Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (3)

5 Agustus 2015   08:11 Diperbarui: 5 Agustus 2015   08:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

AS melihat Iran kalau bisa sebagai teman bukan musuh, maka akan lebih bermanfaat bagi kepentingan AS di Timteng. Martin Demsey, Kastaf Gabungan AS juga mengatakan, kemampuan nuklir Iran didasarkan pada memiliki profesionalitas, jika fasilitas nuklir diledakkan sekalipun, itu hanya akan memperlambat saja, tidak akan merusak program nuklir Iran. Dengan kata lain mencapai kesepakatan adalah kebijakan yang terbaik.

Jadi dengan melakukan penyesuaian semacam ini, manfaat bagi AS, pertama, peningkatan kemampuan nuklir Iran akan banyak mengalami keterbatasan, karena mereka akan menerapkan serangkaian tindakan, apakah dengan inspeksi atau pembatasan. Itu satu hal. Dan ini sesuai dengan kepentingan AS dan Barat.

Kedua, untuk masa depan, karena saat ini Timteng berada dalam situasi runtuhnya politik yang terus menerus. Di masa depan, dalam proses pembangunan kembali politik berkelanjutan Timteng . AS akan membutuhkan terus berbicara dengan Iran.

Dalam rencana Obama, Iran sudah menjadi kunci AS untuk memecahkan persoalan yang terjadi di Irak dan Syria. Jika Teheran dan Washington bekerjasama, benar-benar akan terjadi perubahan.

Kini ada beberapa analis yang meringkas “legacy/warisan” Obama, bahwa ia mungkin tidak membuat terlalu banyak tindakan baru. Di Irak dia menarik keluar pasukan tanpa melihat ke belakang, serta tanpa memikirkan konsekuensinya, yang menyebabkan IS menjadi merajalela di Irak, dan menyebabkan Iran masuk kembali ke Irak dengan terhormat.

Setelah AS memberi otoritas pusat Irak kepada Faksi Syiah, Iran sekali lagi berhasil membentuk hubungan dekat dengan pemerintah pusat Irak. Iran telah sangat berhasil menjalin hubungan dekat dengan Kurdi di Irak. Iran juga akan memainkan peran komprehensif cukup luar biasa dalam menghabisi IS (ISIS).

Pada 2 April 2015, pihak yang terafiliasi mencapai kesepakatan kerangka kerja untuk masalah nuklir Iran. Dua hari kemudian, Obama berkata dalam sebuah wawancara bahwa ia bermaksud untuk menjauhkan diri dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, dan meningkatkan hubungan dengan Iran.

Obama mengatakan : “Saya pikir ancaman terbesar yang mereka hadapi mungkin tidak akan datang dari Iran untuk menyerang, tapi itu akan terjadi karena ketidak puasan dari dalam negeri mereka sendiri. Hal ini yang telah lama sudah dirasakan dunia luar.”

Pada bulan Oktober 2014, “Wall Street Journal” yang pertama mengungkapkan bahwa Obama telah memberikan pesan rahasia kepada pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei : “AS secara obyektif tidak membantah pengaruh Iran di Timteng atau Irak.” Ke-otentikan pesan rahasia ini tidak pernah dibantah atau diakui oleh pejabat senior AS.

 

Susan Rice, Penasehat Keamanan Nasional AS, memberi keterangan : “Sehubungan dengan potensi korespondensi presiden, saya pikir Anda tahu bahwa saya akan mengomentari setiap komunikasi pribadi antara Presiden kepada setiap pemimpin dunia.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun