Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jet Tempur F-35 Digrounded Strategi AS "Eagle Wall dan Eagle Chain" Terancam Berantakan

11 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 12 Mei 2019   07:03 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Kecelakaan F-22
Pada tahun 2011 pernah terjadi F-22 jatuh, penyebabnya masih mejadi misteri. Panel Penasehat AU-AS belum dapat menentukan penyebab beberapa insiden di F-22 Raptors yang mengakibatkan kurangnya oksigen yang mempengaruhi pilot, tetapi Pentagon dalam konferensi pers mengatakan bahwa mereka yakin sistem oksigen pesawat tempur ini tidak menunjukkan risiko yang tidak serius.

Ada 14 "insiden fisiologis" - dengan pilot mengalami gejala seperti hipoksia - yang melibatkan F-22 Raptors dari April 2008 hingga Mei 2011, kata pensiunan Jenderal Gregory Martin, ketua study on oxygen aircraft generation systems.. Tiga dari insiden itu terjadi antara akhir April dan awal Mei 2011.

Pada 2011 AU-AS meng-grounded pesawat super sonik ini dan mulai mencari kemungkinan penyebabnya. Di antara temuan penelitian: sistem pendukung pernafasan F-22 tidak memiliki pasokan udara bernapas yang diaktifkan secara otomatis, tidak ada mekanisme untuk mencegah pesawat jatuh jika pilot menjadi cacat sementara, dan sistem oksigen di pesawat belum diklasifikasikan sebagai "safety critical/keamanan kritis."

Setelah melakukan tes di daratan dan uji terbang, F-22 diklarifikasi untuk boleh kembali terbang pada September 2010, meskipun penyebab gejalanya tidak jelas.

Dua bulan setelah pesawat F-22 kembali terbang, Kapten Jeff "Bong" Haney, 31, meninggal ketika pesawat tempurnya jatuh dalam misi uji terbang malam di Alaska. Investigasi Angkatan Udara menemukan bahwa pasokan oksigen Haney berhenti secara otomatis setelah komputer di pesawat mendeteksi sebuah kebocoran pada mesin/engine. Pada laporan juga mengatakan Heney tidak menarik handle kecil yang akan mengaktifkan sistem oksigen darurat dan tidak menlontarkan diri keluar pesawat.

Laporan AU-AS menyalahkan kecelakaan pada kegagalan Haney untuk dapat  mengendalikan kembali atas pesawat tersebut. Janda Haney telah mengajukan gugatan kematian yang menyalahkan pabrikan F-22 Lockheed Martin dan perusahaan kontraktor pertahanan lainnya.

Martin, Lyon dan Mayjen Noel "Tom" Jones memuji Raptor F-22 yang mahal ini sebagai teknologi terdepan.

Namun Lyon mengatakan mereka akan menyelidiki dengan bekerjasama Angkatan Laut, yang telah mengalami masalah serupa dengan F-18 mereka - untuk mencari tahu apa yang penyebabkan pesawat kehilangan oksigen.

Masalah Teknis Pada F-35
Maka kasus jatuhnya F-35A Jepang, para pengamat ahli memperkirakan kemungkinan adanya kemungkinan otentikasi internal penanggalan pada komputer host memiliki masalah, dan seluruh perangkat lunak sistem tidak dipertimbangkan pada saat penulisan, dan detail kecil ini tidak dipertimbangkan.

Justru Bug kecil ini (kerentanan) yang kemungkinan penyebab seluruh perangkat keras pesawat dan semua sistem perangkat lunak tiba-tiba crash. Maka ketika pilot berteriak, semua tidak bisa mendengarnya.

Karena sinyal tidak bisa lewat. Dan seluruh sistem perangkat lunak terdapat masalah, akibatnya pada titik ini semua ujung kendali semuanya lumpuh dan diluar kendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun