"Oya ini jas hujanmu saya kembalikan,"Â
"Tidak mas, itu jas hujan buat kamu. Aku sudah dibelikan Abah yang baru. Bawa saja, agar kau tidak kehujanan saat sekolah dan bekerja. Jangan lupa dibawa ya, ini musim hujan. Aku tidak mau kamu sakit, kasihan ibumu."
Radit tau batasan pacaran, didikan iman dari almarhum ayahnya begitu kuat. Dia tak berani masuk rumah dan kembali ke warung pak Sugi dengan hati yang berbunga-bunga. Ia membantu kerja pak Sugi sangat bersemangat.
***
Jas hujan pemberian Dea, menjadi ikatan cinta yang indah. Menjadi penyemangat Radit saat mencari ilmu dan bekerja membantu ibunya. Pagi ini Radit pergi ke sekolah, tidak lupa jas hujan pemberian dari Dea dibungkus cantik di dalam tas.Â
Sampai sekolah, ia ingin curhat dengan Pak Alif. Seperti biasa sebelum pembelajaran aku sempatkan untuk salat Duha dulu di masjid sekolah. Di sana sudah ada Pak Alif juga melaksanakan salat Duha. Setelah selesai Radit mendekati Pak Alif.Â
"Ngampunten Pak Alif, maaf mengganggu. Boleh tau tentang pacaran!" Tanyaku
"Pacaran di dalam Islam tidak boleh mas, karena bersifat sementara dan hanya didasari kesenangan nafsu duniawi saja, dan belum tentu menuju pernikahan. Pacaran hukumnya haram kalau antara laki-laki dan perempuan mencoba menjalani hubungan layaknya suami istri dan mereka belum menikah. Itulah zina dan Allah melarangnya, ini sesuai QS. Al-Isra' ayat 32: Dan janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu kotor dan sejelek-jeleknya jalan. Mendekati zina dilarang Allah apalagi berbuat zina." Pak Alif menjelaskan
Radit manggut-manggut
"Kalau kamu sudah menyukai lawan jenis, hendaknya yang pertama imanmu harus kuat. Tanamkan dalam hatimu bahwa Allah Maha Melihat, kapanpun, dimanapun bahwa Allah melihatmu. Yang kedua, bahwa menyentuh kulit laki-laki pada kulit perempuan membatalkan wudhu, maka dari itu tidak boleh bersalaman dengan yang bukan mahram. Yang ketiga, jikalau kamu menemui wanita yang kamu sukai, ajaklah saudara atau ibunya untuk menemaninya."
Pak Alif menjelaskan panjang lebar, dan mengingatkanku lebih baik tidak pacaran.Â