Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Iran Mengatakan: Gedung Putih "TELMI" dan Mengajak Sekutu AS Mengeroyok Iran

9 Juli 2019   21:17 Diperbarui: 9 Juli 2019   22:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Menurut situs web RT Rusia, menteri informasi Iran mengatakan bahwa Iran telah berhasil memblokir serangan cyber AS terhadap infrastruktur Iran. Telah dilaporkan bahwa militer AS telah membalas dengan melakukan serangan cyber terhadap situs kontrol rudal Teheran, tetapi Menteri Informasi dan Komunikasi Iran Muhammad Javad Azari Jahromi tampaknya telah membantah laporan tentang serangan cyber terhadap target militernya.

Sebelum ini, media  (Vox News) AS 23 Juni 2019 melaporkan bahwa militer AS meluncurkan serangan cyber skala besar terhadap Iran, yang menyebabkan komputer pengendali sistem peluncuran roket dan rudal Iran menjadi lumpuh.

Pentagon AS dan Gedung Putih tidak mengomentari laporan-laporan ini, melaporkan bahwa Komando Cyber AS dan Komando Pusat AS bekerja sama dalam serangan untuk membalas terhadap Iran atas menembakkan drone.

Jahromi tidak langsung menanggapi desas-desus tentang serangan itu. Dia mengatakan bahwa Iran sudah kaya pengalaman dalam mengalahkan serangan seperti itu. Hanya pada tahun lalu saja,  Iran telah berhasil menangkal kira-kira 33 juta serangan cyber dari luar. Musuh tampaknya berusaha dengan keras, namun serangan-serangan itu tidak berhasil. Johromi secara khusus menyebutkan worm komputer "Stuxnet" yang diciptakan AS dan Israel.

Stuxnet adalah worm komputer jahat, pertama kali ditemukan pada tahun 2010, diperkirakan telah dikembangkan sejak setidaknya pada tahun 2005. Yang menargetkan sistem SCADA dan diyakini dapat menyebabkan kerusakan besar pada program nuklir Iran. Meskipun tidak ada negara yang secara terang-terangan mengakui bertanggung jawab, worm tersebut diyakini sebagai cyberweapon (senjata cyber) yang diciptakan AS dan Israel.

Memang menurut para ahli dan pengamat bahwa AS dan Israel tidak mungkin berhasil dari sudut pandang teknis. Karena US Cyber Command adalah model serangan yang biasanya terbuka untuk dunia, dan dapat diserang dari kekuatan jalan biasa, tetapi jaringan Iran sangat berbeda dari jaringan negara lain.

Dan Internet domestik Iran secara ketat dikendalikan dan juga mengawasi ketat media sosial, dan ada banyak negara Barat yang perangkat lunak sosialnya tidak tersedia di Iran, sehingga  tidak dapat membukanya. Jadi jika Cyber Command AS mau menyerang dengan Stuxnet harus disalurkan melalui U disk ke core centrifuge control system Iran.

Untuk bisa berhasil harus bisa berkontak langsung dengan mengirim agen. Tapi apakah itu bisa? Jadi ini tampaknya hanya propaganda AS. Karena diperlukan adanya pintu masuk bagi AS dari "pintu belakang" di Iran.

Jadi kali ini Iran telah menyerang balik dengan telak kepada AS, dengan mengumumkan telah dapat menangkal 33 juta seranga cyber dari luar. Serangan seperti apa yang AS andalkan untuk sukses? Dalam menghadapi probabilitas seperti itu, kemampuan ofensif seperti apa yang dapat AS andalkan untuk dapat akses ke jaringan inti Iran. Itu menjadi pertanyaan besar.

Menangkal 33 juta serangan cyber ini menunjukkan kekuatan serangan balik Iran. Dan kini kemampuan terus meningkat dalam medan pertempuran yang sebenarnya, termasuk teknologi drone dan teknologi jaringan informasi.

Pada titik ini, Iran mungkin harus "bersyukur" pada AS telah dilatih meningkatkan kemahirannya dalam praktek nyata, yang oleh Rusia di-istilah sebagai "koleksi". Sehingga Iran sebenarnya telah belajar perang di medan perang nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun