Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Donald Trump Terpilih Sebagai Presiden AS - Apa Pengaruh Terhadap TPP dan Dunia?

27 November 2016   12:42 Diperbarui: 27 November 2016   16:43 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kepentingan nasional AS dan kepemimpinan AS. Kemimpinan AS yang menyebabkan harus tetap dipertahankan hubungan ini.

Sejarah aliansi Jepang-AS dan AS-Korsel dapat di telusuri kembali ke masa Perang Dingin. Stabilitas dua aliansi  ini adalah pemahaman antara Demokrat dan Republik, dan Trump tidak akan berani mengutik-atik yang bisa menggoncang alinasi tesebut.

Tapi untuk “strategi kembali menyeimbangkan Asia-Pasifik” yang dilontarkan semasa jabatan Obama, akankah Trump bersikap lunak?

Berdasarkan strategi AS saat ini untuk menyeimbangkan Asia –Pasifik, itu basisnya di Jepang, Korsel, Australia dan Singapura, militer AS akan mengerahkan 60% dari AL dan AU dan pasukannya di Asia-Pasifik. Dari jumlah tersebut, untuk tentara AS yang paling penting ditempatkan di Jepang dan Korsel. Ini merupakan strategi AS di Asia-Pasifik.

Namun, kedua pangkalan tersebut telah dikritik Trump karena berkaitan dengan biayanya. Pada Mei lalu tahun ini, dalam wawancara dengan CNN mengenai pangkalan AS di negara sekutu termasuk harus menanggung 100% biayanya. Dia juga mengisyaratkan jika Korsel tidak mau berbagi biayanya, mungkin akan menarik diri dari Korsel. Kalian harus bersiap bahwa mungkin kita akan pergi. Katanya.

Meski kembalinya AS  ke Asia-Pasifik diusulkan saat Obama pertama menjabat, pada kenyataannya, AS tidak pernah meninggalkan Asia-Pasifik. Sejak P.D. II berakhir, AS terus mengejar strategi “dua Samudera” (Atlantik dan Pasifik) dan tidak pernah meninggalkan operasinya di kawasan Asia-Pasifik.

Selama 15 tahun terakhir, AS telah menyesuaikan pangkalan luar negerinya rata-rata setiap tiga tahun. Yang paling penting dari ini adalah penyusunan pasukan di pangkalan Asia-Pasifik. Secara ekonomi, Asia-Pasifik memiliki 40% dari populasi dunia, dan menyumbang 60% PDB global. Skala dan kecepatan pertumbuhan ekonomi Asia-Pasifik merubah kawasan tersebut menjadi pusat ekonomi dunia, sehingga AS tidak akan mungkin tidak aktif campur tangan di kawasan tersebut.

Sifat dari strategi untuk menyeimbangkan Asia-Pasifik dalam strategi global, melingkar dari Eropa ke Asia-Pasifik. Ini merupakan proses yang rumit selama ini setelah terjadinya Perang Afganistan dan Perang Irak,  tetapi bagaimanapun itu telah melingkar ke Asia-Pasifik. Dan tren ini masih belum selesai, tren ini adalah sesuatu yang pemerintah Trump pasti perlu melakukan dan melanjutkannya.

Pada 11 Nopember, setelah Menteri Pertahanan wanita Jepang, Tomomi Inada dalam rapat kabinet mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang tidak akan menghabiskan lebih banyak uang untuk tentara AS yang digarrison/dimarkankan di Jepang.

Tomomi Inada mengatakan: Saya percaya bahwa beban Jepang sudah cukup berat. Anda (AS) tidak akan menanggung biaya lebih besar lagi untuk pasukan AS di Jepang? Pada kenyataannya, Jepang telah mengambil segala sesuatu yang diperlukan untuk itu.

Media Jepang mengeluh bahwa Jepang telah menanggung lebih dari 70% dari biaya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun