Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Permafrost Pandora

24 Agustus 2019   07:14 Diperbarui: 24 Agustus 2019   07:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : siberiantimes

kericuhan di ruangan itu. Para pegawai seketika berhenti saat mendengar manajer mereka berbicara dalam suara yang cukup tinggi.

"Tutup dan kita cari investor untuk bekerjasama dengan kita membuka area bermain ski yang

baru." jawab Dr.Mikhail Lomonosov tegas.

Ruangan menjadi hening. Orang-orang saling beradu pandang.

"Baiklah, kita sepakat untuk menutupnya. Akan aku usahakan agar pemerintah Rusia tidak

mencabut izin operasional tempat itu. Kalau itu sampai terjadi, tamatlah kita." jawab sang manajer dengan muka datar. Pertemuan akhirnya bubar.

***

     Sehari setelah kejadian itu, ibu Dmitriy Kuznets makin khawatir ketika ia menyentuh dahi putranya. Rasa panas yang tidak biasa disertai efek tubuh yang menggigil kedinginan.  Sehingga mereka memutuskan untuk membawa putranya ke rumah sakit. Saat tiba di Rumah Sakit Krasnoyarsk, Dmitriy Kuznets makin menggigil. 

Berkali-kali ia menggigit bibirnya demi menahan rasa dingin tubuhnya. Karena tak tahan, ibunya berteriak-teriak minta tolong kepada petugas medis rumah sakit begitu turun dari mobilnya. Beberapa petugas media yang sedang berjaga melihatnya. 

Mereka segera mengeluarkan tandu dan beberapa peralatan medis yang dibutuhkan. Tubuh Dmitriy Kuznets dibawa menuju kedalam rumah sakit dengan bantuan ranjang beroda. Nampak sebuah alat pernapasan dipasang di wajah remaja itu. 

Sehingga membantunya sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Ibu Dmitriy masih nampak cemas mengiringi putranya memasuki ruangan Emergency Room.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun