Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pasang Surut Hubungan AS-Tiongkok dalam Perspektif Sejarah Modern

26 Desember 2018   09:39 Diperbarui: 26 Desember 2018   09:48 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justru dalam keadaan ekonomi baik ini, AS melakukan "4 infus darah", dan "4 stimulus".  Pertama, pengurangan pajak dari 35% menjadi 21%, kebijakan ini sangat membantu bisnis.

Kedua, menyerukan dana dan devisa AS di luar negeri untuk dibawa pulang kembali, sebagian dana ini kembali ke AS, ini memberikan rangsangan besar terhadap AS.

Ketiga, Trump berjanji untuk berinvestasi di infrastruktur satu trilyun USD, berinvestasi di bidang infrastruktur berbasis besi, jalan raya, infrastruktur jalan kereta api. Ini semua telah membawa pengaruh atas bergeraknya ekonomi, dan sangat menyolok sekali.

Ke-empat, adalah langkah-langkah mendiang Presiden Obama pasca krisis moneter, kebijakannya di batalkan semua. Membiarkan kembalinya kegiatan spekulasi keuangan, dengan sendirinya kegiatan keuangan mejadi sangat aktif.

Mengapa dikatakan pertengahan tahun depan bisa meredah, karena sudah sehat dan diberi infus dan stimulus, keadaan menjadi sangat aktif dan meloncat-loncat tidak bisa berdiri tenang, siapapun dihantam. Tidak hanya melakukan perang dagang ke Tiongkok saja, juga terhadap Eropa, negara-negara tetangga, Jepang, bahkan Turki.

Jadi karena terlalu bersemangat semua diajak beratam, tapi sebenarnya status keuangan tidak begitu normal, saat ini melancarkan perang dagang, jika pihak lain menghantam mereka (AS), menyakiti mereka, mereka tidak akan merasa sakit. Tapi petengahan tahun depan, diperkirakan semua efek infus dan stimulus sudah akan menurun.

Satu seruan untuk menarik pulang kembali dana AS dari luar negeri, itu akan ada batas waktunya, tapi tahun depan diperkirakan akan habis dan selesai.

Saat dana orang Amerika yang ditarik dari luar telah habis. Dan pemotongan pajak efeknya juga akan berkurang, memang pada tahun pertama pengurangan pajak efeknya sangat besar, tapi tahun kedua akan sangat merosot.

Dan investasi infrastruktur pertama sangat besar satu trilyun USD, tetapi setelah perdebatan di Kogres, ternyata skala tidak besar. Kerena satu triliun dibagi untuk 10 tahun, jadi setahun hanya seratus milyar USD. Sedang plafon ekonomi AS adalah 20 trilyun USD, apa pengaruhnya dengan 100 milyar USD.

Maka dapat diprediksi oleh analis tiga kebijakan stimulus diatas ini pertengah tahun depan pengaruhinya akan berkurang. Kemudian pengendoran pada saat krisis moneter dan regulasi keuangan mengarah pada spekulasi dan menyebabkan Wall Street menjadi aktif sekali. Namun semua orang khawatir akan terjadinya bubble di Wall Street.

Setelah terjadi bubble, terjadi kekhawatiran akumulatif ekspektasi risiko yang terus memberat, diperkirakan resiko ini akan sangat serius, maka dana segar dari luar tidak akan ditarik pulang kembali ke AS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun