Integrasi antara ilmu agama dan sains sangat penting karena keduanya, meskipun berbeda, dapat saling melengkapi. Saat mereka diintegrasikan dengan baik, ini dapat membawa pemahaman yang lebih dalam tentang keagungan pengetahuan Allah dan membantu mengembangkan sikap saling menghormati di antara keduanya.
Pemahaman modern tentang ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi tidak harus bertentangan dengan ajaran agama. Agama, dalam banyak kasus, mendorong penggunaan akal dan pengetahuan serta menekankan pada aspek moral dan etika. Integrasi antara akal dan nilai-nilai agama dapat memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan tanpa harus mengesampingkan nilai-nilai spiritual atau etika yang ditekankan oleh agama. Justru, pandangan yang seimbang antara keduanya dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat modern dalam memahami dunia serta menjaga nilai-nilai moral dan etika.
Pendapat yang disampaikan menyoroti peran agama, khususnya dalam konteks Islam, dalam kehidupan modern. Agama dianggap memberikan dimensi spiritual dan emosional yang diperlukan oleh individu modern. Motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang mendorong seseorang untuk bertindak, sementara agama Islam cenderung mengedepankan pengembangan pengetahuan keagamaan lebih daripada ilmu pengetahuan dunia. Meskipun ini menghasilkan ahli agama yang berpengetahuan luas, kekurangan ahli ilmu dunia dalam komunitas Islam dianggap sebagai masalah. Sebelumnya, perkembangan ilmu pengetahuan telah mengalami stagnasi akibat dari penutupan pintu "ijtihad". Namun, Al-Qur'an menekankan pada peningkatan ilmu pengetahuan, dan bahkan Nabi Muhammad sendiri diperintahkan untuk terus mencari ilmu pengetahuan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang telah memberikan berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana mengarahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar memberikan manfaat bagi umat manusia dan lingkungan, tanpa merusak atau membahayakan mereka. Agama Islam dipandang sebagai panduan moral yang dapat mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan menuju kemaslahatan hidup manusia dan sesuai dengan prinsip-prinsip moral agama. Agama Islam dianggap mampu menyatukan wahyu dan akal pikiran manusia, membawa harmoni antara agama dan ilmu pengetahuan.
METODE PENELITIANÂ
Metode penelitian ini kejurnalan dengan cara mengumpulkan data jurnal yang relevan dengan permasalahan penelitian dengan pendekatan pengumpulan data terdokumentasi dan menganalisisnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
mengumpulkan informasi, mengklasifikasikan informasi yang diperoleh berdasarkan formatnya, menyajikan dan menganalisis informasi, dan terakhir menyajikan informasi dalam bentuk laporan.
HASIL PENELITIANÂ
Ilmu tidak sekadar pengetahuan semata, melainkan mencakup kumpulan informasi yang terorganisir berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat diuji dengan metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah elemen yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Mencari ilmu merupakan perintah agama yang penting. Ilmu agama sendiri adalah bentuk dari pengetahuan. Seseorang yang beragama seharusnya memiliki pengetahuan, tetapi seseorang yang berpengetahuan belum tentu beragama. Islam mendorong umatnya untuk mengejar ilmu pengetahuan, menggali, dan mengembangkannya. Agama ini mendorong manusia untuk berpikir, menganalisis, dan menuntut ilmu. Ada beberapa alasan mengapa penting untuk mempelajari dan menguasai ilmu sains, antara lain:
Negara-negara Barat telah menguasai banyak ilmu pengetahuan yang berasal dari dunia Islam. Hal ini memberi keunggulan pada negara-negara Barat untuk menggunakan kekuatan ini terhadap umat Muslim.