Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Permafrost Pandora

24 Agustus 2019   07:14 Diperbarui: 24 Agustus 2019   07:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : siberiantimes

     Pupus sudah harapannya untuk menguak penyebab kematian Valerya. Ia sadar dengan siapa dirinya berhadapan. Seorang manajer rumah sakit dan pemilik ski resort terbesar di Siberia.

"Tapi aku bisa membantumu menemuinya. Salah seorang rekanku bekerja di Ski Resort itu." ucap Dr. Konstantin pelan. Alena tersenyum.

"Terimakasih Konstantin. Kau memang temanku." balas Alena. Mereka berdua saling berpelukan.

***

     Mendengar laporan Alena, Nikolay Sorokin meradang. Masih teringat jelas peristiwa sepuluh tahun lalu, akibat ditutupnya taman bermain es miliknya, ia harus menanggung kerugian milyaran. Saham Ski Resort miliknya turun drastis karena kasus kematian seorang remaja lelaki. 

Sehingga ia harus memutar otak dan menggunakan pengaruhnya untuk menyelesaikan masalah itu. Atas usul rekan kerjanya Dr.Mikhail Lomonosov, tempat itu berganti nama menjadi Taman

Novosibirsk.

     "Selesaikan masalah ini segera. Lenyapkan siapa saja yang menghalangi rencanamu." perintah Nikolay kepada Dr. Mikhail Lomonosov lewat percakapan ponselnya."Aku akan membayarmu tiga kali lipat dari gajimu. Ikuti gadis itu. Jangan sampai lengah. Awasi gerak-geriknya. Kalau perlu lenyapkan dia."

     Tekad Alena sudah bulat, setelah proposal proyeknya untuk meneliti Taman Novosibirsk ditolak oleh pihak Rumah Sakit Saint Petersburg, dan setelah pihak Ski Resort Baikalsk mengusirnya dengan paksa, ia berangkat menuju Taman Novosibirsk. Tanpa ditemani oleh siapapun.

     Sore itu selepas bertugas, Alena langsung berangkat menuju Taman Novosibirsk. Ia telah menyiapkan segalanya. Sebuah tas koper hitam berisi peralatan lab miliknya dan beberapa dokumen yang ia perlukan.

     Dengan langkah pelan, ia menuju tempat dimana Valerya Gamov tewas. "Tunggu aku sayang, aku akan mengungkapkan semua untukmu." gumam Alena dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun