Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (3)

5 Agustus 2015   08:11 Diperbarui: 5 Agustus 2015   08:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dihadapkan dengan sikap sekutu dekatnya ini, perubahan strategi AS untuk masalah nuklir Iran, Israel marah dan terus menerus berusaha untuk menghentikan perjanjian nuklir Iran. Karena itu , beberapa negara yang tidak berpartisipasi dalam negosiasi nuklir ini, diharapkan Israel mungkin bisa mempengaruhi kemajuan pembicaraan ini.

Pada 10 Juni, Kaspersky Lab yang berbasis di Rusia, menunjukkan ada 3 hotel mewah yang digunakan untuk enam pihak bernegosiasi nuklir Iran, menjadi target serangan virus komputer malware “Duqu 2.0”, infiltrasi virus ini dimulai pada awal tahun itu.

Jika didasarkan dengan pernah meluasnya penggunaan virus komputer malware seperti “Duqu” ini di Isreal, dunia mencurigai Israel mungkin menggunakan virus ini untuk memperoleh dan memanfaatkan untuk menggangu negosiasi nuklir Iran. Ini bukannya yang pertama kali Israel telah menyadap negosiasi nuklir Iran.

Pada 24 Maret  “Wall Street Journal” mengungkapkan “ Israel memata-matai pembicaraan niklir Iran dengan AS, menggunakan informasi tersebut untuk melobi Kongres (AS) dalam mencoba menenggelamkan kesepakatan.” Namun Israel cepat-cepat membantah tuduhan tersebut.

 

Menhan Isreal membantah dengan menagatakan : “Israel tidak pernah memata-matai warga Amerika dalam setiap mode. Sejauh yang saya tahu, selama 20 tahun, kami telah dilarang segala bentuk menguping pemimpin politik, terutama para pemimpin saat ini. Tidak ada badan intelijen dan mata-mata Isreal di AS.”

Pada 11 Juni, Wakil Menlu Israel, Tzipi Hotovely sekali lagi membantah mengintai secara rahasia negosiasi nuklir Iran, tetapi pendapat “Wall Street Journal” dan penemuan terbaru Karspersky Lab membuktikan bahwa Isreal menguping pada negosiasi nuklir Iran untuk mencegah AS dan Iran mencapai kesepakatan.

Sudah menjadi kenyataan dan rahasia umum, sejak mula perundingan nuklir Iran, Israel telah memainkan peran penting dalam menentang penandatangan perjanjian tersebut.

Pada awal November 2013, pada babak baru perundingan nuklir Iran, dalam rangka untuk mempengaruhi pemerintahan Obama mengubah posisi atau pendiriannya, PM Israel, Benyamin Netanyahu bertemu tiga kali dengan Menlu AS, John Kerry dalam 48 jam.

Pada 17 Nopember 2013, Presiden Prancis Froncois Hollande mengunjungi Israel untuk pertama kalinya. Setelah bertemu dengan PM Israel--Netanyahu, Hollande berjanji, Prancis akan mengambil sikap garis keras terhadap Iran selama negosiasi nuklir Iran.

Setelah memperoleh dukungan Prancis, pada 20 Nopember, PM Isreal--Netanyahu terbang ke Moskow bertemu dengan Presdien Rusia Vladimir Putin, dan mendesak Rusia unutk terus menerapkan tekanan pada masalah nuklir Iran.

Namun, meskipun Israel sering berdiplomasi meminta dukungan. Pada Nopember 2013, sebuah kesepakatan awal perjanjian nuklir Iran bagaimanapun juga tercpai. Perjanjian ini disambut gembira oleh sebagian besar negara di dunia, sebaliknya menyebabkan kekhawatiran dan kecaman dari Israel.

Netanyahu mengatakan : ‘Apa yang dicapai pada Jenewa bukanlah kesepakatan bersejarah : Itu adalah kesalahan bersejarah.” . Walaupun AS beberapa kali menyatakan akan memberi jaminan keamanan kepada Israel berkaitan dengan perjanjian ini untuk menghibur, tapi Isreal masih tetap tidak bisa menerima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun