Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Kematian Simkath (Part 39)

27 Juni 2019   10:57 Diperbarui: 27 Juni 2019   11:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Ratu Mehnaz melihat ketulusan dari penjelasan Yodh. Akhirnya ia mengakui kesalahannya dan memaafkan Yodh. Lalu ia mengajaknya kembali ke Kerajaan Jin. Menjadi tangan kanannya seperti dulu. Yodh setuju.

       Sebelum pergi, Ratu Mehnaz mengunci lubang hitam diatas patung Dewa Temenos. Menyegelnya dengan mantra sihir. Sehingga bisa dipastikan kali ini Bangsa Bawah yang mengkhianati Kerajaan Jin tidak akan bisa lepas lagi. Demikian pula saat mereka berdua keluar dari gua, Ratu Mehnaz menghancurkan pintu masuk gua itu. Menguncinya dengan mantra sihirnya. Sehingga apapun yang ada didalamnya tidak akan bisa keluar. Demikian juga sebaliknya, orang diluar pun tidak akan bisa menemukan gua itu kembali.

"Apakah kau siap Yodh?" ucap Ratu Mehnaz sambil tersenyum kepada Yodh.

"Iya Ratu, aku telah siap."

       Mereka berdua dan pengikut Yodh yang tersisa akhirnya kembali ke Kerajaan Jin. Setelah berpisah selama ratusan tahun. Hubungan Ratu Mehnaz dan Yodh makin erat. Rasa kepercayaan Ratu Mehnaz makin bertambah. Begitu pula kesetiaan Yodh kepada Kerajaan Jin.

***

       Jauh di sebuah gua dibalik semak gurun yang lebat, sesosok anak kecil berkaki delapan turun merayap dari atas dinding gua.

"Tunggu pembalasanku Yodh, kau telah menghabisi bangsaku. Kau harus menerima pembalasan yang setimpal. Nyawa dibayar dengan nyawa."

       Makhluk itu kemudian membuat sarang menutupi reruntuhan pintu gua. Entah sampai kapan ia akan berada disana. Mengumpulkan kekuatannya untuk membalaskan dendam bangsanya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun