Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sikap "Misteri" Tiongkok terhadap UU Demokrasi dan HAM Hong Kong AS

8 Desember 2019   17:50 Diperbarui: 8 Desember 2019   18:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Donald Trump menandatangani RUU yang menyatakan dukungan AS untuk pengunjuk rasa Hong Kong pada 30 Nopember 2019, mendorong Tiongkok untuk mengancam pembalasan ketika kedua negara semakin dekat untuk menandatangani perjanjian perdagangan fase satu.

RUU ini mensyaratkan tinjauan tahunan status perdagangan khusus Hong Kong berdasarkan hukum AS, serta sanksi terhadap pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia atau merongrong otonomi kota. Langkah kedua melarang ekspor barang-barang kendali massa seperti gas air mata dan peluru karet kepada polisi kota Hong Kong.

Trump mengatakan: "Saya menandatangani RUU ini untuk menghormati Presiden Xi, Tiongkok, dan warga Hong Kong," dalam sebuah pernyataannya. "UU ini diberlakukan dengan harapan bahwa para pemimpin dan perwakilan Tiongkok dan Hong Kong akan dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai yang mengarah pada perdamaian jangka panjang dan kemakmuran bagi semua."

Para pengujuk rasa Hong Kong menyambut baik RUU tersebut, dan berencana untuk mengadakan rapat umum di distrik keuangan pusat pada Kamis malam (sudah dilakukan). Joshua Wong, salah satu aktivis paling terkenal, memuji Trump karena menandatanganinya menjadi hukum dan juga meminta polisi untuk mundur dari Universitas Politeknik Hong Kong, tempat beberapa demonstran masih bertahan setelah pengepungan hampir dua minggu. Polisi mengatakan mereka tidak mengirim petugas dengan berpakaian anti huru hara.

Juru bicara Kemenlu Tiongkok Geng Shuang menghindari pertanyaan tentang apakah pembicaraan perdagangan akan terpengaruh saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Beijing, minggu lalu "Kami sangat mendesak AS untuk menahan diri dari penerapan UU ini, atau itu akan merusak hubungan bilateral dan kerja-sama kami di bidang-bidang penting," katanya dalam menanggapi pertanyaan tentang bagaimana penandatanganan RUU akan berdampak pada negosiasi. Untuk tindakan balasan Tiongkok dia menyarankan untuk tetap saja ikuti pernyataan selanjutnya.

Namun hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa Beijing Tiongkok akan bertindak keras ke wilayah Hong Kong. Dengan sikap Tiongkok yang tampaknya tenang-tenang ini kiranya ada apa di belakang "misteri ini?

Ada sebagian pengamat yang bahkan mempertanyakan, adakah "permainan bola" antara Trump dan Xi Jinping masalah ini?

Kini masalah antara AS-Tiongkok ada negosiasi perang dagang, Hong Kong rusuh, Trump menanda-tangani RUU ini. Marilah kita melihat bagaimana kiranya kelanjutan dari hubungan AS-Tiongkok di masa yang akan datang ini.

Carrie Lam atau Lin Zhengyue Kepala Eksekutif Hong Kong menguntuk sangat keras penanda-tanganan Trump atas RUU Hong Kong. Tapi ada beberapa kata yang sepertinya kontra produktif yang dianggapnya terlalu lembut oleh beberapa pengamat.

Beijing memberi tanggapan dengan kata-kata: "Secara serius mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok". Namun tidak memberitahu tindakan apa yang akan dilakukan, dan sudah seminggu lebih tidak terlihat tindakan apa yang akan dilakukan.

Mungkinkan antara Trump dan Xi ada hitungan-hitungannya sendiri untuk pentingannya.

Pengamat ada yang menafsirkan kedua kubu ini telah melakukan tindakan dengan melempar satu batu mengenai dua burung.

Bagi Trump 

Trump kini sedang dirundung dengan akan dimakzulkan karena "Ukraina Gate" oleh senat dan kongres.  Dengan di tanda-tangani RUU Hong Kong ini sedikitnya akan mengalihkan perhatian Senat dan Kongres.

Selain itu pada Novemper 2020 akan diselengarakan pemilu presiden, dengan menanda-tangan RUU Hong Kong akan menjadi fokus dunia, banyak yang memperhatikan dia, ini akan menarik bagi dia dalam kampanye kelak.

Bagi Xi Jinping

Ketika Xi berpidato di Sekolah Partai Pusat pada bulan September. Dia berbicara 58 kali kata-kata "berjuang/struggle (douzheng)",  dengan berkali-kali diucapkan kata-kata ini, pengamat  memperkirakan dia sedang mengkhawatirkan tentang suatu hal. Ketika dia mengunjungi Nepal, dia juga berulang kali mengatakan kata-kata "douzheng". Xi mengatakan barangsiapa di dalam negeri Tiongkok yang melakukan kegiatan separatis akan dihancur-leburkan, dan kata-kata ini ditekankan dengan sangat kuat sekali. Jadi dapat diperkirakan di dalam partai ada perbedaan pendapat atau konflik.

Tapi dengan Trump menanda-tangani RUU Demokrasi dan HAM Hong Kong, maka perbedaan pendapat dan konflik ini menjadi tereliminir dan bersatu, kini musuh mereka adalah Trump. Ini menjadi manfaat pertama.

Yang kedua, seperti diketahui menurut kesepakatan UU Hong Kong, Hong Kong akan selalu dalam keadaan "satu negara dua sistem" hingga pada tahun 2047.

Tetapi sekarang pada 2019, karena satu negara dua sistem ini telah di-intervensi AS dengan ditanda-tangani RUU tentang Demokrasi dan HAM Hong Kong oleh presiden Trump, apakah itu tidak berarti AS telah ikut campur urusan di Hong Kong dan secara serius mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok?

Maka itu telah membuktikan bahwa satu negara dua sistem sudah tidak layak bagi HK, dengan demikian Trump seolah telah melempar bola kepada Xi. Dengan alasan keamanan dan keutuhan negara unifikasi penuh Hong Kong harus dipercepat, jika perlu langsung di unifikasi penuh sekarang juga.

Jadi tidak perlu menunggu 29 tahun lagi. Selain itu Xi Jinping sangat anti-korupsi dan sangat gencar memerangi korupsi dan menangkap koruptor.

Dan selama ini, diketahui uang-uang koruptor ini banyak yang keluar dari Hong Kong (HK) dengan sangat cepat, seolah HK menjadi lobang kebocoran untuk larinya uang-uang haram ini.

Andaikata unfikasi HK dapat dilakukan dengan cepat sekarang, dengan alasan intervensi serius AS tentang urusan HK. Maka ini berati tindakan Xi seperti melempar satu batu mengenai dua burung.

Jadi tindakan Trump menanda-tangani RUU HK dan sikap Xi dengan tentang hal ini sepertinya suatu "konspirasi" saling memiliki hitungan-hitungan sendiri masing-masing.

Situasi Hong Kong Kini

Terakhir pengujuk rasa telah menjadikan Univeritas Politeknik HK sebagai basis perlawanan dan pertahanan terakhir. Dan kerushan di Uni Politeknik ini telah berlangsung selama setengah bulan, akhirnya telah memasuki final pada 29 Nopember 2019 setelah dikepung selama 13 hari.

Setelah polisi berhasil menguasai kampus, dapat diselamatkan 380 bom molotov (bensin). Ketika memasuki kampus telah ditemukan begitu banyak barang berbahaya, dari 3800 bom molotov ada 100 tabung berisis penuh gas lepiji yang tabungnya sekelilingnya diikat dengan segala macam paku, baut sebagai proyektil jika meledak. Seandainya barang-barang berbahaya ini sempat dilemparkan ke kerumunan orang, maka akan terjadi korban luka dan tewas yang tidak sedikit

bom-tabung-elpiji-polytek-hk-uni-5decd15a097f3626352475a2.png
bom-tabung-elpiji-polytek-hk-uni-5decd15a097f3626352475a2.png

Sumber: CNN International+abcnews.go.au

Pusat Tahanan San Uk Ling (Xinwuling)

Dalam 900 kali aksi demo, polisi telah menangkap 5856 demontran, dimana terdiri pelajar sebanyak 2327 siswa, dan para tahanan demontran ini sebagian besar ditahan di tahanan San Uk Ling. Tapi sekarang demo-demo telah berhenti dan para tahanan ini sedang di-interogasi atas terlibatan dan kesalahan-salahan mereka.

Sebagian besar demontran yang ditangkap oleh petugas polisi ini dikirim ke Pusat Penahanan San Uk Ling Holding Centre (Xinwuling). Pusat Penahanan San Uk Ling ini memiliki makna politik yang sangat kuat. Jika kita melihat lokasinya, hanya beberapa menit perjalanan dari Shenzhen, yang berarti terletak di utara New Territories. Terletak di tanah "liar" terpencil, tetapi hanya beberapa ratus meter dari Pelabuhan Wenjindu Shenzhen. Tahanan ini dikelilingi pagar kawat berduri.

san-uk-ling-location-map-5decd1e6097f365633546ac2.png
san-uk-ling-location-map-5decd1e6097f365633546ac2.png

Sumber: twitter.com+scmp.com

Menurut penuturan seorang siswa perempuan 27 tahun yang pernah ditahan di sana selama 32 jam menceritakan: Ketika dia ditahan melihat tahanan (penjara) ini ada 5 bagian, setiap bagian terdiri dari 4 ruang tahanan, satu ruang diisi 15 orang. Jadi bisa memuat 300 orang tahanan.

Tahanan lelaki dan perempuan dipisahkan, dan menurut penuturan dia, semua tahanan lelaki dipukuli hingga terguling-guling berdarah-darah, gigi depannya ada yang rontok dan berteriak minta tolong. Bahkan pernah ada seorang lelaki ketika melewati ruang tahanan dia terlihat berekspresi ingin minta bantuan dengan memelas, dia melihatnya tapi tidak berani bersuara, karena memang peraturannya tidak boleh berbicara dan diawasi terus oleh petugas.

Masih menurut penuturannya, setiap ruang tahanan tidak ada lampu penerangan dan jendela, tidak ada jam, sehingga membuat para tahanan tidak tahu siang dan malam.

Namun pada bulan September lalu, tahanan ini sudah tidak dipakai lagi, konon setelah adanya unjuk rasa dan protes-protes dari masyarakat HK.

para-orang-tua-berunjuk-rasa-di-san-uk-ling-5decd23a097f366a120bbf83.png
para-orang-tua-berunjuk-rasa-di-san-uk-ling-5decd23a097f366a120bbf83.png

Sumber: malaymail.com

Namun menurut masyarakat sipil HK, tahanan ini ditutup tidak dipakai lagi karena akan digunakan untuk tujuan lain. Menurut bocoran, rencana tempat ini akan dibangun tempat fasilitas/pangkalan latihan polisi anti-terorisme.

Menurut sumber mereka disebelah San Uk Lin ada tempat bernama Hongwapu tanah seluas 19 hektar yang akan juga digunakan untuk pangkalan latihan polisi anti-terorisme, dengan anggaran diperkirakan HK $1,9 milyar.

Pangkalan latihan anti-terorisme ini akan menjadi All in One. Di dalamnya akan ada lapangan pendaratan helikopter, latiha kemudi untuk mobil polisi, tempat pengujian kendaraan polisi, motor, kendaraan roda satu, dua dan empat, semua untuk menguji kemampuan mengemudi para polisi anti-terorisme ini.

Selain lartihan darat dan udara akan ada gedung tingkat untuk latihan multi-level, lapangan tembak untuk laras pendek dan panjang serta senapan serbu. Tampaknya pangkalan ini bukan untuk latihan polisi umum. Ini semua bisa kita katakan untuk skala pelatihan polisi anti-teroris.

Tampaknya Tiongkok berantisipasi dengan penglamanan kali ini, dimana skala demo yang makin brutal, agar saat unifikasi penuh HK sudah siap dengan segala kemungkinan. Disamping dalam kebijakan perlu adanya reformasi sosial, hukum, dan pendidikan.

Berikut ini perlu dipaparkan bagaimana pandangan pengamat internal dan garis keras PLA terhadap anak muda HK, akibat salah asuhan selama ini sejak 1997, sehingga generasi muda HK di bawah 30 tahunan, telah tercuci otaknya dengan pandangan Barat. Sehingga oleh orang Tiongkok mereka dianggap anak muda yang terkontaminasi paham Barat dan kolonialisme.

demo-di-hk-5decd27f097f3671002fae82.png
demo-di-hk-5decd27f097f3671002fae82.png

Sumber: www.msn.com+independenct.co.uk+news.yahoo.com

Para petinggi Tiongkok berpandangan kini di HK ada masalah, bagitu banyak orang berunjuk rasa dengan membawa panji-panji kolonialis Inggris dan bendera AS. Seperti yang kita ketahui tidak ada negara berdaulat yang warganya berbaris di bawah bendera kolonial sebelumnya. Di India, Pakistan, Afrika Selatan, Argentina, Korea Selatan, hal ini belum pernah terjadi. Tapi di Hong Kong justru muncul, serta panji-panji berbunyi bahwa kami warga Hong Kong, kami membenci orang Tiongkok dan membakar bendera nasional Tiongkok.

Sebagai kenyataan selama ini, Beijing telah memberi semua konsesi ke HK. Seperti yang selama ini diketahui kota Shanghai setiap tahun berkontribusi kepada Beijing, pada tahun 2010 saja menyerahkan 540 milyar RMB, kini 600 milyar RMB per tahun. Shanghai melampaui HK sebagai pusat keuangan, pusat transportasi ekpor-impor. Shingga pusat Beijing menyarankan agar Shanghai jangan terlalu cepat peningkatan penyetoran keuangannya ke pusat, karena pusat mengkhawatirkan HK.

Sedang selama ini Shanghai berkontribusi ke pemerintah pusat Beijing sebesar 540 milyar hingga 600 milyar RMB, sedang HK selama ini belum pernah berkontribusi ke pusat Beijing, bahkan ketika menghadapi kesulitan keuangan pusat Beijing membantu menutupnya. Pendapatan HK dipakai sendiri untuk HK, sedang garnisun PLA yang ditempatkan di HK semua dibiayai pusat Beijing, HK tidak mengeluarkan sepeser pun.

Di Hk semua mall-mall semua ber AC, dan energinya semua di pasok dari pembangkit tenaga nuklir dari "Guangzhou Daya Bay Nuclear Power Station", dan HK telah memakan lebih dari seperempat dari total daya listrik yang dihasilkan stasiun tenaga listrik ini.

Sedang pengembangan real estat di sekitar lokasi stasiun listik ini tidak bisa berkembang karena berkorban listriknya dipasok ke HK. Jadi pengembangan real estat di lokasi teluk dan sekitar stasiun listrik ini sebenarnya berkorban demi HK.

Selama ini memang HK selalu dimanja oleh pusat Beijing diberi semua konsesi. Daging, telur, unggas, dan air tawar dan listrik terbaik semuanya dikirimkan ke HK. Tapi sebaliknya HK tidak pernah setor apa pun ke Pemerintah pusat Beijing, semua pendapatan daerah di pakai sendiri untuk HK.

Hong Kong Gagal Melakukan Dekolonialisasi

Selama ini sikap Tiongkok terlalu lunak kepada HK, sejak penyerahan kembali ke Tiongkok 1997, kebijakan dekolonialisasi HK tidak dilakukan sama sekali oleh otorita HK.

Jika kita lihat suatu negara yang telah mencapai kemerdekaan dari kolonialis semuanya melakukan dekolonialisasi. India setelah memperoleh kemerdekaan, Kolkata, dan Mumbai Delhi, semuanya mengubah ejaan bahasa Inggris mereka menjadi ejaan India. Korea Selatan telah mengalami dekolonisasi, buku pelajaran Jepang telah dibatalkan, dan pengajaran bahasa Jepang tidak diperbolehkan untuk diajarkan lagi.

Di Taiwan sejak Chiang Kaisek lari kesana, dekolonisasi juga diberlakukan dengan ketat. Semua nama-nama Jepang harus diganti dan tidak dizinkan digunakan lagi. Misalnya Lee Teng-hui yang semula bernama Masato Iwali tidak boleh digunakan lagi, Chiang ketika menelpon dia selalu menghindari pemanggilan nama aslinya, hanya memanggilnya Lee- Teng-hui.

Rezim Chiang menetapkan semua taman kanak-kanak harus berbicara bahasa Mandarin. Kita dapat melihat bahwa Tsai Ing-wen (presiden Taiwan) setelah putus diplomatik dengan Panama belum lama ini, dia menggunakan bahasa Mandarin dengan baik ketika melakukan diplomasi. Chen Shuibian berbicara bahasa Mandarin dengan sangat baik, dan Su Zhenchang Xie Changting berbicara bahasa Mandarin dengan sangat baik. Chiang Kaisek memaksakan sejak usia muda, di taman kanak-kanak harus diajari bahasa Mandarin, dan memaksa untuk melakukan dekolonisasi. (Taiwan pernah di jajah Jepang cukup lama 50 tahun, 1895-1945).

Dan kini coba kita lihat HK, dekolonialisasi tidak dilakukan sama sekali, semuanya masih seperti sebelumnya ketika masih dalam penguasaan kolonialis Inggris 50 tahun 100 tahun lalu. Nama-nama jalan, nama tempat masih tetap tidak dirubah menjadi nama khas Tiongkok.

Victoria Bay tetap disebut Victoria Bay hari ini, MacLehose Road. Gubernur Hong Kong ke-25, MacLehose, suka berlari di sepanjang sungai dan di sepanjang pantai ini. MacLehose sudah lama pergi, dan kini HK sudah lama kembali ke Tiongkok dan dia sudah tidak menjabat lagi, tapi jalan ini tetap saja disebut MacLehose. Demikian juga jalan-jalan St. George Avenue, Queensway tetap saja tidak berubah.

Lain lagi di Shanghai semua nama-nama jalan dan tempat dengan nama Barat telah diubah dengan nama-nama lokal khas Tiongkok. (demikian juga yang terjadi di Indonesia, semua nama Belanda telah dirubah menjadi khas Indonesia baik berupa nama pahlawan nasional maupun nama-nama khas lokal Indonesia).

Di HK dekolonialisasi tidak pernah berhasil dilakukan selama ini, karena tidak pernah lolos dari Dewan Legislative kota HK. Mereka ini selalu sibuk dan pengesahan untuk Pasal 23 Hukum Dasar HK (Basic Law HK) untuk anti-pemisahan tidak kunjung berhasil disahkan.

Dalam Hukum Dasar HK pasal 23 Disebutkan bahwa Wilayah Administratif Khusus Hong Kong "akan memberlakukan undang-undang sendiri untuk melarang segala tindakan pengkhianatan, pemisahan diri, penghasutan, subversi terhadap Pemerintah Rakyat Tiongkok Pusat (Beijing), atau pencurian rahasia negara, untuk melarang organisasi atau badan politik asing melakukan politik kegiatan di Wilayah HK, dan untuk melarang organisasi atau badan politik Wilayah untuk menjalin hubungan dengan organisasi atau badan politik asing." Upaya untuk mengimplementasikan apasal tersebut adalah Undang-Undang Keamanan Nasional (Ketentuan Legislatif) 2003 yang menyebabkan kontroversi besar dan demonstrasi besar-besaran pada 1 Juli 2003. Sejak itu, RUU pelaksana pasal ini  belum diperkenalkan kembali dan disahkan.

Masalah Pendidik di HK

Masalah pendidikan nasional menurut ketentuan jelas harus memakai buku teks yang disetujui oleh para sarjana dari daratan Tiongkok dan Hong Kong. Namun prosesi anti-buku teks telah mengamuk. Pada akhirnya, kepala eksekutif Hong Kong harus mengumumkan apakah set buku teks ini harus digunakan oleh sekolah atau tidak. Akhirnya keputusan diserahkan oleh sebagian besar sekolah yang memutuskan untuk tidak menggunakan buku teks yang disetujui bersama sarjana Tiongkok daratan dan HK ini.

Mereka yang menentang mengatakan bahwa isinya untuk mencuci otak. Karena dalam buku teks bersama itu mengajarkan bendera nasional, lagu kebangsaan, lambang nasional, lagu kebangsaan  dan konstitusi.

Seperti layaknya suatu negara merdeka sudah selayaknya warga negaranya mengetahui memiliki bendera nasional, lambang nasional, jika warga negaranya untuk hal ini tidak  mengetahui, maka mudah sekali dicuci otak oleh pihak luar. Terutama jika para pengajarnya sudah terkontaminasi paham-paham luar yang anti-Tiongkok/Tionghoa, maka rawan sekali ketahanan nasional warganya, terutama untuk generasi mudanya. Dan program ini di HK tidak pernah dilakukan.

Kita kembali pada zaman kolonial Inggris dulu, Kepala Eksekutif HK tidak pernah seorang warga HK, selalu adalah orang Inggris asli. Tapi kini Tiongkok justru memberi kesempatan kepada warga HK untuk memimpin dan memerintah HK. Bahkan pada tahun 2007 Tiongkok pusat mendukung dan menyetujui dengan sistem pemilu satu orang satu suara.

Maka penyataan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kongres Nasional Tiongkok ke-18, menegaskan persoalan HK tidak boleh mengalah dan tidak boleh mundur lagi.

Memang sebelum ini Tiongkok untuk masalah HK terbiasa mengalah, dan selangkah demi selangkah mundur, untuk memberi ruang belakang agar HK mendapatkan kedamaian dan ketenangan.

Tapi kini tampaknya ruang belakang ini tidak akan diberikan lagi, untuk menghindari terjadi Taiwanisasi untuk masalah HK. Kemerdekaan Taiwan telah sering didengunkan, dan Kemerdekaan HK secara bertahap muncul, demikian juga untuk mencegah Makau bermasalah menjadi HK.

Akibat dari tidak adanya reformasi pendidikan dan dekolonialisasi, dan kesempatan Barat untuk melakukan dechinanisasi (penyutikan paham anti-Tiongkok) maka terjadilah gerakan demo "Ocupy Central" 28 September 2014,  yang rencananya akan dilakukan 1 Oktober.

Secara resmi disebut Occupy Central with Love and Peace, gerakan ini dipromosikan sebagai kampanye pembangkangan sipil yang damai di mana para pemimpin akan memobilisasi pengunjuk rasa untuk melakukan aksi massa untuk memblokade distrik Tengah kota sebagai cara untuk memaksa Beijing mengizinkan Hong Kong apa yang mereka anggap hak pilih universal.

Occupy Central dipimpin oleh profesor Benny Tai Yiu-ting dari Universitas Hukum Hong Kong, sosiolog Universitas Chinese Dr Chan Kin-man, dan pendeta Baptis Pendeta Chu Yiu-ming. Sementara itu, kelompok-kelompok mahasiswa - Federasi Pelajar dan Ilmu Pengetahuan - juga memainkan peran besar dalam kampanye ini.

Yang sangat memalukan adalah mereka ini menunjukkan seolah merayakan kemenangan Perang Candu, kemanganan Inggris dan bangga sebagai rakyat Britania Raya.

Ada dua mahasiswa dari Chinese University HK, melakukan testimoni di Majelis Rendah Inggris, meminta Inggris untuk memulai kembali Perjanjian Nanking dan Perjanjian Tianjin. Sehingga membuat Anggota House of Comman di Inggris menjadi bengon saling memandang, dan tidak ada satu pun yang berani menjawab. Ini benar-benar suatu memalukan bagi bangsa Tiongkok akibat salah asuhan atas anak bangsanya.

Terlihat sekali anak-anak muda ini sangat naif sekali, mereka tidak menyadari bahwa perdagangan narkoba akan di hukum berat di seluruh dunia, tetapi perlu diketahui lebih seratus tahun lalu, narkoba dijual dengan todongan senjata Tentara Kerajaa Inggris. Sangat disayangkan para aggota House Common ini yang katanya menganut kebebasan dan demokrasi Inggris ini tidak ada yang berani menanggapi kedua siswa itu.

2-mahasiswa-hk-testimoni-di-uk-5decd207d541df022c2a8033.png
2-mahasiswa-hk-testimoni-di-uk-5decd207d541df022c2a8033.png

Sumber: youtube.com

Warga HK yang menambakan kekuasaan Inggris tampaknya tidak mengenal sejarahnya sendiri. Mereka tidak mengetahui atau memang sudah tercuci otaknya bahwa pada tahun 1890 pernah di HK terjangkit wabah pes. Pada saat itu ada 34.000 warga HK keturunan Tionghoa yang meninggal terjangkit penyakit Pes, tetapi tidak ada satu orang Inggris pun yang mati, mengapa?

