Akhirnya Rashtrapati bertemu dengan Bahaar Begum. Didalam ruangan itu kini hanya ada mereka berdua. Bahaar Begum tidak mengenali Rashtrapati dalam penampilannya yang sekarang. Hingga ia menyadari bahwa ia adalah pedagang perhiasan yang sering menawarkan gelang kepadanya. Bahaar Begum mengenalinya setelah Rashtrapati mengeluarkan kain yang sering ia pakai untuk membungkus perhiasan yang ia jual.
"Bukankah kau adalah..."ucap Bahaar Begum penasaran.
"Ya kau benar. Aku adalah pedagang perhiasan itu. Aku sengaja melakukan ini semua untuk mengetahui sebuah kebenaran. Dan kini kebenaran itu telah terungkap."
"Jadi, siapa dirimu sebenarnya?"
Belum juga terjawab pertanyaan Bahaar Begum, sebuah teriakan laki-laki terdengar dari dalam kamarnya. "Bahar Begum, dimana kau? Prajurit Kerajaan Mughal telah tiba. Mereka ada didepan."
Bahaar Begum tak kuasa menjawabnya. Mulutnya seolah terkunci. Tubuhnya tak bisa ia gerakkan. Rashtrapati kini telah menguasai dirinya. Makin lama teriakan Farrukhsiyar makin jelas mendekat memanggil namanya.
"Ba haaar..." ucap Farrukhsiyar terputus saat melihat kedua wanita yang sangat ia kenal berdiri didepannya.
Kini di ruangan itu telah berdiri tiga orang. Tiga orang dengan tiga cinta. Sebuah cinta yang tulus dan sebuah pengkhianatan.
Mata Rashtrapati menatap tajam kedalam mata Farrukhsiyar dan Bahaar Begum secara bergantian. Mata itu memancarkan api amarah. Amarah yang sudah tidak terbendung lagi.
"Pangeran, katakan padaku siapa wanita ini?" tanya Rashtrapati.
"Di... dia..."