Mohon tunggu...
Mahar Asep Gumilar Hidayat
Mahar Asep Gumilar Hidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelari, Penulis

Ultra marathoner dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pemburu Medali Haram Di Pocari Sweat Run

16 September 2024   15:04 Diperbarui: 21 September 2024   14:52 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pocari Sweat Run 2022. Dok @runhood

Ia mengaku menerima semua kekesalan dan kemarahan kaum pelari "Saya sadar saya salah" Ucapnya. Sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatannya itu, terlebih ingin membersikan nama Nat, Suny mulai merencanakan langkah selanjutnya. Langkah yang didukung kawan-kawan lari positifnya di Bandung. Langkah itu adalah bertemu Gading Santoso Putra. 

GADING SANTOSO PUTRA 

Malam itu, Kamis, 25 Juli 2024, bertempat disalah satu ruangan di lantai 6, Pondok Indah Office Tower, Jakarta Selatan, Suny dan anaknya, Nat (15) terlihat duduk dengan tenang. 

Tak jauh dari mereka tampak 3 pelari Bandung lainnya. Mereka adalah Arman, Lina dan Dodi. Kedatangan Suny dan kawan-kawannya ke kantor Pocari Sweat malam itu, rupanya masih berkaitan dengan kasus pemalsuan BIB yang tengah mereka hadapi. 

Mereka hendak menemui salah satu orang paling penting di kantor itu. Ia adalah Gading Santoso Putra (GSP), Head of Partnership and Govement PT. Amerta Indah Otsuka. 

GSP bukanlah sosok asing dikalangan pelari, walaupun tidak menyebut dirinya seorang pelari, tapi lingkaran perteman GSP adalah para pelari. Sebut saja dari mulai pelari kasta elite, kasta darah biru, kasta selebritis, hingga pelari kasta keyong. 

Singkatnya, Ibu GSP, begitu biasa ia dipanggil, adalah orang nomor satu di Pocari Sweat Run. "Saat itu harusnya datang juga si kembar Susi dan Sinta yang juga berlari memakai BIB palsu" Cerita Suny 

"Tapi keduaya tidak berani datang" Kepada penulis, Jumat, 2 Agustus 202 Suny bercerita, jika maksud kedatangannya menemui GSP adalah untuk meminta maaf atas kesalahannya berlari memakai BIB palsu. "Saat itu saya datang karena inisiatif sendiri, bukan dipanggil pihak Pocari" 

Pengakuan Suny bertolak belakang dengan desas-desus yang beredar di tengah-tengah pelari Bandung. Beredar rumor justru pihak Pocari Sweat Run yang memanggil mereka ke Jakarta untuk dimintai pertanggung jawaban. 

Selain itu menurut informasi dari Dewi, pelari Bandung mendesak para pemakai BIB palsu untuk segera meminta maaf kepada pihak Pocari Sweat Run. 

"Banyak yang mulai gerah dengan kasus ini karena nama baik pelari Bandung ikut terbawa-bawa" Ucap pelari maraton yang namanya minta dirahasiakan. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun