Mohon tunggu...
Nurmadani
Nurmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri Aktif Pondok Pesantren Darul Falah , Mahasiswa STIS Darul Falah Bondowoso𝗦𝗮𝗻𝘁𝗿𝗶 𝗔𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗣𝗼𝗻𝗱𝗼𝗸 𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻𝘁𝗿𝗲𝗻 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼 , 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗦𝗧𝗜𝗦 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼

Lebih senang menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Pengabdian

20 Januari 2024   22:57 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:56 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat di depan rumah yang kami tuju,namun aku masih tidak tahu apa nama desa tersebut.Pak kades dengan sigap mematikan motor yang kami tunggangi tadi.Pak Kades terlihat sudah saling mengenal dengan sang pemilik rumah, dengan ramah kami saling bersalam – salaman yang sewajarnya dialakukan ketika bertamu. Aku dududk di kursi yang menghadap selatan, sedang pak kades duduk berdampingan dengan sang pemilik rumah. Panjang kali lebar pecakapan mereka berdua dilakukan dengan sanat santai akan tetapi juga serius. Aku masih tertunduk,entah kenapa leherku mampu tidak terasa sakit ataupun pegal.

Nampak seorang wanita menyodorkan segelas kopi hangat kepadaku, disisi lain kepalaku teraa sangat berat untuk di angkat, sampai akhir dengan tekat bulat dengan Bismillah aku melihat sosok wanita yang tadinya memberi aku kopi hangat. Aku masih tidak tahu jelas seperti apa wajah dari wanita itu, sebab yang aku ingat dari perkataan pak kades tadi untuk melihatnya bukan kemudian menatapnya.

“Anak saya yang itu ...” sang pemilik rumah berkata padaku,” Soal keputusan saya pasrah pada ank saya “ Imbuh sang pemilik rumah menegaskan kembali.Sedang hanya seperti biasanya mengatakan kata “Engghi “ karena tidak ada kata lain yang bisa aku ucapkan selain kata itu.

Tak ku sangka diumurku yang masih belia ini sudah mengalami suatu perjodohan, meski pada kenyataannya aku tidak tahu apa arti di balik semua itu. Aku hanya mengetahui sekilas dari pak kades bahwa semua tindakan kiyai terhadapku adalah sebuah perjuangan syiar beliau  untuk memperluas ajaran Ahlus Sunnah Wal – Jama’ah an Nahdliyah melalui perjodohan diriku dengan wanita yang tak ku kenali.

Wallahu A’lam..............

*****_____________*****

*KOSA KATA

  1. Abdhina            : Saya

  2. Ka’dinto           :Disini           

  3. Engghi              :Iya

  4. Napa                  :Apa (kata tanya dalam bahasa indonesia)

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
    Lihat Cerpen Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun