Mohon tunggu...
Mahar Asep Gumilar Hidayat
Mahar Asep Gumilar Hidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelari, Penulis

Ultra marathoner dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pemburu Medali Haram Di Pocari Sweat Run

16 September 2024   15:04 Diperbarui: 25 Oktober 2024   15:33 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun sayang jarak maraton yang ditempuhnya itu dilakukan denggan cara yang ngawur, hingga status maratonnya menjadi tidak mabrur. 

SI MANTAN KAPTEN 

Kerja sama ciamik yang dilakukan Arman dan Lina rupanya tidak hanya mereka lakukan saat berlari di Pocari Sweat Run. Beberapa pelari Bandung yang memberikan informasi mengatakan, jika Arman dan Lina juga kompak saat berlatih sehari-hari. Kekompakan yang selalu mereka tunjukan membuat keduanya famous alias terkenal dikalangan pelari Bandung. 

Lain Arman-Lina, lain lagi dengan 3 kawan lainnya, Dodi dan si kembar Susi Sinta. Profil ke-3 orang itu rupanya tidak terlalu dikenal. Beberapa pelari Bandung menyebut ketiganya sebagai pelari kemarin sore atau pelari baru. 

"Mereka itu pelari generasi pandemi" Ucap Dewi. Pelari generasi pandemi yang dimaksud Dewi yang tidak ingin identitas aslinya disebut itu adalah, klan pelari baru yang mulai berlari tahun 2021 atau saat pandemi Covid-19 terjadi. 

Berbeda dengan kawan-kawannya, Arman justru dikenal sebagai pelari lama. Menurut informasi yang dibagikan beberapa pelari Bandung, Arman disebut sudah berlari sejak Pocari Sweat Run masih bernama Pocari Sweat Bandung Marathon. Dipastikan ia juga pernah merasakan membeli slot lari masih seharga 150 ribu. 

Biasa dipanggil Koh Arman, selain disebut pelari lama, pria bemata sipit itu juga rupanya pernah menjabat sebagai kapten Roolics Runners, komunitas lari ternama yang baru merayakan ulang tahun ke-lima. 

Menurut Helen Bow, salah seorang petinggi di Roolics Runners, selain pernah menjabat sebagai kapten, Arman juga salah satu founder atau pendiri komunitas lari itu. "Dia dulu aktif dan salah satu pendiri Roolics bareng Andri dan Kakak aku" Ungkap pelari modis itu. 

Tapi Helen dengan tegas memastikan jika kasus pemakaian BIB palsu yang dilakukan Arman sama sekali tidak ada kaitan Roolics Runners 

"Tidak berhubungan dengan Roolics. Sejak tahun 2022 dia sudah resmi out (keluar) dari Roolics"Ungkapnya. Usut punya usut, keluarnya pelari 50 tahunan itu dari keanggotaan Roolics akibat pecah kongsi dengan para pendiri lainnya. 

Menurut informasi dari salah seorang pelari yang mengetahui kasus itu, Arman dan para pendiri Roolics Runners lainnya sudah mulai memiliki perbedaan visi. Konflik yang biasa terjadi dalam komunitas lari. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun