Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latar Belakang dan Logika Trump Melakukan Perang Dagang

31 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   19:59 7172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang perdagangan Powell mengatakan: Sulit untuk mengatakan apa hasil akhir dari perang dagang ini, sesungguhnya, tidak ada preseden untuk jenis diskusi perdagangan yang luas ini, dalam kehidupan dewasa saya, saya belum pernah melihatnya, di mana pada dasarnya semua mitra dagang utama kita, saya tidak tahu bagaimana jalan keluarnya, jika hasil dari tarif itu lebih rendah dari tarif-tarif semua pihak (negara), itu akan menjadi hal baik bagi perekonomian. Tetapi jika ini menghasilkan tarif yang lebih tinggi dari berbagai barang dan jasa, dan keadaan ini terus berlanjut untuk jangka waktu yang lama akan berdampak buruk bagi perekonomian kita (AS) dan ekonomi lainnya di dunia juga.  (He mentioned trade. It's hard to say what the outcome will be, really, there's no precedent for this kind of broad trade discussions, in my adult life, I haven't seen, where essentially all of our major trading partners, I don't know how that comes out, if it results in lower tariffs for everyone, that would be a good thing for the economy. It results in higher tariffs across a broad range of goods and services that remain that way for a period of time that will be bad for our economy and other economies too.) 


Mantan Kepala Strategi Investasi di Merrill Lynch - Richard Bernstein mengatakan bahwa AS saat ini dalam periode peningkatan inflasi, dan jika tarif menyebabkan harga impor naik, itu akan mengarah bagi Federal Reserve menaikkan suku bunga, sehingga membebani pertumbuhan ekonomi.

"Le Temps" Swiss berkomentar bahwa pemerintah AS telah mengabaikan kenyataan: Tidak realistis mencoba memisahkan diri dari globalisasi ekonomi. Uni Eropa telah menargetkan sepeda motor Harley-Davidson, celana jeans Levi, dan produk AS terkenal lainnya sebagai persiapan untuk serangan balik.

Chad Bown, peneliti senior untuk lembaga think tank Washington, Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional menunjukkan bahwa dibandingkan dengan perusahaan Eropa, Harley-Davidson dan perusahaan Amerika lainnya menghadapi tiga pukulan: biaya produksi yang lebih tinggi akibat dari tarif baja dan aluminium AS, beban berat yang disebabkan oleh tarif pembalasan terhadap AS dari mitra dagangnya, dan perlakuan tarif preferensial untuk perusahaan-perusahaan Eropa dari perjanjian perdagangan bebas baru yang ditandatangani oleh UE dan Jepang.

Dia memperkirakan bahwa banyak perusahaan AS akan meniru Harley-Davidson dan memindahkan beberapa pabrik mereka ke luar negeri --- ini adalah biaya "kebijakan perdagangan yang buruk."

Dengan cara ini, bagi perusahaan-perusahaan AS, mereka ingin menghindari kerugian dari tarif, sehingga apa yang dapat mereka lakukan sebenarnya adalah memindahkan perusahaan-perusahaan AS ke luar negeri. Ini akan menghindari kerugian dari tarif. Misalnya, jika kita melihat Harvey-Davison, yang baru-baru ini terdaftar di daftar tarif pembalasan UE, kita tahu bahwa perusahaannya yang ada di AS yang memproduksi sepeda motor Harley-Davison ini sudah mempertimbangkan untuk memindahkan pabrik-pabrik yang ada di AS ke luar negeri untuk menghindari tarif tinggi yang telah ditetapkan dalam daftar UE untuk produknya.

Daftar ini juga termasuk Boeing,  dan perusahaan-perusahaan AS lain yang ekspor utamanya valuta asing, sedang mempertimbangkan untuk memindahkan industri mereka ke luar negeri.

Ahli teori perdagangan ternama Paul Krugman menerbitkan sebuah artikel di situs "The New York Times" berjudul "Fall of the American Empire (Kejatuhan Kekaisaran Amerika)" di mana dia menulis, "Amerika hampir tidak dominan sebagai kekuatan seperti 70 tahun yang lalu; Trump berdelusi/berhayal jika dia berpikir bahwa negara-negara lain akan mundur dalam menghadapi ancamannya. Trump tidak membuat Amerika hebat lagi; dia memangkas hal-hal yang membuat kita (AS) hebat, mengubah kita menjadi pengganggu kepada yang lain --- orang yang melakukan penindasan akan jauh kurang efektif daripada apa yang dia bayangkan. "

Ketika ekonomi global telah berkembang ke situasi di mana setiap orang saling berhubungan. Konflik Perdagangan tidak dapat benar-benar melindungi ekonomi AS dan membantu pertumbuhan ekonomi AS.

Dengan kebijakan pemotongan pajak baru-baru ini oleh AS, perusahaan-perusahaan AS memiliki peluang untuk investasi, tetapi karena ada kenaikan tarif, harga produk setengah jadi (untuk produk antara) yang diimpor oleh perusahaan-perusahaan ini dari luar negeri telah menjadi naik. Dalam hal ini akan meniadakan manfaat pemotongan pajaknya, sehingga beban masa depan perusahaan-perusahaan AS ini mungkin bertambah lebih berat dan semakin lebih berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun