Pada tahun 2023, ChatGPT milik OpenAI menggemparkan pasar, dan Google buru-buru meluncurkan Bard yang cacat, yang akhirnya menjadi kegagalan yang kejam, dan langsung menguapkan nilai pasar sebesar US$100 miliar. Kegagalan besar ini memaksa Google meninggalkan strategi sebelumnya "membiarkan seratus bunga mekar" dan malah memusatkan sumber daya pada Gemini, menggabungkan semua tim AI ke dalam DeepMind untuk meningkatkan efisiensi.
Gemini adalah produk inti dari tim gabungan, tetapi proses pengembangannya penuh dengan kompromi. Teknologi pelipatan protein DeepMind terpaksa digabungkan dengan arsitektur Transformer milik Google Brain, dan kedua tim sering mengalami gesekan karena perbedaan budaya. "Penggabungan ini seperti perjodohan, dengan kedua belah pihak beradaptasi dengan kebiasaan masing-masing," kata seorang mantan karyawan Google.
Bagaimanapun, Gemini kini telah menyelesaikan uji coba pertamanya, dan tim tersebut memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan. Untuk mempertahankan para ilmuwan top ini, Google juga telah memberikan insentif ekuitas yang cukup besar dan janji "penggunaan komputer kuantum gratis. "
Hassabis juga dengan terus terang menyebutkan: "Fungsi model kecerdasan buatan menjadi semakin beragam, dan pengembangan produk komersial dapat membawa dorongan teknis yang diperlukan untuk penelitian kami. Produk konsumen Google menyediakan platform pengujian unik yang sangat berguna untuk keduanya peningkatan produk dan penelitian."
Transformasi DeepMind mencerminkan pergeseran kolektif industri AI dari "idealisme teknologi" ke "realisme komersial". Keberhasilannya tidak hanya akan mempengaruhi nasib perusahaan, tetapi juga akan menentukan paradigma budaya untuk pengembangan AI generasi berikutnya - apakah algoritma akan menjadi alat yang menguntungkan, atau apakah tujuan awal penelitian ilmiah akan dilindungi dalam komersialisasi? ....
Jawabannya mungkin seperti yang dikatakan Hassabis: "AI harus mempercepat ilmu pengetahuan, tetapi tidak boleh menggantikan nilai-nilai kemanusiaan."
Strategi masa depan: Dua "senjata pembunuh" AI Google
Dari tahun 2004 hingga 2007, pendapatan bisnis Nvidia tumbuh dengan stabil, dan mengalami empat tahun yang lancar.
 "Momen iPhone" AI Multimodal
Kini Google Gemini 2.0 memiliki "indra manusia". Ia bukan lagi "idiot buatan" yang kita ejek. Ia diam-diam mengembangkan tiga kemampuan yang mendekati kemampuan manusia: kemampuan melihat, mengingat, dan membuat keputusan.
Bayangkan skenario ini: Anda sedang mengambil foto restoran pinggir jalan dengan ponsel Anda, dan Astra tiba-tiba mengingatkan Anda: "Restoran Jepang ini memiliki 47% ulasan negatif di Google Maps. Saya sarankan untuk berbelok ke kanan dan menuju restoran Spanyol yang berjarak 30 meter. "Ini bukan film fiksi ilmiah, tetapi Astra menggunakan penilaian komprehensif dari peta + visi + data waktu nyata.