Karena saat itu orang-orang Inggris di HK tinggal di gunung dan Victoria Peak, orang Tionghoa tidak diperbolehkan tinggal di gunung, hanya orang asing bule yang bisa tinggal di gunung. Orang Tionghoa hidup di bawah gunung yang udaranya gelap dan lembab, dan wabah Pes biasanya menyebar di daerah yang udaranya lembab dan gelap itulah yang menyebabkan kematian 30.000 hingga 40.000 orang Tionghoa warga HK yang tinggal di daerah bawah gunung.

Pada tahun 1902-3 barulah Gubernur Jendral Inggris secara khusus menyetujui seorang Tionghoa pertama yang tinggal di Victoria Peak (bisa dilihat di museum) bernama He Dong, dia yang ternyata adalah orang terkaya pertama di HK yang tinggal di Victoria Peak. Tapi dia itu bapaknya orang Belanda, ibunya baru orang Tionghoa.

Jadi anak-anak muda HK keblinger ini sungguh suatu yang menyedihkan bagi orang Tiongkok/Tionghoa yang datang ke House of Common Inggris untuk minta agar diberlakukan lagi Perjanjian Nanking hari ini.

you-huizhen-liang-sobngheng-5decd23ed541df073b08bfe3.png
you-huizhen-liang-sobngheng-5decd23ed541df073b08bfe3.png

Sumber: acnw.com.au

Pada tahun lalu, dua anggota terpilih Dewan Legislatif SAR Hong Kong, Liang Songheng, 30 tahun dan You Huizhen, 25 tahun, ketika disumpah oleh Dewan Legislatif mereka ini membentangkan spanduk menyatakan bukan orang Tiongkok/Tionghoa. Selama pembacaan sumpah, Liang Songheng mengganti istilah Tiongkok dengan "Cina".  You Huizhen, seorang gadis berusia 25 tahun, bahkan melecehkan/menghina orang-orang Tiongkok/Tionghoa dengan bahasa Inggris yang kasar.

Pengadilan Tinggi Hong Kong memutuskan tentang peninjauan kembali yang diajukan oleh Kepala Eksekutif dan Pemerintah SAR, yang memutuskan bahwa sumpah dua anggota Dewan Legislatif tidak memiliki efek hukum dan keanggotaan mereka dicabut, yang berarti mereka dipecat.

Dua legislator bernama Liang Songheng dan You You sengaja menggunakan bahasa kasar untuk memanggil Republik Rakyat Tiongkok dan mempromosikan "kemerdekaan Hong Kong" ketika mereka mengambil sumpah jabatan legislatif baru pada 12 Oktober. Kepala Eksekutif HKSAR, Liang Zhenying, dan pemerintah SARHK segera mengajukan petisi untuk peninjauan kembali tentang apakah mereka dapat bersumpah kembali.

Pada saat yang sama, Pengadilan Tinggi juga mengeluarkan sejumlah perintah yang melarang keduanya mengklaim haknya atau bertindak sebagai anggota Dewan Legislatif, dan melarang Presiden Dewan Legislatif untuk mengambil sumpah lain atau izin untuk mengambil sumpahnya lagi.

Dan akhirnya kedua orang tersebut dikeluarkan dari keanggotaan Dewan Legistaltive SARHK.

Selain mereka berdua, masih ada delapan orang lagi,  ada wanita lain bernama Liu Xiaoli yang memotong sumpah untuk memecahkan esensi, membaca sepatah kata selama lima detik dan tujuh detik, melompat keluar kata demi kata, dan memotong sumpah menjadi beberapa bagian. Dia kemudian didiskualifikasi.

Namun menurut pihak Tiongkok pusat seharusnya mereka ini dipecat seperti kasus dua orang terdahulu, namun tampaknya pusat menunujukkan sikap yang teralalu lembut. Seharusnya dibuat model yang melanggar prinsip satu-Tiongkok dan Hukum Dasar Hong Kong, harus dihukum dengan tegas. Kasus ini harus digunakan untuk memperingatkan seluruh komunitas Hong Kong,

Selain itu Dewan Legislatif Hong Kong, bersumpah dalam bahasa Inggris, dan bukan bersumpah dalam bahasa nasional negaranya bahasa Tiongkok. Sehingga dipertanyakan bisakah itu terjadi dinegara lain. Bisakah di Amerika Serikat mengambil sumpah dalam bahasa Tiongkok? Bisakah di Inggris bersumpah dengan bahasa Prancis? Bisakah di Jerman bersumpah dalam bahasa Inggris? Tidaklah mungkin. Seharusnya HK mengambil sumpah dalam bahasa ibu pertiwinya bahasa Mandarin, tapi di HK mengambil sumpah dengan bahasa Inggris. Inilah yang menjadi masalah.

Bidang Legal

polisi-hk-yang-dihukum-atas-tindakan-di-ocupy-central-5decd436d541df51ae0ef4a2.png
polisi-hk-yang-dihukum-atas-tindakan-di-ocupy-central-5decd436d541df51ae0ef4a2.png

Sumber: scmp.com

Belum lama ini, Tujuh polisi dihukum karena menyerang aktivis Occupy Central.

Insiden terjadi selama gerakan pembangkangan sipil pro-demokrasi pada tahun 2014. Tujuh polisi ini dijatuhi hukuman selama 2 tahun.

Hakim yang menjatuhkan hukuman ini adalah Du Dawei seorang hakim Inggris. Setelah dilihat lebih lanjut ternyata hakim-hakim dalam sidang ini tidak ada satupun yang berwarga negara Tiongkok. Semua hakim-hakim ini berkewarga negaraan Inggris, India, Australia, Singapore, Selandia Baru.

Bagi rakyat Tiongkok banyak yang mempertanyakan, apakah yang dimaksud "satu negara dua sistem" itu adalah demikian? Namun Deng Xiaoping pernah berkata masalah HK setelah diambil-alih baru kita bicarakan.

Hong Kong kembali ke Tiongkok 1 Juli 1997, hanya sayang Deng Xiaoping meninggal pada 19 Pebruari 1997. Tidak tahu apakah jika beliau hidup akan berkata lunak atau keras terhadap HK.

Memang tampaknya ketika pengembalian HK kepada Tiongkok, Christ Patten gubernur terakhir Inggris telah menanam banyak "ranjau" peradilan di HK. Namun Patten pada Nopember tahun lalu berbicara pada acara makan siang di The Foreign Correspondents 'Club di Hong Kong.

"Hong Kong harus berdiskusi tentang pembangkangan sipil dan berapa banyak yang diperbolehkan. Tetapi saya tentu tidak berpikir tidak masuk akal bagi orang-orang untuk saling berteriak dari sisi barikade yang berlawanan, "katanya.

Beberapa aktivis muda mulai mempromosikan gagasan kemerdekaan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Tiongkok daratan setelah protes besar-besaran pro-demokrasi berakhir tanpa resolusi pada tahun 2014. Hampir tidak ada peluang untuk berhasil, tetapi gagasan mereka telah membuat para pemimpin Komunis Tiongkok di Beijing terkejut.

Patten mengatakan kemerdekaan HK adalah mimpi itu tidak mungkin terjadi. Demokrasi yang kebablasan untuk kemerdekaan akan mendorong Tiongkok daratan untuk turun tangan.

Patten adalah seorang politisi kawakan adalah sangat berbahaya membicarakan kemerdekaan HK, dihadapan negara berdaulat yang kuat.  Dia memahami apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Amerika Serikat adalah Preseden.

Pada tahun 1861, AS hampir hancur, sama seperti Trump terpilih hari ini. 

Pada akhir 1860, Abraham Lincoln terpilih sebagai Presiden AS. Lincoln menyatakan akan membebaskan budak di selatan, dan negara-negara selatan tidak mau melakukannya. Bahkan mengatakan seorang budak yang ingin membebaskan selatan dan terpilih sebagai presiden.

Pada tahun 1854, Kongres A.S. mengesahkan Undang-Undang Kansas-Nebraska, yang pada dasarnya membuka semua wilayah baru untuk perbudakan dengan menegaskan aturan kedaulatan rakyat atas keputusan kongres.

Pasukan pro dan anti-perbudakan berjuang keras di "Kansas Berdarah," sementara oposisi terhadap tindakan di Utara mengarah pada pembentukan Partai Republik, sebuah entitas politik baru berdasarkan prinsip menentang perluasan perbudakan ke wilayah barat.

Setelah putusan Mahkamah Agung dalam kasus Dred Scott (1857) mengkonfirmasi legalitas perbudakan di wilayah tersebut, dan serangan abolisionis John Brown di Harper's Ferry pada 1859 meyakinkan semakin banyak orang selatan bahwa tetangga utara mereka bertekad menghancurkan "institusi aneh" yang menopang mereka.

Terpilihnya Abraham Lincoln sebagai presiden pada bulan November 1860 adalah yang terakhir, dan dalam tiga bulan tujuh negara bagian selatan - Carolina Selatan, Mississippi, Florida, Alabama, Georgia, Louisiana dan Texas - telah memisahkan diri dari Amerika Serikat (USA).

Pada 1860 negara bagian selatan AS, Nebraska menyatakan` kemerdekaannya melepaskan diri dari Amerika Serikat (USA). Lincoln melihat hal ini bukan masalah 2/3 suara yang meloloskan untuk merdeka, tapi melihat situasi ini berbahaya dengan melepaskan diri dari USA akan menyebabkan AS bubar.

Maka dengan cepat Lincoln menyatakan,  saya disumpah menjadi presiden AS, saya tidak membebaskan perbudakan orang kulit hitam di selatan, dan utara Amerika menjadi zona industri, sedang selatan menjadi perkebunan (seperti sekarang satu negara dua sistem), tapi asalkan selatan tidak menyatakan kemerdekaannya.

Pada 1861 Januari, saat Lincoln resmi dilantik sebagai presiden. Georgia, Florida, Alabama, Mississippi, dan Louisiana menyatakan independen. 5 bulan kemudian ada 5 negara bagian Texas, Arkansas, Tennessee, North Carolina, Virginia, dan sebelas negara bagian di Amerika Serikat, seperempat wilayah, dan sepertiga penduduk akan terbelah.

Kesebelas negara bagian ini berkumpul, membentuk Kongres, merumuskan suatu negara, memilih nama negara. Dan muncul dua nama negara di utara USA (United state of America) dan di selatan CSA (Confederate Sotuh America).

Dalam keadaan bahaya ini, Lincoln dengan tekad memerintah Perang Sipil (Utara & Selatan) yang terjadi salama 4 tahun. Akhirnya CSA dapat ditumpas dan dikalahkan.

Bagaimana bisa dihancurkan? Kebijakan Lincoln adalah untuk "menyerah tanpa syarat", dan aturan Perang Saudara ini diterapkan pada Perang Dunia I. Menyerah tanpa syarat dari Jerman dan penerapannya pada Perang Dunia II dan "menyerah tanpa syarat" kepada Jerman dan Jepang adalah prinsip-prinsip yang berasal dari Perang Saudara ini.

Selama Perang Sipil ini telah menelan korban 620.000 orang tewas. Tapi kahirnya Lincoln dibunuh oleh seorang prokemerdekaan dari selatan yang menyusup ke utara.

Melihat kisah Presiden Lincoln ini, apa yang dia lakukan dalam membangun masyarakat yang harmonis? Apakah dia mengembangkan ekonomi? Dia tidak melakukannya. Lincoln menjadi presiden selama empat tahun, berjuang selama empat tahun, dengan mengorbankan 620.000 orang tewas untuk menyelesaikan reunifikasi.

Kita bisa lihat sekarang Lincoln hari ini dalam sejarah AS. Adakah yang mengatakan bahwa dia adalah presiden yang haus darah, presiden perang, sorang pembunuh? Tidak ada.

Dia adalah Presiden yang terpilih dengan demokratis terbesar dalam sejarah Amerika Serikat --- Abraham Lincoln.

Telah dibangun Lincoln Memorial yang megah. Presiden Obama terpilih dan Presiden Trump terpilih pertama yang dikujungi adalah Lincoln Memorial.

Mengapa Status Lincoln di AS begitu dihormati? Washington menjadikan AS merdeka, Lincoln membuat AS benar-benar kuat dan men-dominasi. Tidak ada Lincoln tidak ada USA seperti hari ini yang adi daya di dunia. Karena kemungkinan ada satu USA dan satu CSA.

Lihatlah tindakan Lincoln. Mengapa Lincoln memiliki status yang begitu tinggi di Amerika Serikat? Kita dapat mengatakan bahwa dia tidak memiliki kontribusi terhadap ekonomi AS, tetapi dia menjadi landasan terpenting dari pembangunan ekonomi Amerika Serikat di masa depan.

Maka bagi siapapun yang bisa mempersatukan kembali tanah air, dan dapat menyegel kita ketika menyelesaikan penyatuan kembali. Siapa pun yang dapat menyelesaikan penyatuan kembali akan memiliki tempat dalam sejarah, dan itu adalah tempat seperti Lincoln.

Setelah Lincoln, Kongres AS mengeluarkan sumpah kewarganegaraan secara eksklusif. Semua warga negara Amerika berdiri di bawah bendera nasional untuk mengambil sumpah dengan pembukaan kata: An America under God Will Never Separate

Maka  jika bersumpah menjadi warga negara AS, dan melakukan tindakan separatis, memecah belah negara, maka akan bertanggung jawab tidak hanya atas hukum negara, juga etika agama dan Tuhan.

Di Tiongkok juga di Hong Kong tidak memiliki sumpah kewarga-negaraan, sedang AS memiliki, dimana setiap warga negara berkewajiban paling dasar untuk mempertahankan persatuan. Kalimat pertama An America under God Will Never Separate.

Kembali pada masalah HK, dengan adanya suara-suara tuntutan untuk merdeka, itu adalah suatu yang sangat tidak mungkin. Tiongkok menempatkan garnisun militer di dalam HK. Selama ini Tiongkok dengan sabar menghadapai masalah HK agar orang HK mengatasi masalahnya sendiri, dan tidak melibatkan militer. Karena meganggap masalah HK adalah masalah tidak besar, justru yang perlu diperhatikan adalah masalah Taiwan yang miliki militernya sendiri dan di back-up AS. Sedang sekarang sedang akan ada pemilu di Taiwan, maka perhatiannya akan lebih ke Taiwan daripada ke HK.

Namun kenyataanya, dengan HK rusuh justru rasa patriotisme rakyat Tiongkok terutama anak mudanya bangkit dan semarak.

Sumber: Media TV dan Tulisaan Luar Negeri

Bloomberg, DW, Malay Mail, SCMP, ACNW, China Xiao Kang, SCMP 2, Reuters, AP News, Battlefields, History

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun