Mohon tunggu...
Aliyatul Husna
Aliyatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bersekolah di MTsN Kota Padang Panjang. Hobi membaca, menulis, dan memasak. Penyuka cerpen, cerita fiksi, pantun, dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Koto Gadang Kesukaan Marco

14 November 2024   20:06 Diperbarui: 14 November 2024   20:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Lado Hijau Koto Gadang Empuk

Yusuf merebut resep itu dari Radhit. Ia membaca resep tersebut dengan seksama.

"Besok aku akan membeli bahan-bahan ini ke pasar. Tutur Yusuf berusaha menyabarkan diri.

Keesokan harinya Yusuf berangkat menuju pasar.

Yusuf membeli 500 gram ayam, 100 gram cabe ijo keriting, 50 gram bawang merah, 50 gram bawang merah yang sudah di iris, 5 buah bawang putih, 2 buah tomat hijau, 1 lembar daun kunyit, 3 lembar daun salam, 4 lembar daun jeruk, 2 batang sereh, geprek, 1 ruas kunyit, 1 ruas jahe, 1 ruas lengkuas, 65 ml santan kental.

Setelah bahan-bahan untuk membuat ayam koto gadang lengkap, Yusuf kembali ke kosannya. Ia meletakkan semua bahan di atas meja dapur dan mulai mengikuti resep dari mamanya.

"Suf, mau aku bantuin gak." Kata Radhit tiba-tiba datang entah dari mana.

"Boleh.. kamu bisa tolong bersihin ayam atau ulek bawang." Balas Yusuf sambil tersenyum lebar karena tau ia tidak akan bisa melakukan pekerjaan ini sendiri tanpa banruan orang lain.

Radhit melihat ayam dengan darah yang masih melengket pada badan ayam tersebut. Ia juga melihat bawang dan bahan-bahan yang akan di ulek. Radhit tampak sedikit jijik dengan bahan-bahan itu.

"Suf aku bantu bacain resepnya aja ya." Ucap Radhit sambil nyengir dan langsung mengambil kertas resep dari tangan Yusuf.

"Terserah lah, emang tampang gak mau nolongin orang kamu ini." Ejek Yusuf dengan sedikit kesal.

"Bukan begitu Suf, aku baru selesai mandi." Radhit membela dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun