“Tidak itu nak Johan, hanya pesan mau menginap di hotel bersama keluarga saja” tegas bapak kos.
“Yaaahhh... kalau begitu saya mohon diri Pak. Masih penat badan kembali dari pelatihan” johan berpamitan untuk kembali ke kos sendiri.
“Ya… ya. nak Johan. Biar bapak kunci saja pintu depan. Takut nanti bapak kelupaan, sementara anak-anak belum pulang” bapak kos mengambil kunci dan berjalan ke depan bersama Johan.
Johan melangkah hendak keluar halaman menuju gang yang mengarah ke kos sendiri.
“Dug” sebuah sepeda motor yang dikendarai dua laki-laki berbadan kekar berboncengan menyenggol badan Johan.
“Bruk” motor terjatuh di dekat Johan, meski menurut pandangan Johan lebih tepatnya motor itu sengaja dijatuhkan.
“Aduh, maaf Bang” ujar Johan meskipun dia tak berasa bersalah karena posisinya masih di pinggir gang yang tak terlalu lebar itu itu.
Johan buru-buru hendak membantu mendirikan kembali motor yang terjatuh ketika salah satu lelaki itu membentak.
“Jangan disentuh” teriak laki-laki itu.
“Maaf bang, maaf” ucap Johan kembali. Dari depan pintu, Bapak kos melongokkan kepalanya melihat keadaan.
“Maaf, maaf enak saja” laki-laki itu kembali membentak.