“Hoey berhenti-berhenti, ada apa ini” Bapak kos berlari-lari menuju tempat Johan di pukuli.
“Tidak usah ikut campur” bentak laki-laki yang menendang Johan. Sepertinya dia pimpinan mereka.
Laki-laki terakhir turun dari motor dan mengeluarkan sebilah belati mengancam bapak kos. Merasa situasi semakin tidak menguntungkan spontan bapak kos berteriak sekencang-kencang yang ia bisa.
“Rampoook.. rampoook. Tolooong rampoook” lantang bapak kos berusaha menarik perhatian warga.
Mendengar suasana yang tidak biasa, warga dan beberapa mahasiswa yang mendengar segera keluar membawa senjata seadanya. Potongan kayu, pecahan batu, sampai peralatan pertukangan mereka bawa.
Tak ayal para lelaki kekar itupun segeran naik kendaraan yang mesinnya tidak mereka matikan untuk meninggalkan arena.
Warga berusa keras mengejar, melempar batu sekuatnya dan beberapa mengenai pengendara yang belakang, namun tidak fatal karena cepatnya bereka berkendara.
“Hoey kami habisi kalau berani kesi lagi kalian” teriak warga dan para mahasiwa.
Warga kembali ke tempat Johan yang telah dibantu bangkit oleh bapak kos. Johan membersihkan kotoran yang melekat ke pakaiannya.
Beruntung ia telah menggendong tasnya saat kejadian tadi sehingga bagian punggungnya selamat dari tendangan bertubi-tubi.
“Mana yang terluka mas” tanya mahasiswa dan warga.