"Maafkan kami, putra anda tidak bisa kami selamatkan."
"Dmitriy.....!" teriak wanita itu histeris di pelukan suaminya. Airmata membasahi pipinya.
***
Sepuluh tahun kemudian...
Lalu lintas pagi itu seperti hari-hari biasanya. Ramai penuh sesak. Semenjak berita di TV lokal Rusia yang menyiarkan efek pemanasan global. Terlihat beberapa pejalan kaki memakai kemeja dan kaos biasa. Tidak ada mantel atau topi bulu seperti beberapa tahun sebelumnya.
Hari ini tepat tanggal 17 Nopember 2019, tanggal dimana Organisasi Green Peace Rusia merayakan Hari Bumi. Sophia Markov dan relawan lainnya turun memenuhi jalanan Kota Novosibirsk. Mereka membawa spanduk dan meneriakkan yel-yel mengurangi pemanasan global.
Yel-yel berisi peringatan ancaman mencairnya es di Antartika. Yang berarti akan menaikkan permukaan air laut dan mengancam eksistensi manusia di planet bumi. Sophia Markov nampak bersemangat.
Tidak jauh dari jalan utama itu, dua remaja sedang bermain ski dengan riangnya. Dua anak perempuan berumur sekitar 10 tahun itu dengan riangnya sedang meluncur diatas hamparan es. Hanya memakai mantel bulu tebal tanpa topi hangat. Karena siang itu tidaklah terlalu dingin.
"Apa kau suka tempat ini?"
"Iya, aku suka sekali. Tempat bermain ski ini sangat luas dan lapang. Banyak yang datang
kemari tiap akhir pekan. Makanya aku mengajakmu kemari."