Pengamat ada yang menafsirkan kedua kubu ini telah melakukan tindakan dengan melempar satu batu mengenai dua burung.
Bagi TrumpÂ
Trump kini sedang dirundung dengan akan dimakzulkan karena "Ukraina Gate" oleh senat dan kongres. Â Dengan di tanda-tangani RUU Hong Kong ini sedikitnya akan mengalihkan perhatian Senat dan Kongres.
Selain itu pada Novemper 2020 akan diselengarakan pemilu presiden, dengan menanda-tangan RUU Hong Kong akan menjadi fokus dunia, banyak yang memperhatikan dia, ini akan menarik bagi dia dalam kampanye kelak.
Bagi Xi Jinping
Ketika Xi berpidato di Sekolah Partai Pusat pada bulan September. Dia berbicara 58 kali kata-kata "berjuang/struggle (douzheng)",  dengan berkali-kali diucapkan kata-kata ini, pengamat  memperkirakan dia sedang mengkhawatirkan tentang suatu hal. Ketika dia mengunjungi Nepal, dia juga berulang kali mengatakan kata-kata "douzheng". Xi mengatakan barangsiapa di dalam negeri Tiongkok yang melakukan kegiatan separatis akan dihancur-leburkan, dan kata-kata ini ditekankan dengan sangat kuat sekali. Jadi dapat diperkirakan di dalam partai ada perbedaan pendapat atau konflik.
Tapi dengan Trump menanda-tangani RUU Demokrasi dan HAM Hong Kong, maka perbedaan pendapat dan konflik ini menjadi tereliminir dan bersatu, kini musuh mereka adalah Trump. Ini menjadi manfaat pertama.
Yang kedua, seperti diketahui menurut kesepakatan UU Hong Kong, Hong Kong akan selalu dalam keadaan "satu negara dua sistem" hingga pada tahun 2047.
Tetapi sekarang pada 2019, karena satu negara dua sistem ini telah di-intervensi AS dengan ditanda-tangani RUU tentang Demokrasi dan HAM Hong Kong oleh presiden Trump, apakah itu tidak berarti AS telah ikut campur urusan di Hong Kong dan secara serius mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok?
Maka itu telah membuktikan bahwa satu negara dua sistem sudah tidak layak bagi HK, dengan demikian Trump seolah telah melempar bola kepada Xi. Dengan alasan keamanan dan keutuhan negara unifikasi penuh Hong Kong harus dipercepat, jika perlu langsung di unifikasi penuh sekarang juga.
Jadi tidak perlu menunggu 29 tahun lagi. Selain itu Xi Jinping sangat anti-korupsi dan sangat gencar memerangi korupsi dan menangkap koruptor.