Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Lahirnya Pesawat Peringatan Dini AWACS

21 Juli 2017   07:36 Diperbarui: 22 Juli 2017   09:30 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tiananmensremendousachievements.wordpress.com

Pesawat peringatan dini atau sering disebut pesawat AWACS/AWEACS (Airborne Early Warning and Control System) adalah sistem radar yang piket di udara yang dirancang untuk mendeteksi pesawat, kapal dan kendaraan darat dalam rentang panjang dan melakukan perintah dan konrol dari ruang medan perang saat terjadi keterlibatan perang udara dengan mengarahkan pertempuran saat  pesawat melakukan serangan.

Dalam sistem pertempuran udara AWACS memainkan seluruh peran penting, secara sederhananya memegang dua peran penting, pertama sebagai pengintai udara yang efektif yang dapat menemukan semua jenis target udara secara efektif, seperti pesawat, helikopter, dan rudal jelajah dan sebagainya. Dan juga bisa menemukan lokasi dan tujuan dari kapal induk, kapal penjelajah, dan kapal patroli serta kapal permukaan lainnya. Target bisa dideteksi tujuanya terutama untuk target ketinggian rendah dapat ditemukan sejauh 300-400 km. Sehingga bisa mempunyai waktu cukup untuk dilakukan persiapan pencegahan, intersepsi, dan sistem kontrol pesawat dll.

Peran kedua, sebagai posko udara, yang dapat membimbing pertempuran untuk beberapa pesawat kawan untuk mencegat target udara musuh, atau di tepi laut/pantai, melakukan penembakan target udara. Pesawat ditugaskan untuk misi sasaran yang tepat, dan mengirim data untuk memandu serangan rudal. Menjadi salah satu sistem pertahanan pertempuran udara yang sempurna. Untuk batas-batas tertentu, AWACS dapat dipandang sebagai satu unsur pertahanan udara dan kekuatan tempur udara yang kuat. 

KJ-2000 sebenarnya nama yang digunakan oleh laporan NATO untuk pesawat AWACS Tiongkok. Dimana sistem radar dan radome dibuat secara mandiri oleh Tiongkok yang dirancang dengan memodifikasi badan pesawat Rusia Ilyyushin Il-76.   KJ-2000 diambil dari huruf karakter Mandarin (KJ berasal dari karakter pertama dari ejaan Pinyin , (Kong Jing) singkatan dari (Kong Zhong Yu Jing), yang berarti Peringatan Dini Airborne.

Program pengembangan KJ-2000 dimulai setelah pembatalan kesepakatan A-501 dengan Israel dan Rusia pada bulan Juli 2000, karena tekanan kuat dari AS. Awalnya radar Israel yang akan dipasang, tapi dalam perundingan teknis tidak menemui kesepakatan dengan mitranya. Selain itu karena adanya tekanan dari AS dan Barat, akhirnya kemitraaan ini dibatalkan sepihak oleh Israel dan Rusia. Tiongkok kemudian mengembangkan AWACS domestik dan pesawat pertama melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2003.

Karena sumber pemasok eksternal yang tidak dapat diandalkan, Tiongkok mengembangkan KJ-200 sebagai cadangan dengan menstalasikan sistem yang lebih disederhanakan pada pesawat Shaaxi Y-8. Pesawat ini berkonfigurasi serupa dengan KJ-2000 yang di cirikan bersayap ekor tiga (satu besar dan dua kecil).

AWACS KJ 2000 Tiongkok saat ini dilengkapi dengan AESA (Active Electronically Scanned Array/Array*  yang dipindai secara elektronik aktif) yang juga dikenal dengan array bertahap aktif. Radar ini dirancang oleh Research Institute of Electronic Technology (juga lebih dikenal sebagai Institut ke-14) di Nanjing, dan memanfaatkan pengalaman yang diperoleh dari Institut Hibrida IBM tipe H / LJG-346 yang dikembangkan sebelumnya (Active Array System) yang telah selesai pada tahun 1998. Tipe H / LJG-346 SAPARS yang sama juga merupakan pendahulu dari sistem radar array bertahap aktif yang melengkapi perakit kelas PLAN Lanzhou.  (*Array: tampilan yang mengesankan atau jenis jangkauan tertentu).

Berikut ini akan dikisah bagaimana anak bangsa dari suatu negara yang ingin menaikkan martabat bangsanya di mata dunia, serta sifat patriotik dari para peneliti dan teknisinya demi untuk mengembangkan teknologi dan alutsista negaranya demi untuk pertahanan negaranya. Meskipun negaranya dalam keadaan serba kekurangan baik dana dan peralatan untuk pengembangan teknologi yang dibutuhkan negaranya. Selain itu mereka bersedia bekerja dengan tanpa memperdulikan gaji, jam kerja, dan berupaya mencapai keberhasilan dalam mensukseskan misi dan proyek tersebut.

Para Ahli Yang Menonjol Dalam Pengembangan KJ-2000

http://chinadream.youth.cn+ http://hb.sina.com.cn+news.ifeng.com
http://chinadream.youth.cn+ http://hb.sina.com.cn+news.ifeng.com
Wang Xiaomo ( ) Keapala dan wakil perancang; Cao Chen ( ), yang juga perancang KJ-2000.

Perancang utama sistem radar KJ-2000 adalah Wu Manqing (), yang juga merupakan kepala perancang radar KJ-2000.

Bai Shucheng (), adalah perancang utama radar radome KJ-2000 (radar radome KJ-2000 membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa berhasil, dari tahun 1995 sampai 2001). yang juga perancang utama antena conformal pada kapsul reentry Shenzhou (pesawat ruang angkasa).

Wang Xiaomo dan Wu Manqing adalah akademisi Chinese Academy of Engineering. Wu Manqing, kepala Lembaga Penelitian ke-38, juga memimpin timnya untuk mengembangkan prosesor domestik asli Tiongkok yang diberi nama Spirit Chip # 1 (Hun-Xin Yi-Hao ), yang konon lebih cepat dari enam kali dan lebih mampu daripada produk Barat serupa yang tersedia di pasaran pada saat itu, dan inilah prosesor domestik yang membuat sistem penguasaan KJ-2000 dan sistem AEWAC Tiongkok lainnya kelak.

Melebihi Teknologi Barat & Amerika

AWACS Tiongkok  memakai radar array bertahap (PAR) yang dibawa didalam radome bulat. Berbeda dengan pesawat AWACS AS, yang rotordom memutar untuk memberikan cakupan 360 derajat, antena radar AWACS Tiongkok tidak berputar. Sebagai gantinya, memakai tiga modul antena PAR yang ditempatkan dalam konfigurasi segitiga di dalam radome bundar untuk memberikan cakupan 360 derajat.

