Dalam hubungan pertemanan, laki-laki cenderung blak-blakan, bahkan tidak jarang omongan mereka isinya pisuhan (caci maki) semua.
But, deep down inside their hearts, they're so sincere to their friendships.Â
Mereka juga tidak segan untuk saling mendukung. Walaupun di saat yang bersamaan mereka juga saling berkompetisi.
Sementara hubungan pertemanan perempuan sering diwarnai dengan pujian di depan tapi banyak drama di belakang.
Yang membuat banyak drama terkadang adalah sikap mereka yang menganggap perempuan lain sebagai ancaman.
Ada perempuan lebih cantik, pintar dan kaya, dianggap ancaman. Mereka takut kalau kehadiran perempuan ini akan menarik perhatian lebih banyak orang, terutama laki-laki.
Perbedaan dalam menghadapi konflik antara laki-laki dan perempuan sebenarnya terbentuk melalui pola asuh yang bias gender.
Bahkan hal ini terbentuk melalui perkara sepele, seperti permainan yang mereka mainkan di masa kecil.
Ketika masih kecil, anak laki-laki diberi permainan yang mengasah kemampuan bekerja sama, kekuatan, kepemimpinan, jiwa kompetitif dan sebagainya.
Permainan anak laki-laki juga banyak mengajarkan bagaimana mencapai suatu tujuan sehingga mereka lebih terlatih untuk mengatur strategi.
Inilah yang jarang ditemukan pada permainan anak perempuan.