Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latar Belakang dan Logika Trump Melakukan Perang Dagang

31 Juli 2018   19:37 Diperbarui: 31 Juli 2018   19:59 7172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampaknya pelajaran sejarah berulang lagi. Menurut statistik dari "The Washington Post," setelah Trump menjabat pada tahun 2017, AS memulai dengan 23 perselisihan dagang, jumlah tertinggi perselisihan perdagangan tahunan sejak 2001.

Peran Robert Lighthizer Perwakilan Perdagangan AS

Peran asistensi dari Robert Lighthizer, perwakilan perdagangan AS yang telah membawa Trump "kearah jalan gelap" tidak boleh diabaikan, karena atas asistensinya Trump menempuh jalur perang dagang ini.

Pemerintah Trump yang memulai friksi perdagangan ini sebenarnya mencerminkan masalah yang sangat mendalam --- dan tampaknya disebabkan adanya politik domestik AS dan pandangan AS tentang dunia telah mengalami perubahan besar, apakah itu karena dipengaruhi oleh beberapa politisi dan pembantunya yang lebih tua yang kini muncul kembali, atau mereka ingin memanfaatkan pandangan dan posisi pra-globalisasi pada saat sekarang, tampaknya kenyataan semua ini telah memperlihatkan hal ini.

Kita ketahui bahwa Trump bukanlah politikus tradisional Amerika, dia adalah presiden AS yang berasal dari seorang pengusaha, perlu diketahui dia akan lebih mudah menerima yang menggunakan penghitungan sederhana dan menguntungkan untuk menjalin hubungan. Hal ini menyebabkan dia lebih mudah menerima cara berpikir yang lebih sederhana ketika dia meminta pendapat stafnya.

Dengan kata lain, semua orang akan mendapatkan bagian dari kue yang sama, tetapi potongan-potongan ini mungkin tidak didistribusikan secara merata --- beberapa memiliki potongan yang lebih besar, dan beberapa memiliki potongan yang lebih kecil, tetapi jika semua orang dapat mengembangkan terus, maka dijamin semua orang akan tertarik.

Tetapi Trump berpikir ini tidak akan berhasil. Dia perlu kepentingan mutlak, bahwa AS harus memiliki bagian kue terbesar, jika tidak, mereka akan menghentikan kue yang sedang dibuatnya. Jadi analis pikir bahwa dalam periode waktu inilah telah terjadi perubahan internasional yang mendalam pada para pembantunya dalam kabinetnya, serta di dalam dirinya Trump sendiri yang mempengaruhinya di balik serangkaian kebijakan ini.

"The New York Times" pernah berkomentar bahwa Robert Lighthizer telah menjadi salah satu orang paling berkuasa di Washington D.C. Lighthizer adalah Perwakilan Perdagangan AS dan "orang lama" di lingkaran perlindungan perdagangan. Dia juga salah satu fasilitator utama dalam mendorong Jepang untuk menandatangani "Plaza Accord" pada tahun 1985.

Pada awal 1980-an, defisit keuangan AS meningkat tajam bersamaan dengan defisit perdagangan luar negerinya. AS berharap dengan mendevaluasi dolar bisa meningkatkan daya saing ekspornya.

Pada bulan September 1985, AS, Jepang, Jerman, Perancis, dan Inggris menandatangani "Plaza Accord (Kesepakatan Plaza)," yang mengharuskan pemerintah kelima negara tersebut melakukan intervensi di pasar pertukaran (exchange market) internasional untuk secara sistematis mendevaluasi USD guna membantu AS menyelesaikan defisit perdagangan yang sangat besar. Dan perang dagang biasanya dilihat oleh AS sebagai contoh klasik kesuksesan yang gemilang.

Pada saat itu, Lighthizer berpartisipasi dalam proses perang dagang AS-Jepang tahun 1980-an. Pada saat itu, ia adalah Deputi Perwakilan Perdagangan AS, saat itu AS memberikan banyak tekanan pada Jepang dalam negosiasinya, dan akhirnya memaksa Jepang untuk membuat konsesi yang komprehensif, baik dalam masalah mata uang dan membuka pasar keuangannya --- memaksa Jepang untuk membuat konsesi yang komprehensif. Jadi dia percaya bahwa dia sangat berpengalaman dan dapat mengulangi apa yang pernah dia lakukan saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun