"Permisi Nyonya, aku pedagang perhiasan. Aku kemari ingin menawarkan perhiasan milikku. Mungkin kalian mau membelinya." ucap Rashtrapati ketika ia tiba didepan pintu Pradesh.
"Sebentar Nyonya, kami harus minta izin kepada majikan kami dulu. Pemilik tempat ini."
Tak berapa lama muncullah seorang wanita cantik dari dalam. Ia mempersilakan Rashtrapati masuk. Terjadilah tawar menawar didalam ruangan itu. Rashtrapati tak berkedip sedikitpun menatap Bahaar Begum. Nyala api dalam hatinya makin berkobar.
"Sepertinya aku akan membeli gelang kaki ini. Bunyi gemerincingnya pasti nyaring di kakiku."
"Oh ya? Pasti nyaring sekali jika dipakai di kaki seorang penari Kathak seperti nyonya. Dan pastinya kekasih nyonya akan senang." pancing Rashtrapati sambil memakaikan gelang kaki itu di kaki Bahaar Begum.
"Kau benar, pasti dia suka."
"Siapa nama lelaki yang beruntung itu nyonya?" tanya Rashtrapati dengan mata menyala-nyala.
"Farrukhsiyar."
***
Beberapa hari setelah kedatangan Rashtrapati di Hyderabad, Farrukhsiyar kembali. Namun ia tidak mengetahui bahwa tunangannya ada disana. Dengan wajah cemas, Farrukhsiyar menemui Bahaar Begum malam itu. Ia sengaja ingin bertemu dengan Bahaar Begum untuk memberitahu kabar penyerangan Kerajaan Mughal ke Hyderabad.
"Kita harus pergi malam ini juga." ucap Farrukhsiyar dengan ekspresi cemas.