Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Iran Mengatakan: Gedung Putih "TELMI" dan Mengajak Sekutu AS Mengeroyok Iran

9 Juli 2019   21:17 Diperbarui: 9 Juli 2019   22:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Apa perhitungan AS dalam kunjungan intensif ke Timur Tengah? 

Ketika drone tertembak jatuh dan AS tidak bisa membalas, maka John Bolton pertama mengunjungi Israel, kemudian Pompeo mengunjungi Arab Saudi, UAE, dan kita ketahui ketiga negara ini adalah sekutu penting AS di Timteng sebagai "segi tiga besi" atau tulang punggung yang digunakan AS untuk mengepung Iran.

Para pengamat dalam hal ini lebih menaruh perhatian pada Bolton yang ke Israel. Perlu diperhatikan Senator Senior Graham ada komentar yang mengatakan AS tidak bermaksud berperang dengan Iran, tetapi untuk Israel menjadi tidak bisa dipastikan.

Jadi kejadian ini sangat menarik menjadi perhatian pengamat dengan dibatalkannya AS menyerang Iran, karena selama ini daya berperang Arab Saudi dan UAE sangat mengecewakan AS, tapi lain dari Israel.

Jadi kunjungan Pompeo ke negara-negara sekutu Timteng (Arab Saudi dan UAE) salah satu tujuannya adalah untuk menenangkan mereka, bagaimanapun dronenya telah dihancurkan tetapi tidak ada tindakan balasan. Sekutu-sekutu ini pasti akan berpikir, jika mereka diserang dan AS tidak bergerak seperti sekarang ini bagaimana? Arab Saudi dan UAE pasti punya perasaan jerih. Mereka ini yang pasti pertama yang menginginkan keadaan stabil. Maka AS untuk memperkuat kepercayaan mereka berbicara siap untuk melindungi mereka secara langsung (jadi semacam memberi angin sorga).

Selain itu juga untuk berkoordinasi, hal ini tidak bisa dikesampingkan, bagaimanapun kemungkinan perang ini ada dan makin meningkat. Jadi perlu adanya koordinasi antara Arab Saudi, Liga Arab dalam beberapa hari terakhir ini dan beberapa berkoordinasi juga dengan Israel dan sebagainya.

Selain hal di atas ini, Pompeo-AS ingin memanfaatkan peristiwa rontoknya drone ini untuk memperkuat kesatuan dari sekutunya yang 20 negara ini menjadi persekutuan internasional untuk mengepung Iran.

Kita dapat melihat sebelum ini, Inggris, AS, Arab Saudi, UAE dan Israel telah melakukan satu hal yang sangat inti yaitu Anti-Iran, dengan mungkin membentuk Liga Internasional Anti-Iran untuk langkah selanjutnya.

Tekanan apa kiranya jika Liga Internasional Anti-Iran yang terdiri dari lebih 20 negara ini benar-benar terbentuk kelak?

Bagaimanapun aliansi ini masih memiliki dasar tententu  di masa lalu, dan bukannya yang tiba-tiba dibangun atas dasar sebuah negara yang bermusuhan dengan Iran di masa lalu, kemudian dengan insiden tertembaknya drone ini terus terjadi aliansi baru.

Ini menjadi jelas sekali dari niat AS, ini dapat dikatakan suatu mekanisme multi mediasi yang saling bersilangan. Sebagai contoh, ketika kita berbicara tentang Bolton ke Israel, maka Pompeo pergi ke UEA, termasuk Arab Saudi, bahkan ada mekanisme multilateral pada 25 Juni, Rusia, AS dan Israel, ketiga pihak duduk bersama dan berbicara. Jadi konstruksi seperti ini pengamat rasa di satu sisi ada aliansi anti-Iran regional, dan di sisi lain ada juga keseimbangan kekuatan yang ada di Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun