Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Iran Mengatakan: Gedung Putih "TELMI" dan Mengajak Sekutu AS Mengeroyok Iran

9 Juli 2019   21:17 Diperbarui: 9 Juli 2019   22:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Tampaknya Trump memang menanggapi tindakan ini untuk drone "Global Hawk" yang ditembak jatuh. Ketika dia tidak bisa mengambil tindakan militer untuk menyerang, karena Iran telah mengantisipasi dengan sangat tepat memamerkan puing drone tersebut. Maka Trump mengumumkan akan menjatuhkan sanksi paling maximum kepada Iran.

Namun kenyataan selama ini, Iran menganggap sanksi yang dijatuhkan kepada Iran sudah sampai batas bawah (bottom line) sanksi apa lagi yang akan dijatuhkan. Sedangkan pada 8 April lalu, AS telah menyatakan Korp Pengawal Revolusi Islam Iran sebagai teroris, sanksi apa lagi yang bisa dijatuhkan, itu berarti sudah sanksi untuk seluruh kelompok, dan kini menjatuhkan kepada beberapa komndan mereka dengan mengatakan bahwa itu adalah sanksi paling maximum? Ini menjadi lucu.

Ini benar-benar menunjukkan bahwa dia "telmi" ini sinyal pertama bagi orang Iran.

Yang kedua tampaknya Trump sedang curhat, dimana militer yang seharusnya menekan tombol terakhir untuk beraksi yang mendadak jeda. Jadi sebagai pelampiasan marah terpendamnya mencari logikanya dengan mencari personal yang bertanggung jawab menambak jatuh drone.

Tapi apakah betul kesatuan militer Iran ini yang menembak jatuh drone AS? Saat ini banyak pengamat yang menyangsikan AS kini memiliki informasi akurat untuk ini, banyak komponen virtual di dalamnya, sulit untuk dikatakan bahwa ini adalah entitas.

Yang  ketiga, tampaknya Trump perlu menemukan pentas untuk dirinya sendiri, jadi harus mempertahankan situasi memberi tekanan tinggi. Jadi Trump di satu sisi ingin memperlihatkan di dalam negeri AS bahwa dia telah bertindak membalas Iran dengan sanksi paling kuat, tetapi di sisi lain dia masih perlu berbicara dengan Iran.

Jadi sebenarnya ini adalah yang sangat memalukan bagi AS atas tindakan Trump, tampak benar-benar tidak mempunyai trik dan jurus lain.

Mari kita perhatikan reaksi AS setelah kapal tanker minyak diserang dan drone ditembak jatuh, AS kini telah membatalkan penerbangan sipil ke Iran. Informasi apa yang bisa kita dapati dari tindakan ini?

Pengamat melihat mungkin ada dua berita yang patut diperhatikan, yaitu bahwa dikatakan bahwa pesawat penerbangan sipil dilarang melintasi Teluk Persia, termasuk Teluk Oman.

Tindakan ini pertama-tama adalah untuk menciptakan ketegangan bagi masyarakat internasional agar memperhatikan adanya bahaya di kawasan ini. Dan biang keladinya adalah Iran.

Tapi Iran cukup fleksibel menghadapi ini. Pada keterangan resmi Iran menyatakan telah memberi peringatan sebanyak tiga kali dalam dua jam kepada drone AS yang telah melanggar wilayah udara Iran, sebelum ditembak jatuh. Ini menjadi point pertama argumentasi Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun