Namun Kemenhan Rusia memberikan penjelasan lain. Menurut kabar yang dikeluarkan oleh Kemenhan Rusia, saat serangan terjadi, Asapov telah membantu perwira militer Suriah dalam mengarahkan operasi untuk membebaskan Deir ez-Zor, ketika itu berada di sebuah markas militer Suriah yang diserang oleh kelompok mortir ekstremis, dan menewaskannya.
Berdasarkan kemampuan pengintaian kelompok ekstremis, mereka tidak memiliki kemampuan pengintaian elektronik sistematis dan komprehensif yang dapat mereka gunakan untuk menemukan Let-Jend Valery Asapov di markas pusat. Mereka tidak memiliki satelit, pesawat mata-mata, atau teknologi pengintaian yang komprehensif atau sistem pengintaian elektronik. Bagaimana mereka bisa tahu bahwa Let-Jend Asapov berada di markas lapangan?
Seperti apa yang diharapkan, pada 26 September larut malam, Wakil Ketua Pertama Komite Pertahanan dan Keamanan Dewan Federasi Rusia mengatakan kepada media bahwa hasil penyelidikan terhadap kematian Le-Jend Valery Asapov awalnya diverifikasi bahwa seseorang telah membocorkan posisinya kepada ekstremis sebelum serangan tersebut terjadi. Setelah menerima info lokasinya yang tepat, mereka menggunakan mortir untuk mengebom kantor pusat tempat Valery Asapov berada.
Seorang informan dari Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militer Suriah rasa tanggung jawabnya masih buruk, tidak efisien, dan kemampuan intelijen dan pengintaian masih lemah. Beberapa tentara memiliki masalah dengan kesetiaan, dan beberapa bahkan "bersekutu" dengan oposisi. Mungkinkah itu benar-benar terdapat pengkhianat di dalam militer Suriah?
Namun ada pengamat dan meneliti Rusia, yang mengatakan hal itu tidak mungkin karena markas itu adalah tingkat tinggi menurut penjelasan Rusia, Â hampir semua perwira militer senior Rusia termasuk wakil Kepala staf militer Suriah bermarkas disitu. Jadi seseorang di markas pusat, tidak mungkin membocorkan inforamasi semacam ini.
Sebagai tambahan. Satelit mata-mata AS melewati wilayah ini tiga kali sehari. Kemampuan pengintaian udara AS yang kuat, jadi arah yang ditunjukkannya sangat jelas. Kemungkinan besar diduga AS yang menyediakan info kepada kelompok ekstremis. Amerika Serikat menyediakan kelompok ekstremis dengan informasi yang relevan.
Pada 25 September, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov membuat pernyataan mengenai kematian letnan jendral Rusia di Suriah ini, dengan sangat mengecam AS dengan mengatakan: "Kematian Valery Asapov sangat sesuai dengan darah yang terpaksa dibayar oleh Rusia karena kebijakan munafik AS di Suriah. Â Kemunafikan AS menyebabkan kematian seorang letnan jenderal Rusia."
Pada hari Asapov tewas, Kementerian Pertahanan Rusia merilis gambar udara dari sebuah kelompok ekstremis di utara Deir ez-Zor. Gambar-gambar tersebut dengan jelas menunjukkan peralatan AS ditempatkan di sana dan terungkap sejumlah besar Humvrees lapis baja yang digunakan oleh Pasukan Khusus AS.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menunjukkan bahwa walaupun unit militer AS berada di daerah di mana kelompok pejuang ekstrimis aktif, tidak ada tanda-tanda pertempuran antara kedua belah pihak. Ini menunjukkan bahwa meski militer AS yang saat itu ditempatkan di tempat yang dikuasai oleh militan ekstremis tapi mereka masih aman tidak diserang. Dan yang lebih mencurigakan lagi adalah bahwa setelah koalisi kontraterorisme pimpinan AS melancarkan serangan udara di sana, tidak ada lubang bekas dari ledakan tersebut. Ini mengindikasikan bahwa militer AS bekerja sama dengan kelompok ekstremis.
Menurut teori Rusia, sangat mungkin militer AS telah membuat kesepakatan dengan pasukan ekstremis dan militan suku Arab setempat. Sehubungan dengan teori ini, AS jelas-jelas membantahnya.
Juru bicara Deparlu AS, Heater Nauert menanggapi dengan mengatakan: AS tidak ada hubungannya dengan kematian letnan jenderal Rusia di Suriah. Tidak ada bukti nyata dari tuduhan kepada AS mendukung kelompok ekstremis atau ikut ambil bagian dalam pembunuhan jenderal letnan jenderal Rusia, pernyataan pejabat Rusia tidak didasarkan pada bukti realitas, dan itu tidak bermanfaat bagi siapapun.