Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Permafrost Pandora

24 Agustus 2019   07:14 Diperbarui: 24 Agustus 2019   07:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : siberiantimes

"Maafkan kami, putra anda tidak bisa kami selamatkan."

"Dmitriy.....!" teriak wanita itu histeris di pelukan suaminya. Airmata membasahi pipinya.

***

Sepuluh tahun kemudian...

     Lalu lintas pagi itu seperti hari-hari biasanya. Ramai penuh sesak. Semenjak berita di TV lokal Rusia yang menyiarkan efek pemanasan global. Terlihat beberapa pejalan kaki memakai kemeja dan kaos biasa. Tidak ada mantel atau topi bulu seperti beberapa tahun sebelumnya. 

Hari ini tepat tanggal 17 Nopember 2019, tanggal dimana Organisasi Green Peace Rusia merayakan Hari Bumi. Sophia Markov dan relawan lainnya turun memenuhi jalanan Kota Novosibirsk. Mereka membawa spanduk dan meneriakkan yel-yel mengurangi pemanasan global. 

Yel-yel berisi peringatan ancaman mencairnya es di Antartika. Yang berarti akan menaikkan permukaan air laut dan mengancam eksistensi manusia di planet bumi. Sophia Markov nampak bersemangat.

     Tidak jauh dari jalan utama itu, dua remaja sedang bermain ski dengan riangnya. Dua anak perempuan berumur sekitar 10 tahun itu dengan riangnya sedang meluncur diatas hamparan es. Hanya memakai mantel bulu tebal tanpa topi hangat. Karena siang  itu tidaklah terlalu dingin.

"Apa kau suka tempat ini?"

"Iya, aku suka sekali. Tempat bermain ski ini sangat luas dan lapang. Banyak yang datang

kemari tiap akhir pekan. Makanya aku mengajakmu kemari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun