Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

UU Chip Baru AS Membuat Ketidakpastian Masa Depan Industri Semikonduktor Global

13 Oktober 2023   13:41 Diperbarui: 13 Oktober 2023   13:48 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga menyebabkan negara-negara Barat telah membongkar BTS komunikasi yang telah terpasang, tapi akhirnya, berdasarkan laporan pengujian dari organisasi yang berwenang, teknologi 5G Huawei dipastikan tidak memiliki "masalah keamanan siber".

Belakangan ini banyak negara yang kembali menjalin kerja sama dengan Huawei, termasuk Perancis bahkan Jerman yang mulai menunda pembongkaran peralatan terpasang dengan tidak mengharapkan dana yang sudah diinvestasikan akan gagal.

Venezuela bahkan memegang kukuh Huawei Mate X3 dan menyebutnya sebagai ponsel paling aman di dunia.

Tentu saja, dibandingkan Ericsson dan Nokia, tidak ada yang mau mengabaikan menyingkirkan teknologi 5G Tiongkok yang lebih hemat biaya, sehingga semakin banyak pesanan kerja sama baru dengan Huawei. Hanya rezim Biden yang terus menekan perusahaan teknologi Tiongkok.

Secara khusus, raksasa minyak Arab Saudi juga telah mengajukan kerja sama di bidang komunikasi dengan Huawei seiring semakin eratnya perdagangan Tiongkok-Arab Saudi. Baca:

Arab Saudi Kerjasama dengan Huawei dan Melarang Apple untuk Menghindari Kontrol AS

https://www.kompasiana.com/makenyok/651e7a11ee794a2b094c7d72/arab-saudi-kerjasama-dengan-huawei-dan-melarang-apple-untuk-menghindari-kontrol-as

Dengan Arab menggunakan peralatan komunikasi Tiongkok, hal ini jelas bukan yang diinginkan AS.  Situasi yang tidak terduga ini, membuat rezim Biden mengeluarkan peringatan kepada Arab Saudi dengan mengharuskan Arab Saudi untuk terbuka terhadap AS meskipun menggunakan peralatan 5G Huawei.

Karena bagaimanapun, Pentagon tidak dapat terus melakukan pengawasan jika menggunakan peralatan Huawei, dan ketika kapitalisme Amerika mengeluarkan peringatan, media Amerika juga setuju dan menyerukan bahwa hal itu harus dibuka untuk AS.

Sekilas perilaku para "perampok/preman" terlihat jelas, dan tujuan rezim Biden juga jelas, yaitu untuk tidak mau melepaskan pengawasan yang sebelumnya selalu dilakukan terhadap Arab Saudi, demikian juga selama tahap 5G. Baca:

Arab Saudi Kerjasama dengan Huawei dan Melarang Apple untuk Menghindari Kontrol AS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun