Didalam mobil, kungkung menyaksikan keluarganya dengan bahagia. dia tersenyum.
“Aku menang. Kalian harus merasakan apa yang telah aku rasakan” ucap kungkung.
Untuk beberapa alasan, kungkung tidak bisa menemani Liong Fuk. Kakinya terluka. Semalam dia terpeleset dirumahnya. Di dapur. Semua anggota keluarga sangat khawatir. Mereka mengkhawatirkan kaki kungkung. Umtungnya dia tidak mendapat luka yang serius.
“Jangan khawatir Liong Fuk, aku baik – baik saja. Ini hanyalah luka kecil. Kakiku Cuma memar. Aku sudah memngolesinya dengan minyak. Memar ini akan segera membaik” ucap kungkung kepada Liong Fuk yang membantunya berdiri saat kecelakaan.
Ini belumlah satu jam. Belumlah cukup untuk merundingkan pernikahan mereka. Perundingan itu terlalu cepat.
Namun dari seberang jalan, Liong Nan bisa melihat wajah marahnya. Wajahnya Xiu Yao yang sedang marah. Di bisa melihat Xiu Yao marah dengan keluarganya. Dan keluarganya meminta maaf kepada Xiu Yao atas apa yang baru saja terjadi.
Liong hanya tersenyum melihat itu semua.
“Aku tahu apa yang telah terjadi didalam” gumamnya dalam hati. Lalu ia tersenyum.
“Apa yang terjadi disana? Tiba – tiba Niu Nai bertanya kepada Liong Nan.
“Lihat saja sayang. Kau pasti akan menemukan jawabannya” ucap Liong Nan.
***