Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gautama

28 Juni 2021   11:18 Diperbarui: 28 Juni 2021   11:22 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tubuh kita tidak selamanya selalu sehat. Kadang menjadi sakit. Dan itu bisa terjadi pada siapapun!"

Siapapun? Termasuk aku. Seorang pangeran. Oh, aku bisa seperti itu?

Pikirannya semakin terganggu. Batinnya semakin resah.

Sampailah kereta sang pangeran melewati area pemakaman. Ada serombongan orang membawa keranda. Hendak menguburkan jenazah. Usai diupacarai, mayat pun dikuburkan. Pangeran Gautama melihat itu semua dari balik kereta.

"Apa yang terjadi dengan orang itu?"

"Oh, dia baru saja meninggal dunia, Tuan."

"Apa artinya?"

"Itu akan menimpa pada semua orang, tanpa kecuali!"

Oh, apa yang sudah kulakukan selama ini? Hanya makan. Bersenang-senang. Dengan segala hal-hal yang tak penting. Apa yang kuperbuat dengan diriku, kalau akhirnya harus mati?

Peristiwa itu terus membayanginya hingga ia kembali ke istana.

Pangeran Gautama benar-benar terganggu pikirannya sejak melihat-lihat 'kota'. Sejak keluar dari tembok kokoh istana yang memberinya kenikmatan duniawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun