Mohon tunggu...
Andhika Panduwinata
Andhika Panduwinata Mohon Tunggu... -

My magical fingers can create stories..

Selanjutnya

Tutup

Drama

Love Story : from 400 KM to 1200 KM

14 Desember 2011   10:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---

Aku segera mengelap tangannya yang mulai membengkak dengan air bersih lalu pergi ke warung terdekat untuk membelikannya antiseptik. Bergegas kuobati lukanya dengan seksama, menyuruhnya berbaring, sambil membasuh lukanya, serta memberikannya antiseptik ke bagian yang terluka. Melihat kondisinya seperti ini aku semakin iba. Tapi satu hal yang aku yakini, aku semakin sayang dia dan berjanji melindunginya dari apa pun. Termasuk dari watak kerasku selama ini.

---

Tidak seperti biasanya, ketika aku di Jogja, aku selalu menginap di rumah kontrakan sepupuku. Tapi khusus kali ini, setelah mendapat izin dari penjaga kosannya. Aku rela tidur, di sebuah kursi rotan di depan kamarnya yang bernomor 208 itu.. Berusaha menjaganya agar hal buruk tidak terjadi lagi.

---

Seminggu penuh aku merawat dia. Melihat dia yang sudah lebih baikan, aku pun memutuskan untuk kembali lagi ke Bandung karena aku punya tanggung jawab lain yaitu menyelesaikan studi-ku.

---

(Beberapa bulan kemudian)

Seiring dengan intense-nya kegiatan di kampus. Aku mengurangi kepergianku ke Jogja untuk sementara waktu. Tidak ada maksud untuk tidak perhatian, tetapi sekarang aku berusaha untuk fokus di kuliah. Tetapi mendadak, suasana inilah yang mulai aku rasakan terasa sangat aneh.

Dia mulai bersikap berlebih. Sesuai dengan janjiku sebelumnya ke dia untuk berusaha mengendalikan diri dari sikap arogansiku. Aku mulai mencoba mencarikan solusi terbaik, berusaha untuk sering ke Jogja dan berusaha ber-kepala dingin sekalinya kita terlibat pertengkaran.

Tapi aku tidak tahu kenapa. Tiba-tiba dia amat protektif, bahkan dia mulai membuat larangan yang tidak masuk akal. Yang pada suatu titik menyebabkan pertengkaran hebat terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun