“Apa? Xiu Ying adalah cucunya Xiu Yao” tanya Liong Nan.
“Ya Pak, apakah bapak tidak tahu? Saya tidak yakin kalau bapak tidak mengetahuinya. Karena dia pengusaha yang sangat terkenal di Bandung” jawab pria itu kepada Liong Nan.
“Baik. Terimakasih banyak atas informasinya. Aku sangat menghargai semuanya”
Setelah percakapan yang panjang dengan tetangga Xiu Ying, ingatan Liong Nan melambung jauh ke masa lalu. Tepatnya pada tahun 1966.
***
“Apa? Kau ingin menikahinya? Sangat menggelikan. Hahahahaha….” Xiu Yao menertawainya.
“Ya, Aku sangat mencintainya. Kami akan menikah bulan depan. Aku berjanji padamu akan hal itu” ucap Liong Nan.
“OK, kita lihat saja nanti”
Tiba – tiba pernikahan itu dibatalkan. Ayahnya Mei Lan tidak menerima Liong Nan sebagai suaminya Mei Lin.
“Maafkan aku Nak, kami tidak bisa menerimamu sebagai anggota keluarga baru kami”
“Tapi mengapa? Apa alasannya hingga Bapak menolakku untuk menikahi Mei Lan?” tanya Liong Nan sedih.