Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kartu yang Salah Kebijakan Timur Tengah AS Pada Era Trump?

24 Mei 2018   10:37 Diperbarui: 24 Mei 2018   10:53 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada titik ini, di wilayah kecil di mana semua basis kelompok ekstrimis "ISIS" diberantas, hampir semua Suriah tengah telah direbut kembali oleh militer Suriah.

Debu perang sipil tampaknya telah berkahir, tetapi Iran dan militan Hizbullah masih terus memperkuat kehadiran militer mereka di Suriah dan mendirikan sejumlah besar pangkalan militer. Jika Iran menghubungkan Iran, Suriah, dan Lebanon untuk membentuk "Bulan Sabit Syiah," itu akan menjadi ancaman besar bagi aliansi Sunni yang diorganisasi oleh Israel dan Arab Saudi.

Raz Tzimmt, Ahli dalam Urusan Israel mengatakan: Israel memiliki dua jalur merah utama. Satu yang berkaitan dengan Suriah, tidak memperbolehkan kehadiran militer Iran di dekat perbatasannya.

Selaian itu, AS juga sangat khawatir bahwa Iran menggunakan kekuatan ini untuk menembus ke jantung dunia Arab untuk mengancam eksistensi Israel, dan mengancam negara-negara Arab lainnya, serta kepentingan AS di Timur Tengah.

Kesepakatan nuklir Iran memungkinkan Iran untuk bebas dari isolasi selat dan sanksi internasionalnya. Karena itu, beberapa ahli percaya bahwa esensi dari ulah AS atas kesepekatan nuklir Iran bagi AS untuk menekan Iran, dan mengambil inisiatif di Timur Tengah, dan Iran akan sekali lagi menghadapi tekanan politik, bahkan sanksi ekonomi yang lebih keras, dan tekanan militer yang lebih besar.

Iran sekali lagi dapat diisolasi oleh sistem internasional pimpinan-Barat, yang mungkin memaksanya menghentikan strategi ekspansinya di Timur Tengah.

Dalam pandangan Trump, situasi saat ini di Timur Tengah, cengkeraman dan kemampuan AS di Suriah terus menurun, sedang Iran sebaliknya meningkatkan pengaruhnya sendiri, yang membuat AS merasa sangat kehilangan banyak kepetingannya dalam seluruh situasi di Timur Tengah. Itulah mengapa Trump bertindak menentang kesepakatan nuklir Iran, dan juga memperingatkan Iran bahwa AS tidak menghendaki Iran untuk terus bertumbuh kuat di Timur Tengah. Demikian pandangan analis dan ahli Timur Tengah.

Makin berkembangannya kekuatan Iran pada saat munculnya perang sipil Suriah, membuat Israel ketakutan dan cemas.

Sejak tercapainya Kesepakatan Nuklir Iran pada thaun 2015, Israel telah menyatakan ketidak-puasannya dengan berapi-api. Kali ini, AS menarik keluar dari kesepakatan nuklir Iran, ini menjadi satu-dua pukulan yang disampaikan oleh AS dan Israel.

Pada 30 April, PM Israel Netanyahu mengadakan konferensi pers untuk mengungkapkan file rahasia yang diperoleh badan intelijen Israel dari Iran. (lihat youtube diawah ini)


Netayahu mengatakan: Setelah menandatangani kesepakatan nuklir pada tahun 2015, Iran mengintensifkan upaya untuk menyembunyikan plot nuklir rahasianya. Pada 2017, Iran memindahkan file senjata nuklirnya ke lokasi yang sangat rahasia di Teheran. Dengan menunjukkan slide dan foto tumpukan dokumen: 55.000 halaman, 55.000 file lain, dan 183 CD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun