Peran Arman-pun mendadak berganti lagi. Dari awalnya sebagai kang joki, kini menjadi pemandu kecepatan lari pribadi untuk Lina. Ia benar-benar multitasking.Â
Lalu bagaimana dengan nasib ketiga kawan mereka ? Apakah Dodi, Susi dan Sinta yang juga memakai BIB palsu itu juga berhasil finish. Apakah ketiganya berlari bersama Arman dari sejak Km 0 atau mulai berlari di Km 30 bersama Lina?Â
Kaum pelari kembali membuat berbagai dugaan. Sama seperti Lina diduga menunggu Arman di kilometer 30 (atau 25), ketiga kawannya itu juga diduga melakukan hal yang sama. Lalu apakah analisa dan dugaan itu terbukti benar?Â
PAPARAZIRUNÂ
Jawaban bisa didapat lewat video berdurasi 1 menit yang penulis dapatkan. Dalam video yang dikirim pelari Bandung itu terlihat Arman, Lina, Dodi, Susi dan Sinta tengah berlari bersama.Â
Kelimanya tampak sedang berlari disekitar jalan Karapitan atau sekitar kilometer 25 menuju 30. Pada menit-menit awal terlihat Arman sudah mulai kuyu dan tampak kelalahan.Â
Sementara keempat kawannya, Lina, Dodi dan si kembar Susi, Sinta, terlihat kompak mengawal. Dengan wajah masih glowing keempatya terlihat belari penuh semangat.Â
Namun setelah diperhatikan dengan seksama, ada yang janggal dengan aksi keempat pelari itu. Rupanya dalam video itu telihat jelas jika Lina, Dodi dan si kembar Susi dan Sinta sama sekali tidak memakai BIB.Â
Baru pada detik ke-5, keempat sekawan itu tiba-tiba sudah memakai BIB. BIB yang kelak diketahui palsu. Video pendek yang tidak beredar luas itu lalu berakhir dengan adegan kelimanya meneriakan iyel-iyel khas Pocari : "Pocari Sweat, go sweat go ion".Â
Tingkah laku mereka tentu saja janggal dan diiluar kebiasaan, umumnya semua peserta lomba sudah memakai BIB sebelum flight off dimulai atau sejak dibelakang garis start.Â
Sesuai aturan BIB tersebut tidak boleh dilepas selama peserta berlari. Bahkan BIB juga menjadi semacam tiket untuk memasuki arena lomba. Tanpa BIB dilarang memasuki arena lomba.Â