Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Silvi dan Keluarga Broken Home

13 Maret 2016   00:09 Diperbarui: 27 Maret 2016   05:49 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat berselang, Pak Dadi meninggalkan rumah dengan membawa koper berisi penuh pakaian. Ibunya terlihat kacau dan wajah yang acak-acakan. Niatnya untuk menggugat suaminya sudah bulat. Meskipun Pak Dadi sudah meminta maaf dan berniat tidak akan mengulangi perbuatannya.  

Dan sebulan kemudian, setelah melalui proses persidangan dan mediasi, ternyata pernikahan pak Dadi dan Istrinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Keduanya bersepakat bercerai. Entah apa yang menjadi alasan Bu Salsa kenapa tidak mau kembali menerima suaminya. Mungkin wataknya yang keras, jadi dia tidak bisa dibohongi meskipun sekali saja.

***

Dua tahun berselang, kini Bu Salsa dan anak-anaknya sudah bisa membangun kehidupan baru meski tanpa ayah. Menurut kabar, sang ayah sudah menikah dengan wanita yang lain. Wanita itu adalah Tini, sekretaris yang dahulunya sudah merusak rumah tangganya.

Bu Salsa sudah merelakan suaminya. Namun dampaknya, ternyata Silvi seperti kehilangan sosok yang dicintai. Kehidupannya terlihat kacau. Ia sudah tak mau bersekolah lagi, meskipun saudaranya yang lain masih bersekolah, kondisinya amat memprihatinkan.

Meskipun bu Salsa sudah bekerja lagi, faktanya rumah tangga mereka tidak seperti dulu lagi. Rumah yang dulu besar, kini menjadi kecil lantaran dijual untuk melunasi hutang keluarga selama tidak berayah lagi. Mobil yang dahulunya biasa mengantar mereka ke sekolah, sekarang tinggal kenangan.

Kini terlihat suram, Silvi pun seperti anak liar, suka nongkrong bersama pria-pria nakal di bar.  Sedangkan saudaranya lagi bersama pamannya dan pamannya yang bersedia menyekolahkan keduanya sampai tamat SMA.

Tak disangka, Silvi yang dulu terlihat ceria, kini menjadi sosok perempuan yang nakal. Setiap hari ia habiskan untuk senang-senang dengan teman-temannya. Entah minum-minuman keras, atau menghisap narkoba. Pelampiasan rasa kesalnya lantaran keluarga yang dicintainya hancur berantakan.

@@@

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun