Kemampuan bertempur harus dimulai lagi dari nol. Ini biasanya sangat mejengkelkan untuk membentuk kekuatan tempur dari awal kembali.
Jadi hal demikian ini akan menyebabkan kecemasan besar di Jepang. Mereka telah melakukan pembelian batch pertama ini dan harus menunggu terbentuknya skuadron tempur F-35, yang akan dikembangkan pada F-35B untuk dikerahkan pada Kapal Induk Helikopter mereka "Izumo" yang menjadi sangat diharapkan Pasukan Beladiri Jepang. Namun dengan tiba-tiba harus kembali lagi dari nol, kerugian ini menjadi pukulan sangat besar. Selain itu bagi AS juga mendesak untuk mempromisi proyek F-35.
Hal ini bisa dimengerti seperti yang telah kita ketahui, proyek ini sudah berapa tahun dieksekusi dan kini tampaknya kesabarannya sudah habis. Selama lebih dari satu dekade atau 13 tahunan melakukan uji terbang dari tahun 2006, jika mengikuti penelitian dan pengembangan awal itu akan memakan waktu 20 tahun sampai sekarang.
Ini sebenarnya proyek yang sulit yang akhirnya didorong hingga saat ini. Tetapi terakhir ini justru terjadi insiden-insiden fatal, sehingga akan sangat mengganggu bahkan membuat berantakan rencana strategi "Eagle Wall dan Eagle Chain" untuk Indo Pasifik AS dalam rangka pengepungan Korut, Tiongkok, (mungkin juga Indonesia?).....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri, antara lain: