***
Berita kembalinya patung Dewa Dhushara di Kuil Ad Deir tercium oleh Simkath. Ia bisa merasakan kekuatan patung itu lewat tanda -- tanda yang disampaikan oleh alam kepadanya.
Dengan dibantu oleh bola kristal miliknya, ia mencari keberadaan dimana kekuatan besar itu berasal. Mantra sihir dirapalkan. Perlahan-lahan muncullah penampakan sebuah tempat didalam bola kristal itu.
"Disana kau rupanya." gumam Simkath.
Suasana Kuil Ad Deir tidak begitu ramai sore itu. Beberapa pendeta terlihat sibuk membersihkan halaman depan kuil. Obor-obor mulai dinyalakan sebagai penerang hari yang mulai gelap.
Seorang kakek tua berjalan memasuki kuil sambil membawa tongkat.
"Pendeta, bisakah kau antar aku kedalam? Aku ingin berdoa kepada Dewa Dhushara." ucap kakek tua itu.
"Silakan Tuan, mari saya antar."
Mereka berdua masuk bersama-sama. Suasana didalam Kuil Ad Deir sangat sepi. Hanya ada mereka berdua didalam.
"Silakan Tuan berdo'a. Saya permisi dulu."
"Terimakasih Pendeta, semoga Dewa Dhushara membalas kebaikanmu."