Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Donald Trump Terpilih Sebagai Presiden AS - Apa Pengaruh Terhadap TPP dan Dunia?

27 November 2016   12:42 Diperbarui: 27 November 2016   16:43 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu berarti pola politik AS dan kebijakan tidak didasarkan pada mekanisme politik individu. AS dan mesin nasional memainkan peran penentu, dan ini semacam mekanisme politik dan mesin yang didorong oleh kepentingan nasional AS.

Obama yang akan habis masa jabatannya dan akan meninggalkan kantor, menunjukkan bahwa kampanye berbeda dengan mengatur negara. Ia percaya Presiden terpilih Trump bukanlah seorang idealis, tapi pragmatis.

Obama nengatakan: Saat Anda masih kandidat Anda mengatakan sesuatu yang tidak akurat atau kontroversial, itu dampaknya kurang dari ketika Anda Presiden AS. Semua orang diseluruh dunia akan memperhatikan. Pasar bergerak, masalah keamanan nasional memerlukan tingkat presisi dalam rangka untuk memastikan bahwa Anda tidak melakukan kesalahan.

Meskipun Trump belum mengeluarkan prinsip panduan resmi untuk pemerintahannya, dari pidato yang dia buat dalam kampnyenya, dapat dilihat bahwa Trump akan menjadi adminstrator praktis.

Untuk hubungan Sino-AS, pragmatisme akan menguntungkan kepentingan kedua negara. Kebijakan Trump menurut penasehat Peter Navarro mengatakan selama wawancara dengan BBC, tidak seperti sebagaimana pemerintahan Obama berani mengumumkan kembalinya ke Asia kepada dunia, pemerintahan Trump akan “merendah” dan hormat kepadaTiongkok.

Trump pernah berkata sesuatu yang mirip dengan pidatonya. Memperbaiki hubungan AS dengan Tiongkok merupakan langkah penting menuju abad kesejahteraan. Tiongkok menghormati kekuatan besar dan dengan membiarkan mereka mengambil keuntungan dari kita secara ekonomi, kita sudah kehilangan semua rasa hormat mereka. Kita memiliki defisit perdagangan besar dengan Tiongkok, untuk defisit ini kita harus bisa mencari jalan dengan cepat untuk menyeimbangkannya. Sebuah Amerika yang kuat dan cerdas adalah cara Amerika dalam menemukan teman yang lebih baik dengan Tiongkok. Berdua kita bisa mengambil keuntungan atau kita saling tidak ikut campur pada jalan kita sendiri.

Ketika Presiden Tiongkok, Xi Jinping memberi ucapan selamat kepada Trump, dari merinci hubungan Sino-AS untuk masa depan dari perspektif seperti ini, Presiden Xi mengatakan: dengan kita berdua sebagai negara terbesar berkembang dan negara maju, serta dua ekonomi terbesar dunia, tidak saja harus memilah manfaat kerjasama kedua negara Tiongkok dan Amerika Serikat, itu juga harus menguntungkan masyarakat internasional.

Pada kenyataannya, sebuah sinyal positif sedang dikeluarkan, penasehat nasional senior Trump selama kampanye James Woolsey menulis sepotong opini yang diterbitkan di “South China Morning Post” Hong Kong pada 10 Nopember dengan judul “Under Donald Trump, the US will accept China’s rise as long as it doesn’t challenge the status quo/ Dibawah Donald Trump, AS akan menerima kebangkitan Tiongkok selama itu tidak menantang status quo) dalam artikel dikatakan: “Hal ini diterima luas di Washington hari ini bahwa oposisi pemerintah Obama untuk pembentukan AIIB adalah kesalahan strategis dan saya berharap respon pemerintahan berikutnya untuk Inisiatif ‘Belat and Road’ akan lebih hangat.”

Komentator Reuters pada 11 Nopember “Ini berarti bahwa setelah Trump berkantor Januari mendatang, kebijakan AS terhadap AIIB (Asian Infrastrcture Investment Bank) mungkin berubah.”

Selama kampanye Trump mengusulkan slogan “America First.” Ini sedang mempertimbangkan kepentingan nasional AS yang pertama ketika merumuskan kebijakan luar negeri, keamanan negerinya. Memelihara perdamaian, stablitas dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik adalah kepentingan semua negara dikedua sisi Samudara Pasifik, yang meliputi AS. Hidup berdampingan dengan damai  antara AS dan Tiongkok serta saling menguntungkan juga akan sesuai dengan kepentingan nasional kedua negara ini.

Karena itulah kita semua mengharapkan dan yakin Presiden AS, Trump akan memimpin AS dengan kebijaksanaan nya sendiri ke arah yang benar, dan memainkan peran positif di kawasan Asia-Pasifik.

Sucahya Tjoa

22 Nopember 2016

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar dan Dalam Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun