“Aneh sekali, tadi aku lihat banyak darah yang keluar dari dadanya, dan aku merasakan detak jantungnya mulai melambat. Aku yakin dia tak akan bisa tertolong lagi” kata Sartono, teman yang mengantar si tentara untuk berobat ke rumah Mak Iyang.
“Apa kamu yakin dengan ucapanmu itu?”
“Haqqul yakin. Aku berani bersumpah !” jawab Sartono menegaskan.
“Apa mungkin Mak Iyang menukar nyawa temanmu dengan nyawa orang lain?” tanya Gimin dengan mulut bergetar karena merinding.
“Ah ngawur kamu” balas Sartono.
Begitulah, sejak Mak Iyang berhasil menyembuhkan tentara itu, orang – orang beranggapan Mak Iyang memiliki ilmu menghidupkan orang mati. Entah bagaiamanapun cara yang ditempuh Mak Iyang, mereka tidak mau tahu. Bagi mereka, kehebatan Mak Iyang dalam menghidupkan orng mati telah berhasil membuat mereka percaya bahwa Mak Iyang adalah seorang dewa.
Kabar kehebatan Mak Iyang terendus juga oleh Wak Gending. Setelah penantiannya yang panjang selama puluhan tahun, bahkan melebihi dua kali lipat batas umur manusia pada umumnya. Wak Gending berhasil mengetahui keberadaan Mak Iyang.
“Rupanya kamu disitu…” ucap Wak Gending dengan senyum menyiratkan kemenangan.
“Sebentar lagi keinginanku akan terkabul….” Jawabnya singkat.
***
“Permisi….. Apakah Mak Iyang ada di dalam?”