Radar multi-fungsi radar-Doppler radar dikembangkan oleh NII (Nanjing Electronic Technology Research Institute), dan dirancang untuk mendeteksi dan melacak target udara dan permukaan. Ini beroperasi pada rentang frekuensi 1200-1400 MHz. Sistem antena terdiri dari tiga array bertahap, terletak di disk dengan diameter 14 meter (mendekati kepunyaan Rusia dengan perintah dan kontrol AWACS dan-kerucut 50 diameter 9 meter, sistem India serupa "Falcon" - 11 meter). Setiap array bertahap memiliki bidang pandang 120 derajat. Rentang maksimum deteksi target udara adalah 470 km. A-501 India yang dibuat oleh Israel mengadopsi disain Tiongkok dan mulai masuk jajaran AU lebih belakangan dari KJ-2000 (service 2004) pada tahun 2009

Kisah Pengembangan KJ-2000 Tiongkok

Ini kisah anak bangsa yang berdedikasi dan patriotis satu negara, padahal negara berada pada saat  dalam keadaan serba keterbatasan, mereka berjuang untuk menguasai teknologi pertahanan demi menciptakan alutsista negaranya, dari mulai nol dan tidak tahu sama sekali hingga menjadi unggul di dunia. Melalui perjuangan pasang surut dan penderitaan pada mulanya, dari coba mencari kerjasama dengan pihak luar negeri yang gagal, hingga berdikari (berdiri di kaki sendir), hingga upaya untuk menerobos embargo internasional dan segala rintangan, bertahan hingga batas-batas akhir kemampuan.... Ini bukan yang untuk pertama kalinya bertahan dan menerobos kesulitan, ini lebih untuk mempertahankan dan mengangkat harga diri bangsa dan negara, mereka berjuang mati-matian melalui tenolologi dan ilmu pengetahuan.

Pada 28 Nopember 2013, Tiongkok mendirikan zona identifikasi pertahanan udara baru di Laut Timur Tiongkok, beberapa pesawat tempur utama dibawah komando pesawat AWACS melakukan patroli udara.

Zone indentifikasi pertahanan udara didirikan untuk memaksimalkan perlindungan keamanan nasional suatu negara, bisa dari batas-batas puluhan hingga ratusan mil-laut dari garis teritorial laut.

Pesawat AWACS bukan hanya dilengkapi dengan alat yang berfungsi memberi peringatan dini saja, tetapi juga membuat kekuatan pertahanan udara menjadi meningkat ganda. Yang lebih penting lagi adalah berkemampuan sebagai fungsi komando yang kuat.

Dibandingkan dengan komando di darat, komando udara ini  akan lebih seksama dan akurat serta dapat lebih mengefektifkan dengan lebih tepat untuk mengkoordasikan darat, laut, udara menjadi satu unit pertempuran yang erat bersatu. Sehingga dijuluki "Pusat Komando di udara."

Karena peperangan zaman modern semua didukung oleh sistem informasi atau berada dibawah pengendalian komando informasi elektronik. Maka semua alutsista yang sudah dikembangkan, jika tidak mempunyai pesawat AWACS yang dijadikan hub akan sulit untuk bermain kinerja taktis normal sebagai indikator.

10 Juni 1971, setelah melakukan program pengembangan dengan kerja keras selama 4 tahun, pesawat AWACS Tiongkok yang pertama berhasil melakukan uji terbang perdana. Namun kegembiraan yang dibawa oleh uji coba terbang ini tidak berlangsung lama.

Diatas adalah pesawat AWACS buatan Tiongkok pertama " /Kong Jing  No.1" , pesawat ini dulu dibeli dari Uni Soviet sebagai persawat pembom "Tu-4" kemudian diatas badan pesawat dipasang radome radar. Setelah dilakukan beberpa kali uji coba terbang, diketahui " /Kong Jing  No.1"tidak dilengkapi dengan peralatan yang berkemampuan untuk AWACS. 

Ketika AU Tiongkok mencobanya untuk terbang, ternyata diketahui bahwa jet-jet tempur yang berada di daratan sama sekali tidak terlihat, dan yang di lautan hanya terlihat titik-titik kecil samar-samar, kekacauan di lautan lebih lemah dari kecauan di daratan.

Biasanya radar memang berada diatas tanah untuk mendeteksi ke atas udara, di udar  relatif lebih bersih, maka jika ada pesawat udara bisa terlihat, tapi kitika di pindah keatas dan untuk melihat ke bawah, setelah melihat ke bawah kecuali pesawat ada juga mobil-mobil, ada bangunan beton dan kontruksi besi, dan metal-metal ini memantulkan sinyal. Jika pesawat terbang rendah maka benda ini tidak terlalu sulit dibedakan. Tapi jika terbang tinggi ketika sinyal Radar membentur permukaan tanah seperti sebuah jarum yang jatuh ke padang ilalang, sangat sulit untuk ditemukan.

Maka orang akhirnya menyadari pesawat dipasangi radar daratan tidak bisa dikatakan terus langsung menjadi pesawat AWACS.  Kenyataan, pesawat AWACS adalah pesawat militer dengan teknologi militer yang canggih. Negara-negara di dunia yang mampu membuat pesawat AWACS hanya beberapa negara saja.

Amerika sudah sejak tahun 1950an abad lalu mulai melakukan penelitian untuk program pesawat AWACS, dan telah menghabiskan 20 tahun barulah berhasil membuat pesawat AWACS canggih "E-3"

Pesawat AWACS adalah sebuah pesawat yang dilengkapi serangai teknologi yang canggih dan komplek. Pada masa itu, Tiongkok untuk masalah sandang dan pangan saja masih belum bisa mengatasinya, maka untuk masalah penelitian ilmu pertahanan hanya bisa berkonsentrasi pada sejumlah kecil alutsista strategis saja.

Meskipun" /Kong Jing  No.1"telah dioperasikan dan dilakukan beberapa tahun lagi penelitian ilmiah, tetapi masalah teknis utama yang sulit tetap saja belum bisa diatasi.

Keampuah Pesawat AWACS Dalam Medan Perang

Tahun 1979, program penelitian AWACS Tiongkok terpaksa dihentikan. Sejak itu, pesawat AWACS hanyalah menjadi impian para peneliti militer Tiongkok

Pada tahun ketiga setelah program pesawat AWACS Tiongkok dihentikan, telah terjadi perang berskala kecil yang membuat pengamat militer menyadari kekuatan dari pesawat AWACS dalam medan perang. Pada Juni 1982, pesawat AWACS AU-Israel buatan AS "E-2C menyelusup ke Lebanon memandu jet tempur untuk menyerang pertahanan rudal militer di Lembah Bekaa, Suriah, akibatnya berhasil menghancurkan 19 rudal Suriah, dan 94 pesawat jet tempur Suriah berhasil dirontokkan. Sedang Israel tidak mengalami satupun pesawatnya yang tertembak atau jatuh.  

Pada saat itu, Tongkok juga sedang melakukan program peningkatan alutsista angkatan bersenjata, pesawat berkemampuan serangan jarak jauh dan canggih telah masuk dalam jajaran angkatan udaranya. Jika tidak memiliki pesawat AWACS, pesawat jet-jet canggih ini daya tempurnya akan sangat-sangat tidak effektif. Maka pada saat itu, negara Tiongkok merasa sudah saatnya harus memiliki pesawat AWACS, sehingga saat itu diajukan proposal permintaan yang lebih keras. 

Setelah program " /Kong Jing  No.1"berhenti, semua peneliti termasuk Wang Xiaomo tetap melakukan pengembangan dan penlitian masalah teknis atas kesulitan radar yang dihadapi, dan  sedikit demi sedikit, hingga pada tahun 1990an abad lalu akhirnya mendapat terobosan besar, berhasil mengetrapkan tenologi ini di-instalasikan pada pesawat jet tempur. Namun, antara radar dari fire control jet tempur dan radar untuk AWACS jarak perbedaannya sangat jauh.

Banyak pihak di Tiongkok sendiri pada saat itu, merasa Tiongkok pasti tidak mampu melakukan penelitian sendiri pesawat AWACS, maka dari semula yang dipikirkan untuk program ini adalah membeli produk atau membeli teknologi ini dari luar negeri.

Namun setelah mengadakan kontak dengan luar negeri, ternyata jangankan mau membeli teknologi bahkan membeli produk yang sudah jadi pun tidak diperkenan membelinya.

Ada beberapa negara bahkan tidak mengharapkan Tiongkok memliliki pesawat AWACS, alutsista yang begitu canggih ini, dan langsung saja menolak kerjasama.

Ada juga negara yang dengan sombongnya mengatakan, pesawat AWACS yang begitu komplek Tiongkok tidak mungkin mampu mengembangkannya: "bayar saja jutaan USD kami bisa mempertimbangkan untuk menjual kepada Anda."

Dalam keadaan yang tidak menemukan jalan lagi, mereka coba melirik ke satu negara Barat (Israel & Rusia), tahun 1992, negara ini setuju bekerjasama mengembangkan satu pesawat AWACS untuk Tiongkok, dan mengembangkan model  pesawat AWACS. Namun dalam perundingan lanjutan selama 4 tahun, kedua belah pihak masing-masing mengemukakan program disainnya, mencari titik persamaan, dan untuk pesawat yang akan digunakan kedua belah pihak setuju untuk dipilih pesawat Ilyushin model "Il 76" Rusia, sebagai pesawat yang akan digunakan untuk memuat sistem ini.

Namun dalam memilih untuk sistem radarnya yang merupakan alat terpenting, kedua belah pihak tidak saling setuju dengan usulan masing-masing. Dalam persetjuan kerjasama disebutkan, pihak Tiongkok boleh mengusulkan radar tipe baru phrased array radar untuk pihak Tiongkok.

Untuk sekedar diketahui, dalam ilmu zoologi, lalat dan kodok mempunyai penglihatan yang luar biasa, karena memiliki mata yang terdiri dari banyak mata-mata kecil yang menjadi satu, tiap-tiap mata merupa satu kesatuan mata yang sempurna, mata ini disebut mata majemuk (compund eyes).

Ilustrasi dari: Indiana Public Media+ slideplayer.com
Ilustrasi dari: Indiana Public Media+ slideplayer.com
Phased array radar juga sama seperti mata majemuk serangga, terdiri dari banyak antenna array, tetapi Wang Xiaomo tidak puas dengan proposal ini, karena radar demikian tidak bisa melacak pada sudut 360o  penuh masih ada blank spot yang tidak bisa dilacak.  

Wang Xiaomo mengatakan: "Departemen pengguna kita (Tiongkok) mengharuskan 360o penuh barulah bisa mengawasi seluruh medan perang, sedangkan usulan mereka 360o juga tidak merata, maka ketika itu kita tidak menyetujui proposal yang tidak sama ini."

Wang Xiaomo terpikir dengan pesawat AWACS "E-3" AS, pada beberapa tahun sebelumnya ketika terjadi Perang Teluk pertama pesawat AWACS  "E-3C" untuk pertama kali dipakai dalam perang sesungguhnya secara besar-besaran, dan telah menggantikan sistem komando yang ada di darat, menjadi pembunuh dan penentu kalah menangnya perang medan perang.

"E-3C" saat itu menjadi pesawat AWCS yang paling canggih di dunia, dengan radar scanning mekanis merealisasi pengawasan mulus (seamless invetigation).

Hanya saja dipandangan Wang Xiaomo radar ini masih terdapat blank spot, untuk melihat pesawat sekali memerlukan 10 detik, ini yang menjadi persoalan, jika pesawat yang bermanuver baik dan terbang dua kali lipat kecepatan suara diantara 10 detik itu berarti terbang 10 detik berarti telah terbang 3 km, dalam 3 km ini jika dia membelok maka akan menghilang.

Wang Xiaomo mengusulkan suatu usulan yang nekat, dengan Phase Array Radar tapi digabungkan dengan radar model "E-3" AS dengan anntena yang berputar.  

Wang Xiaomo menuturkan: Ketika itu saya berpikir apakah tidak dicoba dengan menggunakan disc, tapi dalam disk atenne tidak berputar dan mengubah dalamnya dengan dipasang sebuah array tiga permukaan, saat itu saya mengusulkan proposal seperti itu.

Ini adalah Piggy Disc besar tiga permukaan aktif radar array bertahap ( three active phased array radar), adalah yang pertama kali diusulkan di dunia. Radar ini menggunakan pemindaian elektronik (using electronic scanning mode), dibanding dengan model radar "E-3"  scanning mekanis akan lebih cepat dan lebih stabil, sehingga benar-benar bisa melacak 360o tanpa ada blank spot (sudut mati).

Namun semua penciptaan baru selalu ada resiko tinggi, begitu proposal mulai disulkan pihak lawan kerjasama sudah tidak menyetujui, setelah melalui negosiasi dan diskusi teknis yang alot, akhirnya mitra luar negeri mengusulkan jika pihak Tiongkok bisa menyelesaikan masalah rumah penutup (radome) radar sendiri, mereka mau menandatangani kerjasama ini.

Jangan memandang kecil dengan radome radar, ini bukan saja merupakan rumah menutup radar yang sederhana, justru ini merupakan salah satu inti dari teknologi penting radar. Untuk ini sangat memerlukan banyak penelitian, karena radome ini diharuskan hamabatan terhadap sinyal harus kecil, mudah ditembus sinyal, koefisien daya tembus harus besar. Selain itu harus tahan terpaan angin, tahan getaran pada saat pesawat bergetar.                                                       

Dalam hal ini tidak seperti jika radome berada di daratan, jika terjadi kerusakan pesawat tidak akan jatuh, tapi jika berada di langit pesawat akan jatuh. Maka radome radar ini harus tahan stress yang tinggi.

Menurut perhitungan, radome radar baru ini akan mejadi yang terbesar untuk radome pesawat di dunia, di negara maju pun belum ada yang mencoba memakai radome demikian. Maka pihak partner tidak mampu untuk merancang dan membangun radome sebesar itu.

 Du Yaowei (/77tahun matan perancang elektronik) seorang ahli radar Tiongkok yang terkenal, terakhir terkena kanker hidung setelah dilakukan operasi pendengarannya menjadi lemah, 10 tahun sebelumnya telah didianose bahwa dirinya terkena kanker, saat diberitahu bahwa dirinya terkena kanker, dia tetap menerima tugas penelitian untuk radome "radar pesawat AWACS 2000". Dia menuturkan : "Ketika menerima tugas ini saya terus masuk kerja dan bekerja, saya tidak ingin istirahat di rumah, terus terang, saya sebagai seorang teknisi melakukan tugas besar, ketika itu banyak dosen-doesn terkenal menganjurkan saya untuk tidak menerima tugas ini. Halangannya sangat besar dan bahaya, jika kamu hasilnya tidak baik orang luar negeri akan menjelekkan radome ciptaan kamu. Kamu ini mengemban tugas yang pasti gagal."

Setelah Wang Xiaomo mendengar bahwa Du Yaowei sedang ragu, sengaja mengundang Chen Danhuai () yang ketika itu sebagai wakil Menhan Bidang Teknologi Tiongkok untuk langsung memberi tugas ini kepada Du Yaowei.

Du Yaowei menceritakan kemudian: "Dia (Chen Danhuai) sengaja mencari saya pribadi untuk bicara, dia bilang kamu jangan takut, tugas ini pertama saya dan Wang  sebagai kepala yang akan bertanggung jawab, sedang sekarang jangan bilang bahwa tugas ini tidak akan berhasil. Dia berkata demikian. Saya jadi memberanikan diri menerima tugas ini. Karena hal ini untuk mengisi kekosongan dari negara atas pesawat AWACS, ya saya menerima resiko ini patutlah"

Setelah Tiongkok siap menerima tugas pembuatan radome dan bersedia menanggung resiko besar untuk pembuatan radome radar, dan diusulkan kepada mitra luar negeri. Pada tahun 1996. Akhirnya mitra luar negeri bersedia menandata-tangani kerjasama.

Wang Xiaomo menjabat sebagai kepala perancang, Du Yaowei bertanggung jawab atas perancangan radome radar. Setelah tidak lama menerima tugas ini, Du Yaowei mendapatinya bahwa kesulitan merancang radome radar jauh dari yang dia bayangkan sebelumnya.

Karena persyaratannya: Gelombang elektromagnetik setelah menembus radome harus juga berputar 360o  secara merata, tuntutan ini benar-benar sangat sulit, dikarenakan gelombang elektromagnetik yang selalu berubah dan tidak boleh melemah, apakah bisa berpengaruh terhadap daya tembus dari radar. Ketebalan radome akan dinilai sesuai dengan elektromagnetik yang berbeda, jika tidak, akan mempengaruhi kinerja gelombang radar yang menembus radome. 

Radome radar bukanlah yang homogen tebal tipisnya tidak sama, ketebalannya harus diperhitungkan,  perhitungan ini harus dilakukan terus-menerus dengan komputer, sehingga hasil print-out perhitungannya mencapai hingga setebal semeteran tingginya ketika ditumpuk. 

Pada waktu Tiongkok masih miskin dan komputer masih langka dan mahl. Maka untuk wakil kepala yang bertanggung jawab teknologi untuk proyek ini Jing Jiluo () meminta izin khusus memberikan kepada satu peneliti yang bernama Liang Jiankang () sebuah laptopagar dia bisa lebih mudah membuat program simulasi teknologi 3D.

Jing Jiluo menceritakan: "Dia (Liang Jiankang) itu bermain laptop seperti anak-anak muda lainnya dan bahkan lebih pintar, dia karena harus menghitung bagaimana perubahan gaya deformasi. Dia terus menghitung pada waktu kerja dan juga pada tidak pada waktu kerja, di asrama juga terus menghitung di tempat tidur. Saat itu hanya ada satu kamar tidur, kondisi sangat kurang baik, maka satu-satunya hanya bisa dilakukannya di tempat tidur, akhirnya dia meninggal karena kelelahan....."

Cerita dari Liang Jiankang mungkin sangat eksklusif, namun ini bukan satu-satunya. Berhubung teknologi masih tertinggal, satu-satunya hanya mengandalkan kemampuan kecerdasan dan ketekunan, mereka sama sekali tidak hitungan untuk gaji dan kerja lembur, bagi teknisi dan peneliti di proyek ini hal demikian sudah menjadi normal dan biasa.  

Mereka telah mengalami kegagalan yang tak terhitung kalinya, namun terus bertahan untuk terus mencoba, sehingga akhirnya berhasil juga merancang radome radar.

Selain itu sebelumnya, China Aviation Materials Research Institute juga telah khusus membentuk kelompok penelitian untuk radome radar.

Wu Xueren (/ 68 tahun) ketika itu sebagai Chief Engineer Design dari China Aviation Materials Research Institute menceritakan : "Kita telah mendirikan satu unit studi untuk general subject radome radar, disamping itu juga masih ada sebelas unit cabang studi, salah satunya adalah unit studi pembuatan radome radar yang langsung terbibat di unit ini ada 60 hingga 70 orang. Jika ingin menambah orang untuk diperbantukan seratus orang juga belum cukup.

Insttitute penelitian ini tugasnya ialah bagainana mewujudkan menjadi barang produksi dari rancangan radome radar terbesar di dunia ini menjadi kenyataan. Saat itu yang paling menjadi tantangan adalah tentang bahan material dari radome itu sendiri.

Bahan material dari radome radar itu tuntutannya sangat tinggi dan keras, sebisa-bisanya harus paling ringan dan cukup kuat, mereka memikirkan satu campuran bahan. Maka digunakanlah honeycomb setelah dipotong menurut ukuran yang diperlukan dilapisi dengan semacam lapisan kulit agar menambah kekuatan.

Namun dua macam bahan yang disatukan ini tidak boleh sedikitpun berpori atau ada gelembung udara, maka perlu dikerjakan dengan menggunakan auto clave, cara kerjanya ialah dua material ini disatukan dengan  dimasukan dalam chamber dan dipanasi sambil diberi tekanan tinggi sehingga benar-benar menyatu. Pada saat itu Tiongkok telah memiliki auto-clave terbesar di Asia, ini sengaja diadakan karena untuk keperluan membuat radome "KJ-2000" yang begitu besar.

Demi untuk mengadakan auto clave ini, pada saat itu komite pertahanan negara dalam waktu cepat menyatukan beberapa unit produksi, sedang waktu itu untuk auto calve ini Tiongkok juga terkena embargo untuk bisa beli dari seluruh dunia. Maka saat itu dengan segala cara dan akal dibuatlah auto calve sendiri. Setelah mempunyai auto clave ini, barulah bisa dimulai produksi radome radar.

Ketika Tiongkok menunjukkan sampel produksi dari radome tersebut, sesuai dengan kesepakatan dan kualitas kontrol yang ketat, maka pihak mitra luar negeri sangat beri apresiasi.

Du Yaowei menceritakan: " Saat itu mereka (mitra luar negeri) mengatakan : saya merasa legah dan tidak khawatir, kalian benar-benar berusaha keras dan mempertimbangkan dengan sangat rapih."

Program radome radar telah berhasil, maka percepatan pembuatan pesawat AWACS dipercepat, sehingga setiap orang sedang menunggu-nungu dengan cemas.

Pada akhir tahun 1999, seluruh dunia sedang menyambut penggantian melinium dan masuk abad baru, bagi Peneiti dan pengembang "KJ-2000"  tahun 2000, akan mempercepat progress dari kerjasama dengan mitra, penelitian pesawat AWACS harus ada kemajuan subtansial.  

Namun para peneliti Tiongkok tidak mengetahui ada satu bayangan besar yang sedang setahap demi setahap menghadang mereka.

Juli 2000, atas tekanan dari pihak negara adidaya Barat, kemitraan ini dibatalkan secara sepihak, beberapa bulan kemudian, pihak mitra yang mengirim kembali pesawat Tiongkok "Il-76" yang sedianya akan digunakan sebagai prototype untuk pesawat AWACS KJ-2000.

Yan Xiang (/74 tahun) ketika itu sebagai menteri produksi penerbangan kelompok pertama industri pesawat terbang Tiongkok, menguturkan: "Tadinya mitra telah setuju untuk membuatkan untuk Tiongkok, dan perusahaan-perusahaan pemasok peralatan pesawat AWACS ini, tapi yang tadinya sudah setuju untuk memasok perlengkapan juga tidak mau melakukan pemasokan. Jadi pada akhirnya kita (Tiongkok) hanya menerima sebuah pesawat kosong tanpa perlengkapan apa-apa." 

Perlengkapan yang ada di dalam pesawat yang bisa mereka copot semua dicopoti, maka ketika pesawat ini diterima semua kabel-kabel sudah berantakan. Demikian dituturkan oleh Liu Guojiang ()

Hasil dari kerjasama dengan luar negeri ternyata akhirnya tidak mendapatkan apa-apa, baik perlengkapan maupun selembar gambar sekalipun. Maka orang-orang dalam poryek ini menjadi sangat gundah sekali, merasa berat  dan jengkel serta kesal. Namun, bagaimanapun proyek harus terus dilanjutkan, bagaimana harus dilanjutkan ?

Ye Jinfu () ketika itu sebagai Sekretaris Departemen Sistem Egineering Science dan Teknologi Pertahanan Nasional  menuturkan: Ketika itu kita berunding harus bagaimana? Kepala penelitian seperti Wang Xiaomo langsung berdiri dengan emosi dan semangat berbicara: Kita siap mengeluarkan otak kita untuk bertekad menerima tongkat komando, asalkan kita sudah berikrar dan putuskan untuk dibuat dalam negeri, kita harus mati-matian untuk bisa membuat pesawat ini.  

Atasan akhirnya setuju dengan usulan Wang Xiaomo, diputuskan untuk berdikari membuat pesawat AWACS "KJ-2000."  Berhubung program proyek yang sangat khusus ini, maka semua peneliti setuju menamakan proyek ini sebagai "Proyek Nomor Satu" ().

Meskipun sudah tekad dan semua orang menyadari, jalan yang akan ditempuh di depannya bukanlah jalan mulus. Indusri militer Tiongkok sebelumnya tidak pernah melaksanakan proyek teknologi elektronik sebesar seperti ini. Sedang teknologi dalam negeri yang bisa menunjang penelitian ini juga sangat-sangat lemah. Bahkan tidak memiliki sarana untuk menguji, maka untuk mewujudkan tekad ini tidaklah mudah.

Wang Xiaomo menceritakan: Mau menjadikan satu prototipe menjadi satu peralatan yang sebenarnya, masih diperlukan banyak sekali hal-hal komplek yang harus dikerjakan. Majelis Pertahanan Udara Tiongkok memerintahkan "Proyek Nomor Satu"   untuk terus dilaksanakan sebisanya.

Proyek ini bukan hanya untuk menerobos kesulitan dan mengatasi semua masalah teknis saja, juga menyangkut reputasi bangsa dan negara, para peneliti menyebutkan proyek pesawat AWACS "KJ-2000" ini sebagai "Pesawat Pelampiasan Kecewaan" ().

Untuk menebus kekecewaan ini, semua personil yang terlibat proyek tersebut bangkit bersama untuk melakukan persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan kesulitan yang akan dihadapi.

Kini di halaman depan Departeman Disain AVIC telah diparkir sebuah pesawat sebagai monumen peringatan. Saat melakukan penelitian untuk pesawat AWACS "KJ-2000" pesawat ini telah digunakan untuk percobaan uji pasang peralatan selama proses penelitian.

Radar dari Pesawat AWACS tidak dipasang pada pesawat ini langsung, bobot dari radar telah merubah kinerja aerodinamis pesawat. Mesin pesawat harus dilakukan perubahan/modifikasi secara besar-besaran, barulah dapat digunakan di pesawat AWACS ini. 

Maka diperlu dilakukan uji coba besar, ini merupakan salah satu pekerjaaan yang sangat sulit dalam proyek "KJ-2000" .

Kita ketika naik ke badan pesawat tidak merasakan, tapi begitu turun melihat DOME (radome radar) yang besar, ini adalah semua sistem yang kita kerjakan dipasang didalamnya. Maka bagian yang menunjang ke badan pesawat, melihat DOME ini kemudian baru bisa mengetahui, dia adalah kesatuan sistem yang sangat-sangat besar sekali. Cerita  Zhan Menquan (/71 tahun mantan the aviation research institute aircraft sub-system chief designer).

Dikarenakan radar "KJ-2000" wujudnya yang sangat besar, ditambah didalamnya memuat perlengkapan yang sangat komplek, maka perlu dipilih pesawat pengangkut berat untuk memuatnya.

Sejak awal saat akan dirancang, para peneliti telah menaruh perhatian pada pesawat Rusia "Ilysushin Il-76" , pesawat ini merupakan pesawat pengangkut jarak jauh, bisa terbang tinggi dan mengangkut barang berat, ruang dalamnya juga besar, jadi merupakan pilihan yang paling baik untuk prototie "KJ-2000."  

Namun, pada saat itu Tiongkok belum mampu membuat sendiri pesawat angkut berat dan besar sendiri. Para peneliti Tiongkok belum ada dasar meguasai dasar teknis dari pesawat ini sama sekali.

Tiongkok ketika itu tidak tidak mempunyai teknisi yang  mengerti tentang pesawat "Il-76", tidak mempunyai gambar teknis "Il-76" yang lengkap dan dokumen teknis yang disertakan dengan pesawat, bahkan banyak dari peneliti ini belum pernah melihat sama sekali pesawat "Il-76" sebelumnya.  Cerita Song Xiangrui (/mantan China Industry First Group Corporation, a project site command office deputy director).

Saat itu, Song Xiangrui dan Hao Jianchang () adalah yang betanggung jawab di lapangan untuk modifikasi pesawat "Il-76", kesulitan yang mereka hadapi berhubung badan pesawat yang besar tidak bisa masuk ke dalam hanggar.

Kita mengundang datang para kolega yang pernah bertugas untuk mereparasi pesawat terbang, membantu untuk melepaskan sayap pesawat dan sayap vertikal agar bisa masuk ke dalam hanggar. Cerita Hao Jainzhang.

Setelah sayap dan sayap vertikal dilepas ternyata water cooling appliances tidak ada dan sistem aliran untuk cairan sama sekali tidak ada.  Selain itu  mobil untuk menarik pesawat juga tidak punya,  dan juga tidak mempunyai mobil penarik yang sangat cocok untuk itu. Lalu bagaimana menurut Song Xiangsui.

Maka mau tidak mau harus memodifikasi mobil penarik yang ada bersiap untuk menarik pesawat "Il-76" ini ke dalam hanggar, namun setelah tiba di lapangan baru ditemui ada hal rumit yang dihadapi, karena titik berat pesawat telah mengalami perubahan, keseimbangan dari pesawat telah mencapai titik kritis.

Kenyataan, beban pada shock absorber landing gear telah mencapai titik kritis, jadi dalam proses penarikan jika terjadi getaran kemungkinan landing akan retak atau patah, yang menyebabkan pesawat akan rusak total.  

Song Xiangrui menceritakan: Saya coba merabah dan saya merasakan titik batas shock absorbernya hanya tinggal 2 atau 3 cm saja akan menekan pada permukaan akhir. Selain itu 2 dan 3 cm ini jika runway tarmak tidak rata, terutama pada batas sambungan jika terjadi gejlokan dengan badan pesawat yang beigitu berat, maka akan sangat riskan dan fatal sekali. Jika dikatakan takut dan khawatir itu memang benar, saya rasakan setiap hari dalam persiapannya harus dilakukan pelan-pelan dan hati-hati sekali waktu menariknya, pelan-pelan menarik maju sedikit demi sedikit.

Dari titik pemberhentian pesawat hingga ke hanggar jaraknya kurang lebih satu km, tidak ada orang yang berani menjamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang tak terduga.  Bahkan bagi seorang tua yang sudah berpengalaman menarik pesawat sekalipun, tidak berani melakukan penarikan ini.

Song menceritakan: Ketika itu dia mendesak orang tersebut untuk menariknya, tapi dia bagaimanapun tetap menolak. Maka saya katakan kepadanya, baiklah apapun yang terjadi saya yang akan bertanggung jawab.  Barulah dia mau menariknya.

Akhirnya pesawat ini ditarik satu senti demi satu senti sangat pelan-pelan terus maju sedikit demi sedikit, semua orang yang melihat tercekam dengan hati yang berdebar-debar sambil menahan nafas...

Song mencerita ketika ditarik maju saya terus mengikuti di depan dan ke balekang terus mengawasi, terus terang kaki saya ter-rasa lemas. Karena saya bertanggung jawab untuk tugas ini. Menarik pesawat memang pekerjaan kecil, tetapi kali ini jika terjadi sesuatu sedikit kesalahan, maka semua kemajuan pekerjaaan proyek ini akan tertunda dan bermasalah.

Akhirnya sebelum matahari tenggelam, pesawat berhasil dengan selamat ditarik masuk dalam hanggar. Para peneliti dan teknisi yang bertanggung tugas modifikasi pesawat, mulai melakukan pengukuran dan perhitungan untuk mengetahui strukturnya, akhir diketahui jika radar dipasang di pesawat maka kinerja aerodinamis pesawat akan sangat terpengaruh sekali.

Fu Tawei () mantan the aviation research institute aircraft sub-system chief designer menceritakan: Dome ini (radome) jika telah dipasang di pesawat akan menghalangi sayap vertikal pesawat, sedang sayap ekor vertikal ini justru berfungsi keselamatan terbang pesawat dan sangat penting sekali.

Sayap ekor vertikal pesawat berfungsi untuk menstabilkan terbangnya pesawat, menjadi titk posisi yang sangat menentukan dan penting. Jika pesawat ditambahi dengan disk radome radar yang begitu besar dan berat, maka akan menurunkan secara drastis keselamatan dari keseluruhan pesawat terbang dari sayap ekor vertikal yang asalnya merupakan jaminan dari keselamatan terbang pesawat.

Tugas dari para peneliti dan teknisi harus mencari jalan bagaimana menemukan kembali keselematan terbang pesawat tersebut

Bagian peneliti radar juga menghadapi beberapa kesulitan, radar merupakan inti dari pesawat AWACS, meskipun sudah lebih 20 tahun telah melakukan penelitian tanpa berhenti, dan sudah mendapatkan hasil terobosan baru, tapi untuk penelitian AWACS baru, Tiongkok baru saja mulia melakukannya.

Saat itu perlengkapan yang ada masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk pengembangan AWACS, untuk melakukan uji coba kinerja radar dibutuhkan ruangan khusus tertutup yang lingkungannya murni benar-benar tanpa ada elektromagnetik, yang dinamakan "Microwave Darkroom."

Saat itu Tiongkok hanya punya "Radio Quiet Room" didalamnya tanpa ada refleksi cahaya sama sekali, semua sinar diserap. Ruang ini adalah yang terisolasi dari luar, yang derajat kekedapannya mencapai 100 dB lebih, persyaratan ini sangat tinggi, sedang yang untuk masa lalu tidak begitu setinggi.

Berhubung antenna radar "KJ-2000" dimensinya sangat besar, saat itu Tiongkok belum mempunyai "microwave darkroom" yang bisa memuat antenna radar ini untuk uji coba. Maka semua unit dengan cepat membantu dengan waktu secepatnya membangun "microwave room" yang paling canggih yang pada masa itu merupakan tebesar di Asia.

Ruangan teknologi ini sangat tinggi dan besar, tingginya dan lebar mencapai beberapa puluh meter, dindingnya digunakan baja hexahedron diseal dengan plat baja.

Ye  Jinfu () menceritakan: Sehubungan dengan hambatan dalam persyaratan untuk "KJ-2000" maka disitulah kita memberi lampu hijau dan dari titik itu kita fokus untuk memberi perlindungan.

Di Beijing, bahkan telah dibangun sebuah laboratorium electromagnetic compatibility yang besar untuk mengatasi kesulitan electromagnetic intefrerence/interferensi elektromatik  "KJ-2000" yang komplek. Laboratorium ini mungkin merupakan laboratorium sejenis engineering militer yang terbesar di dunia, dan belum pernah ada keajaiban seperti ini,  dimana penelitian dan pengembangan berjalan secara simultan dengan alat uji.

Radar "KJ-2000" terdiri dari ribuan rangkaian komponen "receiving dan transmitter (transceiver) ," kinerja dari komponen-komponen ini menentukan inti dari transceiver indikator radar AWACS. Maka dari itu tuntutan kwalitasnya sangat ketat sekali.

Jing Jiluo mantan deputy director of the Institute of Electronic Research Institute menceritakan: Komponen transceiver ini setelah dibuat, begitu di dihidupkan ternyata langsung terbakar, setiap kali terbakar dianalisa,  bagaimana bisa terbakar,  bagian dari yang terbakar itu diteliti penyebabnya dari mana, semua ini dianalisa penyebabnya.

Tidak ada jalan lain, tidak boleh bosan dan mengeluh, terus dicoba dan diuji. Gagal diperbaiki dan dirubah, diteliti dan diuji, gagal lagi diperbaiki lagi dan dirubah, sedikit demi sedikit pelan--pelan akhirnya juga tercapai target.

Justru pada saat itu, yang bertanggung atas modifikasi mesin pneumatik "KJ-2000" Fu Dawei () mantan research institute aircraft sub-system chief designer, baru saja merasa legah. Setelah melalui serangkaian uji coba, akhirnya diketemukan satu cara untuk meningkatkan kestabilan terbang pesawat.

Fu Dawei menceritakan: Dalam rangka untuk mengkompensasi daerah ini ditambah dua sirip vertikal untuk menambah abdomen, dua sirip ini untuk menambah abdomen dari sayap ekor vertikal. Dua sirip vertikal ini telah menambah abdomen kurang lebih 20% .

Namun ketika radar dipasang di pesawat, keselamatan terbang pesawat mengalami kemerosotan drastis, untuk mengembalikan yang 20% , jarak dari keselamatan masih sangat jauh sekali dari target.

Lalu bagaimana? Menurut normalnya, asal mengontrol bobot takeoff, maka akan bisa efektif meningkatkan keamanan terbang.

Namun, "KJ-2000" mempunyai sistem tugas yang sangat komplek, untuk rangka memastikan pengoperasian radar, mesin pesawat juga harus ditambah perlengkapan baru, diantaranya termasuk menambah sistem pembangkit listrik.

Zhan Mengquan (), mantan research institute aircraft sub-system chief designer menceritakan: Generator listrik yang ada, hanya cukup  untuk keperluan pesawat "Il-76" ini, dengan menggunakan generator ini untuk menjamin kebutuhan listrik untuk keseluruhan sistem ini sangat tidak mencukupi, dan tidak mungkin.

Sedang produk generator dalam negeri Tiongkok tidak sesuai dengan persyaratan untuk ini, maka mereka terpikir untuk memakai generator produk domestik untuk jet tempur, dan diadakan modifikasi untuk ini, sebagai auxiliary atau tambahan generator, akhirnya masalah listrik ini bisa diatasi untuk dipakai di "KJ-2000."

Kecuali tambahan generator, masih ada satu sistem yang pesawat transport ini memang tidak memilikinya, yaitu sitem pendingin sistem. Konsumsi engeri listrik untuk pesawat AWACS ini sangat tinggi, jika tidak ada pendingin, dalam beberapa menit saja semua peralatan akan terbakar.  

Zhan Mengquan menceritakan: Masih ada puluhan titik fungsional yang dibutuhkan aliran pendinginan tidak pada waktu yang sama, dan daya pendinginannya dan pelepasan panasnya juga berbeda,  bagaimana secara ilmiah bisa dibagi ke setiap titik ini.

Pada awal disain, sistem pendingin berbobot beberapa ton, dengan sistem pendingin yang begitu berat akan bisa mempengaruhi aerodimik pesawat, pesawat untuk terbang saja akan mengalami kesulitan. Maka sistem pendingin harus dikurangi beratnya, dan masalah ini juga menjadi persoalan yang sulit bagi perancang.

Bukan saja sistem pendingin, semua sistem harus diupayakan dikurangi bobotnya, hanya dengan demikian baru dapat menjamin keamanan pesawat untuk terbang.

Fu Dawei memerintah semua teknisi untuk mengurangi berat peralatan dan perlengkapan pesawat, dia mengatakan: "Saya sudah perintahkan semua peraltan dan perlengkapan harus dikurangi bobotnya, kabel-kabel sebisanya dikurangi panjangnya, jika saya lihat itu kepanjangan saya perintahkan dipotong dan dikurangi. Jika dilihat ada yang terlihat keberatan saya perintah untuk cari akal untuk dikurangi beratnya.

Fu Baoyu () mantan research institute aircraft sub-system chief designer menceritakan: Beberapa kilo dari dari katup, saya bikin jadi kecil menjadi beberapa gram saja, dengan cara demikian satu sistem saja sudah mengurangi bobot hingga tiga ribu kalinya.

Sedikit demi sedikit diperhitungkan, sedikit demi sedikit diperbaiki, gram demi gram terus diupayakan diperkecil. Ketika itu para teknisi mengeluarkan satu semboyan " demi satu gram kita berjuang."

Unit penelitian radar mengrim kabar baik, perlengkapan inti dari "KJ-2000" radome radar sudah terwujud, dalam keadaan yang belum teruji khusus, para teknisi mau tidak mau memasang radar ini diatas atap gedung untuk melakukan uji coba. Ini terjadi hanya berselang kurang setahun dari saat pembatalan kerjasama dengan mitra luar negeri. Setelah melalui uji coba, pada dasarnya telah mencapai standar yang sesuai dengan rancangan.

Akirnya semua sistem berhasil diinstalasikan di badan pesawat, dan pada pokoknya semua instalasi bisa dilakukan. Dan tiba waktunya untuk menginstalasi radome radar di atas badan pesawat. Instalasi ini bukan suatu pekerjaan kecil, namun penuh dengan resiko.

Berhubung tidak meliki hanggar yang cukup memadai besarnya, terpaksa instalasi radome ini dilakukan di luar hanggar.

Song Xiangsui menceritakan: Karena haggar tidak cukup besar, instalasi dilakukan di luar hanggar dengan mengguna derek, dengan menggunakan derek maka stres faktornya lebih banyak, ditambah ada angin, dengan tergantung diruang terbuka, tidak mempunyai derek terpaksa mengguna truk derek.

Truk derek ini adalah perlengkapan untuk bangunan gedung, meskipun daya angkatnya cukup, tetapi tidak presisi, dan pemasangan "KJ-2000" tuntutan presisinya sangat tinggi.

Penjangga radome radar hanya berbobot 30 kg lebih, sedang radome radarnya sendiri berbobot beberapa ton, maka proses penderekan harus presisi sekali dan tepat, sedikit saja meleset akibatnya bisa tak terbayangkan.

Yang diberi tugas untuk malaksanakan uji terbang adalah "China Flight Test and Research Institute"

Ini adalah terbang perdana yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, para crew pesawat semua tegang, tapi yang lebih tegang dari aircrew adalah para perancang, dalam benak mereka timbul pertanyaan, apakah pesawat bisa terbang atau tidak? Ini adalah satu tantangan besar.

Hao Jianzhang menceritakan: Saya masih teringat jelas sekali, ketika pesawat melesat takeoff dari landasan dan terbang ke udara, saya benar-benar tidak bisa menahan air mata terus mengalir deras.... perasaannya sungguh luar biasa tidak dapat dilukiskan... menerawang ke langit.... benar sangat gembira tiada tara...karena saya sudah sekian lama mendampingi pesawat ini cukup lama sekali... pagi sore siang malam tidak tidur... tapi akhirnya dia terbang...

Namun keberhasilan terbang perdana bukanlah berarti keberhasilan terakhir. Pesawat militer beda dari pesawat sipil, perlengkapan militer harus dievaluasi untuk bisa menahan kondisi cuaca yang keras, dan kondisi geografis yang rumit.  

Di hari-hari berikutnya uji coba demikian terus dilakukan berkali-kali, setiap kali uji coba terbang, penenliti harus ikut serta dalam pesawat, untuk melakukan pemantauan dan mencatat semua kerja perlengkapan dalam pesawat.

Siang hari ikut dalam pesawat uji coba terbang, habis selesai landing, malamnya langsung membuat analisa dan perhitungan, meneliti dan mengambil tindakan untuk perbaikan dan penyempurnaan, teknisi bagian sistem elektronik dan penerbangan telah terbentuk pemahaman yang diam-diam, dengan gurauan mereka mengatakan: "kamu lembur kerja malam dan saya mengambil alih kerja tengah malam..." tapi yang lebih sengsara sebenarnya bagi para peneliti dan teknisi ini, semua crew dan peneliti dan teknisi yang ikut dalam pesawat uji terbang, mereka ini setiap kali selalu berada dalam taruhan nyawa menempuh bahaya yang bisa terjadi tanpa terduga.

Zhou Yulan (/68 tahun) mantan Secretary of the Department of Systems Engineering of the National Defense Science and Technology Commission, mengatakan: Karena dalam uji coba terbang ini, bukanlah suatu pesawat yang sempurna statusnya, ini adalah pesawat penelitian, maka banyak faktor yang tak terduga yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Persoalan terletak disitu, maka dikatakan sangat membahayakan dan resikonya besar.

Segala perlengkapan aviasi baru yang dicoba uji terbang semuanya ber-resiko tinggi, bahkan di negara-negara maju sekalipun dalam proses uji coba terbang terjadi kecelakaan fatal yang merengut nyawa bukanlah suatu yang terlalu asing terdengar. 

Pada hari saat uji terbang "KJ-2000" semua orang mengetahui akan bahaya yang mengikut sertai dalam uji coba terbang ini. Selama 4 tahun satu bulan, lebih dari 1500 kali siang dan malam, telah ribuan kali uji coba terbang, tidak seorangpun dari teknisi dan peneliti ini yang mengundurkan diri karena takut bahaya yang mengintai selama uji coba terbang ini.

Zheng Biyun (/68 tahun) mantan disainer Electronics a research institute Tiongkok, menceritakan: Benar tidak ada sehari pun berhenti, meskipun hujan salju sedang turun semua daratan menjadi putih, kita tancapkan bendera merah, ditancapkan di moncong pesawat untuk tanda kita sedang mengisi energi, pesawat sepenuhnya tertutup salju, bendera merah menandakan pesawat berada disitu, beginilah adegan pada waktu itu....

Setelah berulang kali uji coba terbang dan diadakan penyempurnaan, akhirnya Pesawat AWACS "KJ-2000" ditetapkan sebagai model tetap dan dilakukan uji terbang sebagai pesawat "KJ-2000-01" , uji terbang berhasil sempurna. Dan penelitian ini telah memakan waktu hanya selama 7 tahun.

Untuk pesawat AWACS "KJ-2000-01" Think-tank AS Jamestown Foundation pernah memberi komentar : Radar yang dipakai di "KJ-2000" lebih maju satu generasi dengan yang dipakai di pesawat AWACS - AS. "E-3C"

Pada anniversary ke-60 berdirinya RRT 1 Oktober tahun 2009 , "KJ-2000-01" untuk pertama kali tampil resmi dalam parade militer melintas di atas Lapangan Tian An'men memimpin terbang formasi jet tempur di belakangnya. Ini merupakan yang petama secara resmi menunjukkan pada dunia.

Sumber: xinjunshi.com+bbs.tiexue.net
Sumber: xinjunshi.com+bbs.tiexue.net
Varian dari pesawat AWACS Tiongkok sekarang sudah menggunakan pesawat buatannya sendiri dan lebih canggih lagi :

KJ-2000 terbang pertama Nopember 2003 masuk jajajaran alutsista AU-PLA tahun 2004. Tahun 2014 dipamerkan dalam China International Aviation and Aerospace Exhibition 2014 (Airshow China 2014) ; Menggunakan 4 mesin turbofan PS-90A. Setiap mesin dengan tenaga thrust (daya dorong) 16.000 kgf. Radar non-rotating, three-sided active electronically scanned array (AESA) radar system on top of the fuselage at the rear.

KJ-3000 generasi 3, belum ditampilan secara terbuka ke dunia, tapi diduga akan juga besifat stealth.

KJ-500, konon menggunakan pesawat transport Y-9 buatan Tiongkok sendiri sebagai platform, sama seperti KJ-2000 airborne early warnig untuk segala cuaca dan lebih canggih. Kemungkinan merupakan Gen-3 dan bersifat stealthy. Hanya masih belum dipublikasikan (pantauan dari mil.huanqiu.com).

tiananmensremendousachievements.wordpress.com
tiananmensremendousachievements.wordpress.com

Sumber: CCTV China Sejerah Industri Militer Tiongkok

China Dream

BBS Tiexue

SIna News

China's Next-Generation AWACS KJ-3000 Is Under Development

KJ-2000 (Mainring) Airborne Early Warning and Control (AEW&C) Aircraft, China

Mystery of China’s 3rd Generation AEW&C KJ-3000

China’s New KJ-500 AEW&C Smaller but Much Better than KJ-2000

China Air Force KJ-2000 空警2000 Air Show China 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun