Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jet Tempur F-35 Digrounded Strategi AS "Eagle Wall dan Eagle Chain" Terancam Berantakan

11 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 12 Mei 2019   07:03 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi jika dikatakan bahwa ada ketidak cocokan dalam proses lini produksi, apakah itu tidak terpantau? Apakah tidak ada kontrol kualitasnya (QC) atau tempat-tempat produksi tidak diawasi. Kalau memang demikian, maka perlu diperiksa kembali.

Tapi jika melihat kebelakang orang Amerika telah melakukan ini dengan benar? Sedang para pengamat melihat AU Lockheed Martin sendiri apakah sudah tidak ada masalah, jadi mereka perlu untuk merenungkan apakah desain F-35 masih perlu adanya banyak hal untuk diperbaiki.

 "Mail Online" pada 6 Mei ada memberitakan: Sebuah laporan 2018 dari Unit Pengujian dan Evaluasi Operasional Pentagon mengungkap sejumlah masalah dengan ketiga versi F35.

Umur layanan F-35B "mungkin serendah 2.100 (jam)," seperempat dari yang diharapkan, karena masalah struktural. Beberapa jet diperkirakan mencapai batas usia layanan mereka dan perlu pensiun pada awal 2026.

Masalah reliabilitas berarti bahwa F-35 seringkali tidak cukup dalam sirkulasi bagi pilot untuk menggunakannya dalam pelatihan. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan sangat tinggi. Laporan mengatakan tidak ada 'tren peningkatan' ketersediaan pesawat untuk terbang pelatihan atau misi tempur.

Pengujian keamanan siber mengindikasikan bahwa ada beberapa kerentanan yang "belum diatasi".

Pengujian yang dilakukan pada serangan udara ke darat menunjukkan tingkat akurasi "tidak dapat diterima".

Pilot terpaksa berurusan dengan "masalah yang meluas" setiap hari. Direktur kantor tes Robert Behler mengatakan dalam penilaian bahwa perbaikan dalam sistem pemeliharaan "masih belum diterjemahkan ke dalam peningkatan ketersediaan".

Penjabat Sekretaris Pertahanan Patrick Shanahan sebelumnya menyatakan bahwa F-35 "memiliki banyak kesempatan untuk kinerja lebih tinggi". Shanahan juga mengatakan: "Saya bias memberi para pembayar pajak nilai uang mereka."

Alat perawatan terkomputerisasi yang dikenal sebagai "ALIS" belum "berfungsi sebagaimana mestinya." Beberapa data ALIS dan defisiensi fungsi telah menyebabkan masalah keandalan "signifikan". Kinerja keseluruhan dikatakan "jauh di bawah" tolok ukur yang ditetapkan oleh Pentagon.

Namun, kita telah melihat bahwa Jepang sangat mementingkan perakitan F-35A pada tahun yang sama, dan juga mencoba untuk menarik banyak perhatian. Dikatakan bahwa ini adalah tingkat kemampuan Jepang untuk memproduksi pesawat, terutama pesawat tempur siluman generasi baru. Ada acara ikonik seperti ini. Selain itu, dikatakan bahwa F-35A ini telah dikatakan oleh beberapa media bahwa itu adalah "pesawat kompetitif" di Jepang. Tetapi, justru "pesawat yang kompetitif" ini sekarang telah jatuh dan menewaskan pilotnya, jadi apa kiranya dampak dari kecelakaan ini pada industri penerbangan Jepang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun