Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jet Tempur F-35 Digrounded Strategi AS "Eagle Wall dan Eagle Chain" Terancam Berantakan

11 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 12 Mei 2019   07:03 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fighterjetsworld.com

Ada empat poin dari sekutu dan sekutu semu (sekutu kuarsi), termasuk Jepang yang jumlahnya diperlu hingga seratus jet pada jumlah akhir yang harus dicapai. Akan ada 40 di Korea Selatan, dan sejumlah kecil uji coba di Singapura kira-kira 20 jet. Hari ini, ada 72 di Australia, atau 232 jet, jika AS mengerahkan setidaknya 100 jet F-35A, 100 jet F-35B, maka seluruhkan akan mencapai lima ratusan jet F-35.

Dan seklompok jet ini yang disebut "Eagle Wall" dari F-35 yang sedang dibentuk dan yang akan berkaitan dengan "Eagle Chain."

Jika kita menganalisis Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Australia dari sudut penyebaran, seluruh bentuk ini adalah rantai pulau baru melalui pangkalan, pesawat, dan kemampuannya.

Apa tujuan AS membentuk "Eagle Wall dan "Eagle Chain"? Menurut mereka untuk menangkal Korut (Tiongkok mungkin juga termasuk Indonesia) yang secara historis sudah kita kenal dengan "island chain strategy (strategi untaian rantai pulau-pulau) "

Kita semua mengetahui ketika pada Perang Dingin, AS melakukan strategi "Rantai Pulau Pertama (first island chain)" dan "Rantai Pulau Kedua (second island chain)". Tapi saat itu lebih statis dan tidak bisa bergerak dinamis. Yang saat itu lebih untuk menghadapi Uni Soviet.

Tapi kini berbeda, lebih dinamis. Meskipun statis dengan beroperasi dari pangkalan-pangkalan utama dan beberapa pangkalan garis depan. Dan menurut analisis para pengamat militer, kini AS sedang gencar untuk mempercepat pengiriman dan pengoperasian F-35.

Insiden F-35 Di Jepang Dan Di AS

Sumber: www.aviationanalysis.net
Sumber: www.aviationanalysis.net
Pilot F-35A dari AU-Jepang hilang di laut pada malam hari Selasa 9 April lalu, selama penerbangan latihan di lepas pantai Jepang utara, pilot telah meminta untuk menghentikan misi tersebut sesaat sebelum pangkalan udara Misawa kehilangan kontak dengan pesawat. Media Jepang melaporkannya.

Pesawat telah menghilang dari radar setelah lepas landas dari pangkalan udara Misawa di prefektur Aomori, pesawat satu tempat duduk, dikemudikan oleh pilot berpengalaman, terbang bersama dengan empat pesawat tempur lain di sekitar 135 kilometer dari pangkalan.

Pilot pesawat F-35 yang jatuh ini, diidentifikasi Pasukan Bela Diri Udara Jepang sebagai Mayor penerbang Akinori Hosomi, 41 tahun, yang memiliki 3.200 jam jam terbang termasuk 60 jam pada F-35A. Tidak ada komunikasi lain yang kemudian terdengar darinya, dan tidak ada pilot lain yang melihat pesawat itu jatuh.

Menhan Jepang, Takeshi Iwaya mengatakan kepada wartawan operasi pencarian dan penyelamatan untuk pilot yang hilang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun