Tiba-tiba wanita menyenggolku tadi pergi berlarian bersama teman-temannya. Di jauh sana aku melihat seseorang yang sedang berdiri di pinggir air terjun sembari melihat dengan pandangan yang terus melihat ke depan.Â
     Aku heran, mengapa dia tidak bermain bersama teman-temannya?
   Lalu tidak lama kemudian, ada temannya yang mengajaknya pergi untuk bermain. Dari kejauhan aku sudah dapat mendengar percakapan mereka.Â
    Entah mengapa, ini aneh. Dengan kesimpulanku, mereka berkata,
   "Aku tidak pernah bosan bersama denganmu, ukh."
   "Aku pun."
   "Terimakasih ya ukh, kau selalu mengingatkanku. Kau tak pernah lelah mengingatku. Kalau tidak, aku tidak akan seperti ini dan berada di sini."
    "Sama-sama ukh, terimakasih pula, kau selalu mengingatkanku, mau menerima nasihatku, dan selalu menerima kekuranganku."
   Lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu dan mereka berkumpul dengan keluarganya. Alangkah tenangnya melihat mereka berkumpul.
   Setelah aku melihat mereka, aku dikejutkan dengan dengan seseorang yang tampak dari belakang. Saat aku melihat ke belakang, ternyata tidak ada seorang pun yang ada di belakangku.
    Namun, saat aku balik depan, ternyata itu sahabatku, Hafshah. Dengan reflek aku memeluknya.
**
   "Balqis!! Alhamdulillah kamu sadar juga." Ujarku kaget ketika Balqis memeluk tubuhku tiba-tiba.
   Umi yang sedang berdo'a pun lantas langsung menuju kasur Balqis dan memanggil dokter Alisha.
    "Alhamdulillah, kamu sadar juga, sayang." Ujar Umi saat melihat kondisi Balqis.