Mohon tunggu...
Luluk Marifa
Luluk Marifa Mohon Tunggu... Penulis - Read, read and read. than write, write and write.

Menulislah, hingga kau lupa caranya menyerah dan pasrah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Move On

2 Agustus 2023   21:23 Diperbarui: 13 Agustus 2023   21:08 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patah hati. (Dok Shutterstock/wing-wing via Kompas.com)

"Kenapa aku tak memberitahu siapa orangnya, ya karena kau lah orangnya, bod*h."

Hening

"Maaf, Ra, kau pasti tersiksa selama ini,..."

"Ssst," aku memotong ucapan, kembali tergelak memukul bahu kau mengusir aroma canggung yang menelingkupi kafe.

"Itu masa lalu, heh. Kau sudah bahagia dengan perempuan itu, begitu juga aku. Kau tetap bisa mencariku kapan saja, kau tetap bisa mengandalkanku seperti biasanya, terimakasih telah menganggapku keluarga," lanjutku lagi.

"Padahal kau yang awalnya mengajariku tentang kekeluargaan." Kau berkata lagi.

"Benar, aku dulu sungguh percaya bahwa lelaki dan perempuan bisa bersahabat tanpa melibatkan perasaan khusus, nyatanya teori itu terbantahkan saat denganmu, tapi semoga setelah ini, kekeluargaan kita semakin erat. Kau kenalkanlah aku pada perempuan itu, nanti kukenalkan juga pada lelakiku."

Kau tersenyum, "maaf, Ra," lirihmu

"Kau tak perlu minta maaf, heh. Semua yang kau tahu hari ini tak akan merubah apa-apa kedepannya, penyesalan, rasa bersalah harusnya tak pernah ada. Selamat atas pernikahan kalian, aku pastikan datang dengan kado terbaik."

Kau mengangguk

"Ingat kau berutang ucapan selamat padaku," godaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun