Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu dan Guruku Melarangku Pacaran

6 November 2022   06:38 Diperbarui: 6 November 2022   20:18 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Radit tidak mengizinkannya berpacaran, karena banyak pemuda pemudi sekarang merusak masa depannya, apalagi sampai berbuat zina. Banyak siswi usia SMP yang sudah tidak perawan apalagi usia SMA. Banyak putus sekolah dari akibat pergaulan bebas, mereka dikeluarkan dari sekolahnya. Pergaulan bebas menjadi pengaruh utama, mereka tidak tau aturan agama dan tidak takut kepada Allah dan sebebasnya menerjang larangan-Nya. 

Anak mulai pacaran, berarti sudah mengenal lawan jenis. Dan juga lebih dari itu, adalah nafsu.  Mereka mencoba berpegangan tangan, mencoba mencium, dan seterusnya. Dan ketika saat itu iman luntur dan setan menguasai. Ingatlah ingat bahwa Allah Maha Melihat.

"Ingat kerja ya kerja, sekolah ya sekolah jangan yang lain. Ingat, kalau ke rumah pak Haji Nasrul hanya sekedar mengantar pesanan." Ibu menasihatiku lagi

"Njih Bu insyaallah, ngampunten ingkang katah!" Radit menjabat tangan ibunya dan meminta maaf sekalian izin bekerja ke warung pak Sugi.

Radit mengayuh sepedanya menuju ke tempat kerja dengan hati yang hancur, matanya meleleh dan menetes di jalan. Hatinya teriris-iris, dan pikirannya tak karuan.

 "Kenapa dit, kok sedih gitu?" Tanya pak Sugi

"Mboten nopo-nopo pak." Radit memberi senyum menutupi kesedihannya

"Oya jangan lupa pisang kipasnya Hilmi anaknya pak Haji jangan lupa dikirim ya!"

"Siap, niki tesih kulo gorengke pak!" 

Satu bungkus sterofom pisang kipas siap diantar, Radit izin ke pak Sugi untuk ke rumah pak Haji Nasrul.

Sebelum berangkat mengantar pisang kipas ia siapkan juga jas hujan yang malam kemarin ia pinjam untuk dikembalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun