Kini kecelakaan F-35A Jepang tiba-tiba memicu serangkaian reaksi. Siapa seharusnya bertanggung jawab atas jatuhnya jet "Lightning II" ini?
Menurut Kemenhan Jepang, ini adalah kecelakaan F-35A pertama di dunia, Komite Investigasi Kecelakaan Lintas Udara akan menyelidiki penyebabnya.
Menhan Jepang Takeshi Iwaya mengtakan pihak Jepang perlu bekerjasama dengan pihak militer AS. Pesawat tempur yang jatuh di Jepang kali ini berasal dari raksasa militer AS Lockheed Martin, Â Pasukan Bela Diri Jepang membeli pesawat tempur F-35 pertama yang dirakit di Jepang, Â pada upacara akbar yang diadakan oleh Mitsubishi Heavy Industries dua tahun lalu, yang menunjukkan pesawat tempur itu ke dunia luar.
Untuk kecelakaan ini Lockheed Martin merespond bahwa mereka akan memberikan dukungan yang diperlukan kepada Angkatan Udara Bela Diri Jepang, dan seorang perwakilan dari Mitsubishi Heavy Industries mengatakan bahwa mereka tidak menanggapi insiden tersebut. Perlu disebutkan bahwa meskipun F-35A adalah kecelakaan pertama. Tapi "saudara" lainnya sudah pernah jatuh sebelumnya.
Seperti yang telah disebut di atas pada September tahun lalu, Korps Marinir AS F-35B jatuh selama pelatihan di California Selatan karena kegagalan pipa bahan bakar, dan pilot berhasil melontarkan diri keluar dengan selamat.
Kyodo News Jepang melaporkan bahwa pemerintah Jepang sebenarnya berencana untuk membeli 105 pesawat tempur F-35A. Selanjutnya menyusul, membeli 42 pesawat tempur F-35B, tapi kecelakaan ini dapat memengaruhi pembelian di masa mendatang.
F-35A Jepang yang jatuh ini, suku cadang dan bagiannya dipasok oleh Amerika Serikat dan kemudian dirakit pada jalur produksi domestik Jepang. Apakah ada perbedaan sangat besar antara pesawat asli ini dan mesin rakitan? Apakah konsep yang mereka hadapi sehari-hari akan sama?
Pada umumnya akan ada perbedaan kecil, dan akan ada beberapa tempat yang tidak memuaskan, namun tidak akan ada perbedaan yang mendasar.
Pertama-tama dapat dikatakan memang desain F-35 AS ini ada cacat, jika tidak ada cacat pasti tidak akan tercermin pada AU-AS.
Ada kabar bahwa terdapat seribuan cacat, jadi cacat besar seperti itu tidak menjadi masalah dalam perakitan, tapi dalam hal ini merupakan masalah desain. Masalah bawaan desain tidak akan bisa diselesaikan cepat dengan hitungan hari, besok atau lusa. Jika bukan karena kesalahan desain puluhan tahun, tidak mungkin terjadi begitu banyak masalah.
Maka tidaklah heran jika Amerika akan menimpakan kesalahan ini sepenuhnya kepada Mitsubishi Heavy Industries atas jatuhnya F-35A Jepang, yang akan membuat Jepang tidak bisa membantah.