Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Silvi dan Keluarga Broken Home

13 Maret 2016   00:09 Diperbarui: 27 Maret 2016   05:49 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Di senja itu, Pak Dadi menelepon istrinya untuk berpamitan bahwa akan ada lemburan di kantor. Istrinya mengiayakan. 

Memang benar, pak Dadi memang mengerjakan tugas-tugasnya terkait laporan yang akan disampaikan kepada pemilik perusahaan.Tini membantu dengan mempersiapkan dokumen dan catatan-catatan.

"Pak Dadi, apa sudah punya istri? Celetuk Tini memecah suasana yang tengah sibuk sore itu.

"Apa dikira saya masih bujangan? Pak Dadi menimpali.

"Bukan begitu pak, maksud saya, bapak masih gagah dan kayak masih bujangan." Tini berusaha bersikap ramah tapi menggoda pak Dadi. Sedangkan pak Dadi ternyata juga menaruh hati dengan kecantikan Tini. Entahlah, tiba-tiba persaan Pak Dadi menggelora, dan keduanya tak sadar saling tumbuh rasa cinta.

Obrolan mereka terus berlanjut, dan pekerjaan selesai. Keduanya berpisah dan kembali ke rumah masing-masing.

Tapi ternyata, tak disangka Pak Dadi semakin tertarik dengan Tini. Bagaimana tidak tertarik, Tini selalu saja menggoda seakan-akan mencintai Pak Dadi. Hampir tiap malam, keduanya saling bercengkrama melalui telephon. Istri pak Dadi tak pernah tahu, kalau suaminya justru menaruh hati terhadap sekretaris barunya itu.

Tiba-tiba, Bu Salsa, memergoki pak Dadi tengah berkencan di sebuah hotel. Terlihat sekali kalau acara itu bukan acara meeting selayaknya acara kantoran. Karena mereka hanya berdua dan suasananya cukup romantis. Keduanya terlihat bercakap-cakap secara intens. Pak Dadi memagang tangan Tini dan sebaliknya Tini mengumbar senyum dan tatapan mata tajam ke arah Pak Dadi. Suasana mesra sekali. Padahal sepengetahuan Bu Salsa, Pak Dadi hendak melakukan rapat di kantor karena akan ada job dengan bonus yang lumayan besar. Ee tak disangka suamiinya justru tengah asik dengan sekretarisnya di hotel itu.

Di luar dugaan mereka, Bu Salsa terlihat naik pitam dan melihat ke arah keduanya. Tak lama menahan emosi, Bu Salsa, menemui keduanya sembari marah marah.

"Ooo, begini ya, pekerjaan di kantor yang katanya meeting itu? Dasar laki-laki sialan!" Bu Salsa memaki suaminya dengan suara keras. Sedangkan tamu hotel terlihat memperhatikan konflik keduanya. Scurity hotel segera menemui meja yang terlihat gaduh itu. Tak lama ketiganya dimohon tenang untuk menjaga ketenangan hotel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun