Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusia Berang terhadap AS Gara-gara Senjata Kimia dan Rudal Tomahawk Menyerang Syria

27 April 2017   12:22 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.breitbart.com

Pada tahun 2003, Putin dan Obama menandatangani kesepakatan untuk membuat hotline di KTT G8, dan membuat tiga hotline untuk mencegah perang cyber, hotline untuk mengurangi resiko senjata nuklir, dan hotline untuk komunikasi antara Kremlin dan Pejabat Gedung Putih.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ahli Barat telah memasukkan panggilan tilpon antara para pemimpin kedua negara ke dalam sistem hotline.

Apa yang menjadi menarik adalah pada 21 Desember tahun lalu, dengan kemunduran hubungan Rusia-AS, Sekretaris Pers Rusia untuk Presdien Dmitry Peskov secara terbuka mengatakan bahwa hampir semua saluran kominikasi antara Rusia dan AS telah dibekukan.

Namun seorang juru bicara dari Departemen Luar Negeri AS menyangkal hal ini, dengan mengatakan bahwa Menlu AS John Kerry baru saja menerima telepon dari Menlu Rusia.

Banyak pengamat dan analis yang melihat ini sangat menyolok dan unik untuk hubungan AS-Rusia, dimana mereka tetap mempertahankan pendirian pertempuran, namun tanpa pertumpahan darah. Mereka memiliki konflik yang sangat kuat  antara mereka—konflik struktural, konflik realistik, dan sengketa historis, tapi dalam situasi apapun, mereka tetap berkomunikasi terbuka.

Hal itu bukan untuk menunjukkan bahwa mereka ramah, tetapi karena mereka khawatir  terjadi kecelakaan. Mereka Khawatir suatu kecelakaan terjadi yang akan memicu percikan yang menyebabkan salah penilaian dari kedua belah pihak dan bisa memicu konflik global.

Sebagai dua kekautan utama yang melakukan intervensi dalam Perang Syria, arah hubungan AS-Rusia secara langsung akan mempengaruhi situasi di kawasan ini.

Assoiated Press (AP) melaporkan bahwa tim urusan keamanan Trump belum mau menyerah pada pendiriannya untuk kerjasama dengan Rusia mengenai masalah Syria, dan terus bernegosiasi dengan dekat dengan harapan setelah gelombang ini berlalu, mereka dapat mengalihkan fokusnya untuk berdialog kembali.

Pada 17 April, AP mengutip sebuah laporan pejabat AS yang mengatakan bahwa ketika untuk masalah Syria, rencana dari reaksi Trump makin jelas, terbagi menjadi tiga bagian: Menghancurkan kelompok ekstrim “ISIS”, secara bertahap menstabilkan keamanan situasi Syriaberdasar kawasan, dan mencapai sebuah rencana untuk transisi politik mengenai premis bahwa Presiden Syria Bashar al-Assad akan dilengserkan.

AP mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan ketika Menlu AS Tillerson mengunjungi Moskow pekan lalu, dia mengatakan kepada Rusia bahwa AS berharap untuk melihat al-Assad meninggalkan Syria dengan suka rela, dan dia dapat diasingkan ke luar negeri ke Rusia atau Iran.

Belakangan dalam istilah Obama, situasi Syria menjadi lumpur, dimana tidak ada langkah yang bisa dilakukan. Dia sudah memindahkan semua barang dan bagiannya sebisa mungkin, dan Iran masih mempertahankan peran seperti sebelumnya untuk melindungi pemerintahan al-Assad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun